Jakarta, 30 September 2024 – FBI telah berhasil menyita lebih dari $6 juta dalam bentuk mata uang kripto dari para penipu yang berbasis di Asia Tenggara. Para pelaku kejahatan ini diketahui telah menargetkan warga negara Amerika Serikat melalui berbagai skema penipuan investasi.
Skema yang digunakan oleh para penipu ini cukup beragam, mulai dari penipuan berkedok romansa hingga investasi palsu. Mereka memanfaatkan berbagai platform online untuk mendekati para korban, termasuk media sosial dan aplikasi kencan.
FBI Sita Lebih dari $6 Juta Crypto dari Scammer Asia Tenggara yang Menargetkan Warga AS
Para penipu kemudian akan membujuk korban untuk mentransfer uang mereka ke dalam bentuk mata uang kripto dengan iming-iming keuntungan investasi yang tinggi. Namun, setelah korban mengirimkan uang mereka, para penipu akan menghilang dan uang korban pun raib.
“Skema semacam ini sangat merusak dan berdampak pada ribuan orang Amerika setiap harinya,” ujar Asisten Direktur Divisi Investigasi Kriminal FBI, Chad Yarbrough.
FBI mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap skema penipuan investasi, terutama yang melibatkan mata uang kripto.
Tips untuk Menghindari Penipuan Investasi:
- Jangan pernah mengirim uang kepada seseorang yang tidak Anda kenal atau percayai.
- Berhati-hatilah terhadap tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan tinggi dengan risiko rendah.
- Lakukan riset sebelum berinvestasi.
- Jika Anda merasa menjadi korban penipuan investasi, segera laporkan ke pihak berwenang.
Penyitaan mata uang kripto ini menjadi bukti komitmen FBI dalam memberantas kejahatan siber dan melindungi warga negara AS dari para penipu.
Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan informasi yang tersedia mengenai penyitaan mata uang kripto oleh FBI dari para penipu di Asia Tenggara. Detail lebih lanjut mengenai kasus ini mungkin masih dalam penyelidikan.
