DuniaFintech.com – Tokopedia dipastikan melakukan IPO. Layanan niaga berbasis elektronik tersebut dipastikan menawarkan badan usahanya kepada publik setelah sang unicorn memilih perusahaan penasihat keuangan dan perbankan Amerika Serikat, JP Morgan. Selain perusahaan New York tersebut, Tokopedia juga menunjuk Citibank sebagai pengisi posisi nasihat perusahaan.
Hal yang mendasari kemauan Tokopedia melakukan IPO ialah tren dan capaian positif selama pandemi COVID-19 terjadi. Lansiran nikkei asia menyebutkan internal Tokopedia memberikan pernyataan yang merujuk kepada hal tersebut.
“Kami sedang mempertimbangkan untuk mempercepat rencana kami untuk go public, dan kami telah menunjuk Morgan Stanley dan Citi Bank untuk menjadi penasihat kami,”
Disebutkan juga bahwa Tokopedia melakukan pembicaraan dengan Bridgetown Holdings, special purpose acquisition company (SPAC). Menurut juru bicara, merger dengan SPAC merupakan salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan.
“SPAC adalah opsi potensial yang dapat kami pertimbangkan tetapi kami belum berkomitmen untuk apa pun saat ini,”
Baca juga:
- Dirjen Pajak Tunjuk Tokopedia Hingga Bukalapak Berhak Pungut PPN Digital
- Perusahaan Teknologi Ini Suntikan Dana Segar ke Tokopedia, Berapa Nilainya?
- Jenis Utang Sehat yang Layak Dilakukan dalam Finansial, Simak di Sini
Tanda-tanda IPO Tokopedia
Januari lalu, Presiden Tokopedia Patrik Cao mengatakan, bahwa pihaknya akan melantai di bursa nasional dalam tiga tahun kedepan. Tokopedia berencana memasang papan namanya pun rencananya di dua bursa sekaligus, yakni Indonesia dan Amerika Serikat.
Sejak pandemi menghampiri, tren belanja daring mulai meningkat tajam. Hal itu menguntungkan Tokopedia dan memungkinkannya mempercepat rencana IPO.
Indonesia sendiri dianggap sebagai medan pertempuran utama dari para raksasa e-commerce Asia Tenggara. Nama-nama seperti Lazada, Tokopedia, Shopee hingga Bukalapak menjadi garda depan dalam persaingan. Menurut riset terbaru Google, Temasek, dan Bain & Co pasar e-commerce Indonesia akan menjadi USD 82 miliar pada 2025.
DuniaFintech/Fauzan
