duniafintech.com – Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan teknologi digital telah membawa banyak nilai yang positif. Efek positif paling merata dari perkembangan teknologi ini bisa kita lihat dalam bidang bisnis. Teknologi digital telah membantu banyak pelaku bisnis untuk bertransformasi.
Salah satu dari bukti terkini bahwa teknologi telah membantu perkembangan bisnis adalah Geraiku. Geraiku dengan menyuguhkan layanan yang membantu para pemilik toko tradisional termasuk warung (kelontong) untuk bertransformasi dalam menjalankanย bisnisnya.
Secara singkat, Geraiku adalah aplikasi mobile yang memberikan layanan penghubung antara toko atau warung kelontong dengan pelanggan. Sekilas, ide yang diusung oleh Geraiku ini bukanlah sebuah ide yang asing. Tapi, yang membedakannya dengan aplikasi-aplikasi mobile serupa adalah Geraiku berfokus pada toko atau warung kelontong alih-alih supermarket. Geraiku sendiri berfokus pada komoditas sehari-hari, seperti air galon, gas, serta sembako sehari-hari, yakni beras, telur, dan tepung
Geraiku memiliki dua jenis aplikasi mobile, yaitu aplikasi mobile bagi para pemilik toko atau warung kelontongโyang disebut sebagai Mitra Geraikuโdan aplikasi mobile bagi konsumen yang ingin membeli barang.
Bagi pemilik toko atau warung kelontong yang ingin mendaftarkan usahanya, mereka cukup mengunduh aplikasi Geraiku. Selanjutnya, masukkan nama usaha, nama pemilik usaha, daftar barang yang dijual, alamat lengkap, dan mengunggah fotokopi KTP. Sementara itu, bagi konsumen, mereka cukup mengunduh aplikasi mobile, mendaftarkan alamat email, dan password. Setelah mengonfirmasi alamat email, pengguna bisa langsung memesan barang-barang yang mereka inginkan.
Geraiku dapat membantu para pengusaha kecil bertransformasiย dengan memperluas usahanya melalui akses teknologi. Tak dipungkiri, mayoritas dari pemilik toko tradisional tidak memiliki akses atas teknologi baru untuk bisa bersaing dengan toko moderen. Oleh karenanya, Geraiku memberikan akses tersebut melalui perangkat mobile yang di dalamnya terbenam fitur-fitur bisnis layaknya sebuah toko moderen, meskipun dalam dalam bentuk lebih sederhana.
Dengan konsep cukup unik, Geraiku ingin kembali menghidupkan dan memajukan toko kelontong kecil yang merupakan suatu hal yang masih jarang diusung oleh startup Indonesia. Menariknya lagi, Geraiku tidak menambahkan biaya tambahan ke barang-barang yang dibeli oleh konsumen. Harga yang tertera di Geraiku adalah harga yang sama dengan yang tertera di toko mitra Geraiku. Bahkan, beberapa toko sengaja menurunkan harga untuk menarik lebih banyak konsumen.
Laba yang didapatkan Geraiku berasal dari komisi yang diberikan oleh agen dan distributor yang bekerja sama dengan Geraiku. Jadi, bagi para toko kelontong yang mendaftarkan usahanya ke Geraiku harus memesan barang-barang jualannya ke agen dan distributor yang telah bekerja sama dengan Geraiku. Setiap toko kelontong yang menjadi mitra Geraiku memesan barang dari agen dan distributor yang juga adalah mitra Geraiku. Maka, Geraiku akan mendapatkan komisi alias laba dari para agen dan distributor tersebut.
Geraiku telah menjaring konsumen perumahan dan pertokoan tradisional yang tersebar di Depok, Tangerang Selatan, Bekasi, dan Surabaya. Untuk menambah jumlah mitra dan konsumen perumahan ini, Geraiku memberikan pelatihan kepada beberapa pemilik toko kelontong. Geraiku juga menargetkan untuk menjaring target sasaran mereka di Sulawesi Utara, Lampung, dan Sidoarjo. Namun, untuk lebih memperluas jangkauan di luar Jabodetabek, Geraiku masih harus melakukan riset dalam hal pola belanja dan kultur konsumen di setiap daerah. Hal ini dirasa penting karena setiap daerah tentunya memiliki kebiasaan berbelanja yang berbeda.
Selain itu, Geraiku juga bekerja sama dengan pihak perbankan, multifinance, dan perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FGMC). Semuanya itu dilakukan dengan merevolusi toko-toko tradisional agar bisa bersaing dengan toko-toko moderen.
Source:ย geraiku.id
Written by: Sebastian Atmodjo