27.1 C
Jakarta
Kamis, 24 Oktober, 2024

Sepanjang 2021, Fuse Berhasil Bukukan Premi Bruto Sebesar Rp 1,5 Triliun 

JAKARTA, duniafintech.com – Perusahaan insurtech, Fuse melaporkan hasil kinerja 2021 dengan membukukan pendapatan premi bruto (Gross Written Premium/GWP) sebesar US$ 105 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun. 

Adapun pencapaian ini tumbuh sekitar dua kali lipat atau 100% dibandingkan capaian GWP sebesar Rp 720 miliar pada tahun 2020. 

Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Fuse, Andy Yeung, mengatakan dengan model bisnis B2A (Business to Agent/ Broker) dan B2B2C di tahun 2021, memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan bisnis perusahaan. 

Pencapain tersebut mencerminkan kontribusi Fuse lebih dari 2% terhadap pangsa pasar asuransi umum di Tanah Air.  

“Berbagai keuntungan dan kemudahan yang kami tawarkan dalam bertransaksi asuransi, semakin banyak tenaga pemasar atau partner yang bergabung dalam ekosistem Fuse dan memanfaatkan platform teknologi kami dalam skala nasional,” terang Andy, dikutip dari keterangan resminya, Kamis (27/1). 

Sejak kuartal ketiga 2021, Fuse juga dipercaya Tokopedia sebagai satu-satunya insurtech yang mendukung semua kebutuhan asuransi umum di platform Tokopedia.  

Hal Ini sejalan dengan strategi bisnis perusahaan, dan menjadi bagian dari fokus Fuse pada kemitraan strategis untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis sekaligus memperluas akses masyarakat terhadap asuransi.  

Tak hanya itu, kemitraan strategis juga dilakukan Fuse melalui kolaborasi dengan lembaga keuangan tradisional termasuk leasing, seperti Maybank Finance, Wuling Finance, Simas Hana Finance dan Clipan Finance, dengan menawarkan produk asuransi konvensional. 

“Dengan kombinasi dari kanal digital dan konvensional membantu mengembangkan bisnis kami hingga berkali lipat di tahun 2021. Kami optimistis dapat melanjutkan momentum yang kuat ini pada tahun 2022 di Indonesia,” katanya.

Bukan tanpa alasan, optimis perusahaan ini tercermin dari minat investor yang dalam pada semester II 2021. Dalam periode tersebut, Fuse berhasil merampungkan tiga putaran pendanaan, yakni Seri B, Seri B tambahan dan Seri B Plus, dipimpin dan diikuti oleh investor global terkemuka seperti GGV Capital, eWTP serta investor lokal seperti East Ventures (Growth Fund), Emtek dan Saratoga Investama.  

Andy bilang, suntikan modal baru lebih dari US$ 50 juta setara Rp 715 miliar akan dimanfaatkan untuk membawa lebih banyak partner ke dalam ekosistem perusahaan. Tak hanya itu, Fuse juga akan memperkuat kapabilitas platform teknologinya, serta mempercepat pertumbuhan di Asia Tenggara. 

Menurut keterangan resminya, hingga saat ini Fuse memiliki 27 kantor cabang tersebar di seluruh Indonesia. Fuse telah memiliki lebih dari 500 pegawai, dengan kantor cabang di Indonesia, Vietnam, dan Tiongkok, Hal itu guna untuk mendukung perusahaan asuransi lokal dan mitra distribusi melayani konsumennya dengan lebih baik. 

Pada November 2021, Fuse menjadi satu-satunya insurtech Indonesia yang masuk dalam daftar World’s 100 Top Insurtechs yang diterbitkan oleh Sønr Global, platform intelijen pasar terkemuka di dunia yang dirancang khusus untuk industri asuransi, bersama dengan konsultan terkemuka Ernst & Young (EY). 

Andy mengungkapkan bahwa pengalaman Fuse di Indonesia telah memberikan wawasan yang luar biasa tentang pasar insurtech. “Hal ini menjadi landasan untuk membantu kami menjangkau masyarakat di Asia Tenggara yang belum terproteksi, dengan cara yang cepat, mudah dan efisien,” pungkas Andy.

 

 

Penulis: Kontributor / Achmad Ghifari

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU