30 C
Jakarta
Sabtu, 23 November, 2024

Harum Energy (HRUM) Berencana Buyback Saham Hingga Rp 1 Triliun

JAKARTA – PT Harum Energy Tbk (HRUM) mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) sahamnya dengan nilai maksimal mencapai Rp 1 triliun. Rencana ini diungkapkan dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 3 Agustus 2023.

Harum Energy (HRUM) Berencana Buyback Saham Hingga Rp 1 Triliun

Perseroan menyatakan bahwa tujuan buyback adalah untuk menjaga stabilitas harga saham di tengah fluktuasi pasar. Selain itu, saham treasuri yang diperoleh dari buyback ini nantinya akan dapat dijual kembali untuk meningkatkan likuiditas dan memberikan fleksibilitas keuangan bagi perusahaan di masa mendatang.

Detail Buyback

  • Jumlah Maksimal: 735.294.118 saham atau setara dengan 10% dari modal disetor.
  • Periode Pelaksanaan: 18 bulan, mulai dari tanggal persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hingga 3 Februari 2025.
  • Harga Maksimal: Belum ditentukan, namun perseroan memastikan akan memperhatikan kondisi pasar dan peraturan yang berlaku.

Buyback saham umumnya dianggap sebagai sinyal positif oleh pasar, karena menunjukkan kepercayaan manajemen terhadap prospek perusahaan. Dengan mengurangi jumlah saham beredar, buyback juga dapat meningkatkan laba per saham (EPS) dan memberikan potensi keuntungan bagi investor yang masih memegang saham HRUM.

Hingga saat ini, belum ada reaksi signifikan dari pasar terhadap rencana buyback HRUM. Namun, investor diharapkan akan mencermati perkembangan lebih lanjut terkait pelaksanaan buyback ini, terutama mengenai harga pembelian dan jumlah saham yang benar-benar dibeli kembali.

Rencana buyback saham HRUM senilai Rp 1 triliun menunjukkan komitmen perusahaan untuk menjaga stabilitas harga saham dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Investor disarankan untuk terus memantau perkembangan rencana ini dan mempertimbangkan dampaknya terhadap portofolio investasi mereka.

Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan saran investasi. Investor disarankan untuk melakukan riset dan analisis sendiri sebelum membuat keputusan investasi.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU