JAKARTA, duniafintech.com – Harga Bitcoin cetak rekor lagi usai berhasil menembus USD 72.000 atau setara Rp 1,11 miliar (asumsi kurs Rp 15.513 per dolar AS) untuk pertama kalinya dalam sejarah dan memperoleh keuntungan tahun ini hingga hampir 70 persen didukung oleh arus masuk besar-besaran ETF Bitcoin Spot.
Melangsir Yahoo Finance via Liputan6.com, Selasa (12/3/2024), terkait harga Bitcoin cetak rekor lagi, Bitcoin naik sebanyak 5% menjadi USD 72.880 atau setara Rp 1,13 miliar pada Senin, sebelum kembali turun.
Baca juga: CEO INDODAX: Bitcoin Bakal jadi Safe Haven Asset di Masa Depan
Terkait harga Bitcoin cetak rekor lagi, token yang lebih kecil seperti Ether, Solana, dan Avalanche juga maju. Keuntungan kripto terjadi bahkan ketika ekuitas beragam menjelang laporan penting mengenai inflasi AS.
Harga Bitcoin Cetak Rekor Lagi
Investor telah menggelontorkan dana bersih hampir USD 10 miliar atau setara Rp 155,1 triliun ke dalam sejumlah ETF Bitcoin baru sejak diluncurkan di AS dua bulan lalu, sehingga memicu lonjakan besar di pasar kripto.
Terkait harga Bitcoin cetak rekor lagi, aset digital mencetak lebih banyak kemenangan pada Senin, karena Bursa Efek London mengkonfirmasi akan menerima aplikasi untuk menerima surat berharga yang diperdagangkan di bursa Bitcoin dan Ether dan regulator sekuritas Thailand mengatakan investor ritel akan diizinkan untuk membeli ETF kripto di luar negeri.
Baca juga: Bitcoin Melesat, Mayoritas Kripto Teratas di Zona Hijau
Keberhasilan ETF Bitcoin Spot menambah serangkaian sinyal bullish untuk aset kripto. Mungkin, terkait harga Bitcoin cetak rekor lagi, tonggak sejarah yang paling dinanti adalah halving yang dijadwalkan pada April, ketika pertumbuhan pasokan Bitcoin akan berkurang setengahnya.
Indikator teknis lainnya menunjukkan meningkatnya minat di kalangan investor institusi dan ritel.
Open interest di pasar berjangka Bitcoin CME Group yang berbasis di Chicago telah melonjak 44% dari level terendah tahun ini, terkait harga Bitcoin cetak rekor lagi, sementara rebound dalam tingkat pendanaan menandakan para trader semakin bersedia membayar premi untuk membuka posisi long leverage di Bitcoin.
Baca juga: Strategi Investasi Bitcoin 2024: Tips Cuan saat Halving Day
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com
