27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Gegara Harga Anjlok, Bos Terra LUNA Diseret Investor Ritel ke Meja Hijau

JAKARTA, duniafintech.com – Pendiri dan CEO Terraform Labs, Do Kwon, diseret ke meja hijau. LKB & Partners, salah satu firma hukum terkemuka di Korea Selatan (Korsel), telah memutuskan untuk menuntut bos Terra Luna Do Kwon setelah kejadian runtuhnya TerraUSD (UST) minggu lalu.

LKB akan mengajukan kasus terhadap Kwon, seorang warga negara Korea Selatan, atas nama investor ritel ke Badan Kepolisian Metropolitan Seoul, menurut sebuah laporan di surat kabar Munhwa Ilbo.

Beberapa karyawan LKB juga bergabung dalam kasus ini karena mereka kehilangan uang dalam runtuhnya UST, kata laporan itu, dikutip dari The Blockcrypto, Kamis (19/5/2022).

Baca juga: Mengenal Bos Terra LUNA, Kripto yang Harganya Anjlok 98 Persen

“Ada investor terkait di dalam firma hukum, dan kami akan mengajukan keluhan terhadap Kwon di Unit Investigasi Keuangan Badan Kepolisian Metropolitan Seoul,” Kim Hyeon-Kwon, partner di LKB mengutip pemberitaan Kontan, Jumat (20/5/2022). 

Selain mengajukan pengaduan polisi, LKB juga telah memutuskan untuk mengajukan perintah lampiran sementara dari properti Bos Terra Luna itu untuk menyitanya di Kantor Kejaksaan Distrik Seoul Selatan.

Sebuah laporan terpisah dari kantor berita lokal Yonhap mengatakan LKB juga mempertimbangkan untuk menuntut Daniel Shin, pendiri Terra lainnya.

Baca juga: Sepuluh Tahun ke Depan, Satu Miliar Penduduk Bumi Diprediksi Bakal Gunakan Mata Uang Kripto

Stablecoin algoritmik UST dilaporkan turun tajam pekan lalu ke level di bawah 10 sen, jauh dari target harga US$1.

Token asli Terra, Luna, juga anjlok dan saat ini diperdagangkan dengan harga sepersekian sen dan kehilangan hampir semua nilainya.

Ledakan UST dan Luna telah menyebabkan kerugian puluhan miliar dolar bagi para investor, baik ritel maupun institusional. Regulator keuangan Korea, Komisi Layanan Keuangan (FSC) dan Layanan Pengawas Keuangan (FSS), dilaporkan telah meluncurkan inspeksi darurat ke bursa kripto lokal untuk meningkatkan perlindungan investor.

Setelah kekacauan UST, tim hukum internal Terraform telah meninggalkan perusahaan, The Block melaporkan. Perusahaan yang berbasis di Singapura telah beralih ke penasihat luar untuk membantu masalah hukum.

Baca juga: Berapa Penghasilan YouTuber? Simak di Sini Cara Menghitungnya

Sementara itu, Terraform berharap untuk mengubah situasi. Kwon telah mempromosikan rencana untuk melakukan forking Terra untuk membuat blockchain baru , tetapi komunitas pengelolanya tampaknya menentang gagasan tersebut.

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU