JAKARTA, duniafintech.com – Kementerian Perdagangan menyatakan terdapat beberapa kendala dalam hubungan dagang Indonesia dan Bangladesh sehingga diperlukan penguatan perdagangan diantara kedua negara tersebut.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan kendala dalam perdagangan dengan Bangladesh diantaranya kemudahan dalam mendapatkan visa atau visa bisnis, terbatasnya jumlah penerbangan serta masih belum intensifnya kedua negara membaca peluang dan keunggulan masing-masing negara.
Zulkifli menuturkan sejumlah strategi peningkatan perdaganagn Indonesia yang berfokus pada pengembangan produk ekspor potensial ke Bangladesh seprti energi, mesin, teknologi, hingga prodik halal.
Lainnya adalah mempertahankan produk yang mempunyai pangsa pasar yang kuat di Bangladesh serta meningkatkan pangsa pasar produk-produk yang harus dipulihkan.
Baca juga: Ragam Kerja Sama Ekonomi Internasional Indonesia dengan Negara Lain
Menurutnya, sejumlah produk Indonesia berpeluang untuk ditingkatkan ekspornya ke Bangladesh.
Baca juga: Negaranya Perang dengan Ukraina, Warga Rusia Antre Tarik Uang di Bank
Hubungan Dagang Indonesia dan Bangladesh – Tingkatkan Pangsa Pasar
Kementerian Perdagangan menunjukkan komitmennya dalam merealisasikan tujuan tersebut melalui penjajakan perundingan perjanjian perdagangan antara Indonesia dan Bangladesh.
Sehingga, peningkatan nilai transaksi perdagangan melalui penurunan tarif bea masuk dan preferensi perdagangan serta kemudahan lainnya dapat tercapai.
“Banyak hal yang bisa digali dan dikembangkan dalam hubungan perdagangan Indonesia dan Bangladesh. Terlebih, kedua negara memiliki sejumlah kesamaan dan pasar yang besar, yaitu memiliki lebih dari 400 juta penduduk dengan mayoritas muslim,” kata Zulkifli.
Sebagai informasi, nilai perdagangan Indonesia-Bangladesh pada periode Januari—Agustus 2022, tercatat sebesar USD2,51 miliar atau meningkat 36,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Bangladesh sebesar USD2,44 miliar dengan komoditas ekspor unggulan antara lain minyak sawit, batu bara, semen, bubur kayu kimia, dan kapas. Untuk impor Indonesia dari Bangladesh sebesar USD68,50 juta.
Sedangkan total nilai hubungan dagang Indonesia dan Bangladesh pada 2021 mencatatkan surplus bagi Indonesia sebesar USD 2,82 miliar.
Surplus hubungan dagang diperoleh dari nilai ekspor Indonesia ke Bangladesh sebesar USD2,92 miliar dan impor Indonesia dari Bangladesh sebesar USD 108,17 juta.
Baca juga:Â Negara Rusia Uji Aplikasi Berbasis Blockchain untuk Administrasi Publik
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com