29.2 C
Jakarta
Minggu, 22 Desember, 2024

idEA: 9,9 Juta UMKM Merambah Ke Digital Sejak 2020-2022

JAKARTA, duniafintech.com – Pemerintah menargetkan pada tahun 2022 sebanyak 20 juta UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah masuk ke dalam ekosistem digital lewat berbagai platform e-commerce yang telah mengudara.

Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), agar percepatan transformasi digital UMKM dapat segera dilakukan. Ini pun demi mengejar target 30 juta UMKM on boarding ke digital pada 2023.

Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga mengungkapkan, hingga saat ini terdapat 9,9 juta UMKM baru yang masuk dalam platform digital, dalam kurun waktu Mei 2020-Februari 2022.

Kesemua UMKM ini merupakan peserta dalam program Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang ada dalam platform-platform di bawah naungan ideA.

“Sejalan dengan arahan Pak Teten dan Presiden Jokowi, kita punya target 30 juta UMKM baru di 2023. Saat ini kurang lebih sudah ada 19 juta UMKM,” katanya dalam dalam Rapat Forum Ekonomi Digital Kominfo IV di Jakarta, Senin (4/4).

Bima pun mengungkapkan, dengan sebanyak 19 juta UMKM di Indonesia yang telah beralih ke digital, maka masih ada 11 juta UMKM yang harus didorong lagi untuk beralih ke digital agar target 30 juta UMKM di 2023 tercapai.

“Masih ada sisa 11 juta UMKM yang harus go digital. Kami optimis target tersebut bisa tercapai,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengungkapkan sebanyak 19 juta UMK yang telah berhasil onboarding ke digital tersebut mengisi porsi 27% dari total populasi UMKM di Indonesia.

“Angka tersebut merupakan 27% dari total populasi UMKM dan 58% dari target 30 juta UMKM onboard ekosistem digital,” ucapnya.

Ia mengatakan, transformasi digital bukan semata menghadirkan UMKM dalam platform digital. Transformasi digital ini adalah sebuah ikhtiar holistik, tidak hanya di aspek pemasaran saja, melainkan juga membangun ekosistem yang meliputi proses bisnis dari hulu ke hilir.

“Pembangunan ekosistem digital bagi UMKM meliputi proses bisnis hulu ke hilir menjadi variable memastikan potensi ekonomi digital sebesar Rp4.531 triliun di tahun 2030, dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh para pelaku UMKM dan masyarakat Indonesia,” imbuhnya.

Teten menekankan, e-commerce bisa menjadi pintu gerbang transformasi digital yang utuh. Karena kebanyakan e-commerce sudah menjadi super-apps yang sudah memiliki beragam layanan digital dalam satu platform.

“Ini membuka peluang e-commerce juga turut hadir sebagai aggregator, sekaligus lokomotif transformasi digital UMKM Indonesia,” tuturnya.

Kunci dari keberhasilan transformasi digital KUMKM tegas Menteri Teten, adalah kolaborasi lintas stakeholder. Mulai dari pembinaan SDM, pembiayaan, perbaikan proses bisnis, produksi, hingga pemasaran dan distribusi.

Di kesempatan yang sama, Menkominfo Johnny G Plate mengatakan, pihaknya mengajak K/L dan e-commerce secara khusus bagaimana dukungan platform digital atas produk dalam negeri.

Mengawal agar produk dalam negeri, sesuai arahan Presiden Jokowi untuk mengambil langkah afirmatif belanja negara Rp400 triliun produk UMKM, dari potensi Rp1.000 triliun.

“Juga memberikan dorongan kepada masyarakat, tak hanya pemerintah untuk belanja produk dalam negeri. Kami juga mengawasi jika masih ada platform digital yang tidak melaksanakan fungsi sebagaimana aturannya, tentu akan ada tindakan tegas baik di bawah payung hukum Kemendag maupun Kominfo,” ujar Johnny.

 

 

Penulis: Nanda Aria

Editor: Rahmat Fitranto

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU