JAKARTA, duniafintech.com – Turunnya harga token kripto ASIX membuat investor berteriak di media sosial mengenai kerugian mereka. Bahkan, di antara investor itu juga ada kalangan ibu-ibu.
Menurut tangkapan layar yang beredar di salah satu akun di Twitter, kemarin, ada seorang ibu-ibu selaku investor ASIX yang mempertanyakan mengapa uangnya di token ini bernilai Rp5 juta. Padahal, pada mulanya ibu ini membeli senilai Rp10 juta.
Kemudian, juga ada seorang investor lainnya yang heran karena uangnya menguap dari Rp25 juta menjadi Rp12 juta. Menanggapi hal itu, Anang mengatakan bahwa hal itu adalah sebuah strategi bernama Fear, Uncertainty, and Doubt (FUD).
Ia menerangkan, FUD adalah strategi yang bertujuan untuk menurunkan harga kripto dengan menyebarkan informasi yang salah.
“Itu tadi saya bilang ada FUD-nya. Saya tidak bisa merekayasa itu semua dan kami tim tidak bisa melihat itu semua karena investor yang benarnya kami itu pasti hubungi ke kami. Semua telepon ke kami dan kami jelaskan kalau ada di grup ini ASIX Token, kami bertanggung jawab menyiapkan semua untuk edukasi. Ada telegramnya, anggotanya sudah 4.000 lebih sekarang yang untuk pembeli semua itu ada telegramnya ada 25 holder,” katanya, dikutip dari Detik.com, Sabtu (12/2/2022).
Baca Juga:
- Belum Ada Token ASIX Anang, Ini Daftar Token Kripto yang Direstui Bappebti
- Geger Token ASIX Anang “Disenggol” Bappebti, Ini Klarifikasi Wamendag hingga Ashanty
“Internasional ada 20.000 total hampir 45.000 itu terjadi di sini kami siapkan itu semua dengan baik,” imbuhnya.
Di samping itu, ia juga mengklaim bahwa pihaknya banyak memberikan edukasi tentang ASIX, utamanya kepada ibu-ibu. Diungkapkannya, para ibu ini masih mempertahankan asetnya di ASIX.
“Enggak ada yang enggak kami siapkan, edukasi yang dilakukan bunda (Ashanty) kenapa? Banyak emak-emank yang direct minta pengin tahu. Alhamdulillah mereka masih hold. Mereka hold nelepon ke Bunda, dijelaskan sampai kami ngomong makasih ke Wamendag (Wakil Menteri Perdagangan RI) menenangkan keadaan akhirnya bergaung bersatu dengan Bappebti,” paparnya.
Senada, CEO ASIX Token, Mc Basyar, mengatakan bahwa teriakan kerugian di media sosial hanyalah sebuah strategi yang disebut sebagai FUD.
“Di kripto itu ada istilah FUD. Jadi, FUD itu tentang bagaimana pasar itu dibuat. Sebenarnya, kalau market, Mas Anang ini luar biasa. Kan Mas Anang ini artis pertama yang membesarkan crypto asset. Dari liquidity awal US$190 ribu, sekarang ini sudah di angka US$3 sampai US$4 juta. Jadi, secara market sudah luar biasa,” ujarnya.
Ditambahkan Ashanty, istri Anang, penurunan yang terjadi pada harga ASIX ini adalah hal yang wajar. Ia pun mengaku telah memberikan edukasi agar investor dapat lebih mencari tahu terlebih dahulu.
“Setiap usaha banyak yang kesandung-kesandung, kapok nggak jalanin usaha? Dunia crypto ini kan memang kami enggak boleh baper kami selalu bilang ke semua orang yang mau gabung sama kami do your own research . Artinya, kami bukan pengendalian keuangan kalian untuk orang yang tahu crypro enak jelasin ya tapi untuk yang belum tahu memang ada sedikit kami lebih effort untuk memberikan pengetahuan lebih,” urainya.
“Makanya kami sampai dateng ke Pa Tirta soal Twitter kemarin itu membuat kami sedikit syok karena banyak orang yang tidak paham dan dipermainkan oleh FUD, orang yang memang tidak suka aja soal kenaikannya kan,” tuturnya.