30.5 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Harganya Anjlok, Menkeu AS Yellen Beri Peringatan Soal Kasus Terra LUNA, Berbahaya Kah? 

JAKARTA, duniafintech.com – Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen memberikan peringatan akan dampak kasus anjloknya harga kripto Terra LUNA dan TerraUSD. 

Dia menuturkan kejadian itu membuktikan potensi ancaman pada stabilitas keuangan yang ditimbulkan oleh pasar kripto yang tidak diatur.

“Stablecoin yang dikenal sebagai TerraUSD mengalami penurunan nilainya. Saya pikir itu hanya menggambarkan ini adalah produk yang berkembang pesat dan ada risiko pada stabilitas keuangan dan kami membutuhkan kerangka kerja yang sesuai,” Kata Yellen dalam sidang Komite Perbankan Senat, dikutip dari Market Watch, Jumat (13/5/2022).

Baca juga: Waduh! 8 Orang Dilaporkan Bunuh Diri Imbas Harga Terra Luna Anjlok ke Rp 1.000

TerraUSD merupakan stablecoin yang tujuannya mempertahankan nilai yang stabil relatif pada mata uang yang dikeluarkan pemerintah seperti dolar AS. 

UST atau TerraUSD masuk dalam stablecoin algoritmik, berusaha mempertahankan pasak 1:1 pada dolar AS dengan algoritma yang mengontrol pasokan mata uang terkait disebut dengan Terra LUNA.

Dilansir dari CNBC, selama akhir minggu lalu, Terra anjlok di bawah US$1 dengan level terendah 69 sen pada Senin malam dan menguat Selasa sore sekitar 90 sen.

Salah satu alasan volatilitas di TerraUSD mungkin berkontribusi pada kelemahan Bitcoin karena yayasan yang mengelolanya mengumumkan akan meminjamkan Bitcoin dari cadangan pada para pedagang. Dengan begitu mereka bisa membeli TerraUSD dan menaikkan hargannya.

Pemerintah Joe Biden sendiri sejak lama ingin mengatur stablecoin. Pada akhir November lalu, dalam laporan kelompok kerjanya di pasar keuangan meminta Kongres untuk mewajibkan stablecoin dikeluarkan oleh bank yang diatur secara federal.

Mereka berharap dengan cara itu bisa menanamkan kepercayaan investor dan bisa menghindari jenis aset yang dijalankan TerraUSD kemarin.

Direktur regulasi keuangan dan tata kelola perusahaan di Center for American Progress, Todd Phillips mengatakan pengaturan operasi stablecoin seperti dana pasar uang yang diatur SEC. Serta menambahkan investor juga berhak mendapatkan perlindungan yang sama seperti yang dilakukan dengan uang.

“Ini adalah kekayaan US$18 miliar yang kami lihat menguap di depan mata dan orang-orang kehilangan uang,” jelasnya.

Stablecoin adalah uang kripto yang diikat dengan mata uang resmi bank sentral. Biasanya jumlah dan nilai stablecoin akan sama dengan mata uang resmi yang diterbitkan di Blockchain. 

Baca juga: Mengenal Bos Terra LUNA, Kripto yang Harganya Anjlok 98 Persen

Perusahaan penerbit juga menyimpan sendiri uang resmi yang dipegangnya. Uang resmi memiliki volatilitas yang rendah karena bank sentral berusaha untuk menjaga nilainya untuk menopang perekonomian.

Sementara TerraUSD menggunakan konsep berbeda. uang kripto ini memang mengaitkan nilainya dengan dolar AS namun menggunakan aset kripto Terra LUNA untuk menjaga stabilitasnya. 

Baca juga: Sepuluh Tahun ke Depan, Satu Miliar Penduduk Bumi Diprediksi Bakal Gunakan Mata Uang Kripto

Mereka juga menggunakan Bitcoin sebagai cadangan, di mana uang kripto populer ini memiliki volatilitas harga yang tinggi. 

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

 

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU