JAKARTA, duniafintech.com – Harga token SandBox (SAND) saat ini meroket. Kenaikan ini berlangsung sejalan dengan hype yang terjadi di metaverse. Selain SAND, kenaikan harga juga terjadi pada token-token terkait di sektor ini, antara lain Decentraland (MANA).
Saat ini, sektor metaverse memang menjadi bidikan para investor sehingga nilai dari proyek terkait kian naik pesat.
Popularitas Metaverse Angkat Harga SandBox (SAND)
Data dari CoinMarketCap menyatakan bahwa kapitalisasi pasar dari token-token metaverse sudah bertumbuh dengan sangat luar biasa. Hal ini pun kian terasa sewaktu pasar kripto lainnya secara mayoritas tengah mengalami koreksi, dalam arti menunjukkan bahwa metaverse benar-benar menjadi perhatian utama.
Adapun token yang paling bertumbuh saat ini di antara seluruh aset kripto terkait metaverse, salah satunya, adalah token SAND. Harga token ini bahkan sudah meroket lebih dari 100 persen hanya dalam seminggu dan mencetak ATH baru di US$8,51 sebelum terkoreksi kecil ke US$6,87.
SAND juga belum menunjukan tanda pelemahan minat beli dalam beberapa minggu belakangan. Dengan demikian, koreksi kecil masih tidak begitu dihiraukan oleh investor—paling tidak hingga sekarang.
Di samping itu, sejak Oktober lalu, token SAND juga mengalami pertumbuhan kapitalisasi pasar sampai 10 kali lipat. Artinya, hype ini terjadi tepat usia Facebook memutuskan untuk memasuki sektor metaverse.
Lebih jauh, bukan hanya mengalami peningkatan harga token, SandBox pun terus melakukan pembaruan dan peningkatan pada platform mereka sehingga pengguna semakin merasa bahea ini adalah proyek yang berkembang. Kemitraan demi kemitraan baru pun dijalin oleh SandBox. Dalam hal ini, mereka berhasil merangkul nama-nama besar, mulai dari The Smurf, Snoop Doggs, Binance, Pororo, Atari, sampai The Walkin Dead. Sektor ini pun diprediksi akan menjadi lebih besar lagi sebab hal ini baru awal dari perkembangan yang terjadi.
Mengapa Harga Sandbox (SAND) Meroket?
Kenaikan harga Sandbox ini digadang-gadang terjadi karena mereka bersiap untuk meluncurkan hub Alpha pada 29 November dan berlangsung hingga 20 Desember. Hub Alpha adalah salah satu hal yang besar sebab ia bakal memungkinkan pengguna untuk memasuki metaverse sendiri untuk kali pertama.
“Ini penting karena peluncuran dan integrasi mereka di Polygon akan mencakup pertaruhan DeFi dan penempatan kembali pasar NFT Sandbox yang sudah berkembang pesat,” ucap pakar DeFi dan NFT Rio Rocket, sebagaimana diberitakan The Sun.
Untuk diketahui, hanya 5.000 tiket yang akan dibuat di bawah hub Alpha dan mereka mulai mengundi 1.000 pertama untuk pemilik LAND pada pekan ini. Ditambah lagi, pemain dapat memperoleh sebanyak tiga NFT.
Penyebab lainnya ditengarai berasal dari langkah perusahaan raksasa media sosial, yaitu Facebook. Adapun secara khusus, Facebook telah mengubah namanya menjadi Meta pada akhir Oktober. Tujuan perubahan nama ini adalah untuk “menghidupkan metaverse”.
Mengenal Sandbox
Pada dasarnya, Sandbox (SAND) adalah platform unik sebab ia memperkenalkan teknologi blockchain ke dunia game. Sebagaimana diketahui, industri game sendiri merupakan pasar besar yang belum tersentuh terkait adopsi teknologi blockchain.
Adapun SAND telah menciptakan ekosistem yang menjadi tempat para gamer bisa membuat dan mengumpulkan aset berbasis blockchain. Di samping itu, proyek Sandbox sendiri punya tujuan untuk merevolusi pasar.
Platform yang satu ini menciptakan metaverse dari pemain yang terlibat, yang berkontribusi pada pengembangan platform lebih lanjut. Bukan itu saja, dengan memperkenalkan token SAND, Sandbox telah mempromosikan tata kelola yang terdesentralisasi.
Hal itu pun memungkinkan pengguna untuk berbagi pandangan dan ide mereka terkait pengembangan proyek. Perusahaan tersebut memulai hal ini dengan sukses dan menarik dukungan serta investasi dari banyak nama besar di industri game.
Sebagai sebuah software video game tedesentralisasi, Sandbox diketahui beroperasi di jaringan Ethereum. Di sini, pengguna bisa membuat video game mereka sendiri menggunakan The Sandbox. Sementara itu, SAND sendiri adalah token Sandbox yang dipakai untuk beragam transaksi pada penggunaan platform Sandbox dan juga pada sesama pengguna. Selain itu, SAND pun bisa di-stake untuk memperoleh hak suara untuk ikut serta dalam menyetujui proposal perubahan The Sandbox.
Penulis: Kontributor
Editor: Anju Mahendra
