DuniaFintech.com – Di penghujung akhir tahun 2020, Shopee Indonesia memilih Filipina sebagai target ekspor para mitra pedagangnya, menyusul Malaysia dan Singapura sebelumnya.
Direktur Shopee Indonesia, Handhika Jahja mengatakan bahwa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi industri yang berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia secara masih.
“Kami berharap, Shopee dapat senantiasa memberikan performa yang optimal dari program-program pendukung UMKM binaan kami agar dapat secara efektif merealisasikan komitmen bersama dalam mendukung UMKM di Indonesia, sekaligus mendorong perputaran roda perekonomian secara maksimal ke depannya,”
Sebagai upaya mendukung dan menjaga keberlangsungan bisnis, program edukasi dan pelatihan menjadi visi utama Shopee melalui program Shopee Bersama UMKM. Salah satu program inovatif yang terlihat ialah Program Ekspor Shopee โDari Lokal untuk Globalโ yang telah diimplementasikan dari tahun 2019 dan terus berkembang hingga sekarang.
Baca juga:
- Promo Akhir Tahun ShopeePay Hadirkan Super Online Deals
- Salip OVO dan Gopay, Transaksi ShopeePay Meningkat Pesat Saat Periode Harbolnas
- PAYFAZZ Raih Penghargaan dalam Acara TOP Digital Award 2020
Shopee Indonesia untuk UMKM Indonesia
Ada pun sumbangsih Shopee Indonesia untuk program UMKM meliputi ekspor ke berbagai negara, seperti Malaysia, Singapura dan Filipina. Nantinya, Vietnam dan Thailand akan menjadi target pada 2021 mendatang. Selanjutnya, mereka juga telah berhasil memfasilitasi 50.000 produk UMKM yang terjual melalui aplikasi Shopee Malaysia, Singapura dan Filipina.
Program ekspor juga mendukung berbagai kategori favorit yang berhasil dipasarkan ke Malaysia, Singapura dan Filipina. Beberapa komoditas favorit ialah fashion Muslim dan pakaian wanita. Program didukung pula dengan adanya promosi dan eksposur dalam hal pemasaran untuk para UMKM lokal untuk program ekspor Shopee Indonesia di Malaysia.
Saat ini, terdapat 10 juta produk dari Indonesia telah masuk ke dalam program ekspor dan berkembang secara pesat dibandingkan tahun 2019 yang hanya dimulai dari 5.000 produk.
DuniaFintech/Fauzan