JAKARTA – Dalam sebuah langkah yang mengejutkan, Presiden El Salvador, Nayib Bukele, secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap CEO Telegram, Pavel Durov, dan kritik kerasnya terhadap Apple. Pernyataan ini muncul setelah Durov mengungkapkan kekhawatirannya tentang kontrol Apple terhadap aplikasi di App Store dan dampaknya terhadap inovasi dan kebebasan berbicara.
Bukele, yang dikenal karena pendekatannya yang tidak konvensional dan seringkali kontroversial, memuji Durov sebagai “pembela kebebasan berbicara” dan mengkritik Apple karena “mencekik inovasi.” Ia juga menyoroti pentingnya platform terbuka dan terdesentralisasi seperti Telegram dalam melindungi kebebasan berekspresi.
El Salvador Berpihak pada CEO Telegram, Mendukung Kebebasan Berbicara
“Kita tidak bisa membiarkan perusahaan besar seperti Apple untuk mengontrol apa yang bisa dan tidak bisa kita katakan atau lakukan secara online,” kata Bukele dalam sebuah pernyataan. “Kita membutuhkan lebih banyak platform seperti Telegram yang berkomitmen untuk melindungi kebebasan berbicara dan inovasi.”
Durov, dalam sebuah postingan blog baru-baru ini, menuduh Apple menggunakan App Store untuk “mengendalikan” aplikasi dan “mencekik inovasi.” Ia juga mengkritik Apple karena mengambil potongan 30% dari semua pembelian dalam aplikasi, yang menurutnya tidak adil bagi pengembang.
Bukele Juga Menyinggung Mengenai Apple yang menjadi penghalang inovasi
El Salvador is not only the safest country in the Western Hemisphere, but we also guarantee that you wonโt be arrested, censored, or have your assets seized for exercising your right to free speech.
And thereโs no property tax ๐คท๐ปโโ๏ธ
โ Nayib Bukele (@nayibbukele) August 25, 2024
“Apple telah menjadi penghalang utama bagi inovasi di pasar aplikasi,” tulis Durov. “Mereka menggunakan App Store untuk mengontrol aplikasi dan mencekik inovasi. Ini tidak baik untuk pengembang atau pengguna.”
Pernyataan Bukele dan Durov ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang kekuatan perusahaan teknologi besar dan dampaknya terhadap kebebasan berbicara dan inovasi. Banyak yang berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan ini memiliki terlalu banyak kendali atas apa yang bisa dan tidak bisa kita lihat dan lakukan secara online.
El Salvador, di bawah kepemimpinan Bukele, telah muncul sebagai suara yang lantang dalam perdebatan ini. Negara ini telah mengambil sejumlah langkah untuk mempromosikan inovasi dan kebebasan berbicara, termasuk menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah dan meluncurkan inisiatif “Bitcoin City” yang ambisius.
Dukungan Bukele terhadap Durov dan Telegram merupakan indikasi lain dari komitmennya untuk melindungi kebebasan berbicara dan inovasi. Ini juga merupakan tanda bahwa perdebatan tentang kekuatan perusahaan teknologi besar dan dampaknya terhadap masyarakat tidak akan hilang dalam waktu dekat.