DuniaFintech.com – Komunitas Bitcoiners dan pengguna kripto aset dunia kembali dihebohkan dengan harga Bitcoin yang semakin melonjak. Kripto aset buatan Satoshi Nakamoto ini terus diperdagangkan pada level tertinggi sepanjang masa, sekarang sekitar USD34.000, naik sekitar 77% selama sebulan terakhir dan 305% selama setahun terakhir.
Pertama kali diluncurkan pada tahun 2009 sebagai mata uang digital, Bitcoin untuk sementara digunakan sebagai uang digital bagi mereka yang tidak tersentuh perbankan konvensional. Sejak saat itu, Bitcoin mulai meraih popularitas dan digunakan secara mainstream. Sekarang, Bitcoin dianggap sebagai semacam emas digital. Artinya, kripto aset ini adalah sesuatu yang langka.
Mengapa Harga Bitcoin Terus Melonjak?
Kenaikan harga Bitcoin secara terus menerus ini diketahui mulai terjadi saat pandemi Covid-19. Apa saja yang menjadi faktor penyebabnya?
- Investor Mencari Aset yang Tahan Inflasi
Pandemi yang berlangsung memaksa pemerintah di berbagai belahan dunia untuk mengeluarkan lebih banyak uang. Tujuannya adalah agar roda perekonomian terus berputar dengan adanya aktivitas konsumsi di tengah-tengah masyarakat.
Tapi naiknya suplai uang ini justru mengikis nilainya. Inilah yang kemudian membuat banyak orang mencari aset tahan inflasi untuk melindungi aset yang mereka miliki. Dalam situasi seperti ini, selain emas, Bitcoin menjadi pelindung nilai yang sangat menjanjikan ketika investasi lainnya mengalami penurunan.
Baca Juga:
- Benarkah Harga Bitcoin Capai 1 Triliun Rupiah di Tahun 2021?
- Trading Aset Kripto Benar Bikin Untung? Simak Poin Berikut
- Mumpung Lagi Naik-naiknya, Ini Dia Daftar Tempat Beli Emas Murah!
- Beberapa Prediksi Krusial Tentang Bitcoin di Tahun 2021
- Lonjakan Bitcoin Mungkinkan Elon Musk Ubah Neraca Perdagangan Tesla
- Para Investor Tengah Bertaruh
Penyebab lonjakan harga Bitcoin lainnya adalah karena para investor tengah bertaruh. Menurut Reuters, Bitcoin sedang berproses untuk masuk ke pasar utama. Harapan Bitcoin segera bisa dijadikan alat pembayaran mainstream terlihat dari upaya PayPal membuka gerbang transaksi untuk Bitcoin. Inilah yang membuat kepercayaan para investor terhadap aset ini terus meningkat. Bahkan, investor yang sebelumnya tidak percaya Bitcoin pun mulai memasuki pasar.
- Kelangkaan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Bitcoin adalah aset yang langka. Saat ini, supply Bitcoin yang tersedia untuk bisa ditambang adalah 21 juta Bitcoin dan saat ini sudah ada 18, 5 juta yang bersirkulasi. Artinya, ketika penambang sudah selesai menambang seluruh Bitcoin, maka suplai akan habis. Suplai yang semakin menipis inilah yang kemudian menyebabkan stoknya menipis dan harganya semakin selangit.
- FOMO
Kenaikan harga Bitcoin ini mungkin sudah diprediksi sebelumnya oleh mereka yang memang memahami kripto aset. Tapi bagi investor awam, kenaikan harga Bitcoin ini dianggap sebagai peluang untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu cepat. Muncul FOMO (Fear of Missing Out) di tengah-tengah komunitas investor awam. Inilah yang membuat mereka berlomba-lomba membeli Bitcoin karena takut ketinggalan untuk memetik keuntungan. Permintaan yang tinggi ini jelas ikut berperan dalam melambungkan harga Bitcoin.
Itulah beberapa penyebab kenaikan harga Bitcoin. Apakah Anda termasuk salah satu yang tidak ingin ketinggalan tren kenaikan harga Bitcoin kali ini?
(Duniafintech/Dita Safitri)