duniafintech.com –Â Negara Indonesia merupakan rumah bagi penduduk Muslim terbesar di dunia. Namun secara ekonomi, pasar keuangan syariah bisa dibilang seperti raksasa yang menunggu untuk dibangunkan, masih banyak yang belum tergali.
Untuk itu, pemerintah menggenjot pasar keuangan syariah nasional melalui Islamic Finance News (IFN) Forum yang dilaksanakan pada 1 Okober 2018 lalu. Acara yang diselenggarakan di Four Season hotel Jakarta ini akan menjajaki peluang untuk industri keuangan syariah di tanah air.
Dengan berfokus kepada masa depan keuangan syariah dan industri perbankan di Indonesia, pembahasan juga mencakup mengenai pengembangan pasar modal syariah dan fintech industri. Beberapa panelis dari ahli-ahli keuangan baik dari pemerintah maupun non pemerintah juga memberikan suaranya, seperti Irwan Abdalloh, Head divisi pasar modal islam di Bursa Efek Indonesia, Luky Alfirman, Direktur Jenderal anggaran pembiayaan dan manajemen risiko di Departemen Keuangan Republik Indonesia, serta Mohammad Farrukh Raza, managing director IFAAS.
Acara dibagi hingga beberapa sesi dengan topik yang berbeda, antara lain menghadirkan panelis termasuk Arsad Thinoon, Direktur Eksekutif Amundi Islam Malaysia, Endang Astharanri, Direktur Mandiri Mangement Investasi, dan Gunanta Afrima, Direktur Modal Syailendra, kesemuanya membahas industri Islamic Asset di Indonesia.
Setelah makan siang, sesi yang menarik dan tidak lupa untuk dibahas yaitu, pengembangan domestik sukuk sesuai instrumen syariah dan pendalaman pasar sekunder Islam domestik dengan beberapa panelis seperti Abdul Aleem Habib, Manajer Keuangan Corporate untuk Islamic Finance Corporation, Ashraf Arshad, seorang spesialis sektor keuangan World Bank Group dan Kanya Satwika, partner at Assegaf Hamzah & Partners melihat apa yang dibutuhkan untuk membuat hijau industri keuangan dan investasi melalui pengembangan industri tersebut.
Sesi terakhir ditutup dengan pembahasan perkembangan dan kesempatan yang tersedia di industri fintech di Indonesia,dengan fokus pada keuangan Islam. Sesi ini diikuti oleh, antara lain, Abdul Rahman. Managing director Abdul Rahman Lawa Corporation, DimaDjani, CEO ALAMI, serta Matius J Martin, pendiri dan CEO Blossom finance.
Written by: Romy