JAKARTA, duniafintech.com – Kementerian Perdagangan mencatat total impor Indonesia mengalami penurunan sebesar 10,58 persen atau mencapai nilai US$19,81 miliar jika dibandingkan pada bulan Agustus lalu.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjelaskan penurunan impor di bulan September diakibatkan karena terdepresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang membuat impor menjadi semakin mahal.
Selain itu, Indonesia mengalami penurunan impor turut disebabkan oleh menurunnya konsumsi domestik sebagaimana tercermin dalam perkiraan Indeks Penjualan Riil (IPR) Bank Indonesia yang terkontraksi 0,9 persen secara bulanan dan pelemahan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang melemah menjadi 124,7 pada September 2022.
Baca juga: Jokowi Emosi! Indonesia Ternyata Masih Impor Pensil hingga Seragam Polisi-TNI
Impor Indonesia Mengalami Penurunan Dampak Nilai Tukar Rupiah
Barang konsumsi yang menurun signifikan antara lain yaitu daging hewan (HS 02) turun 19,56 persen dan susu, mentega, dan telur (HS 04) turun 33,30 persen.
Sedangkan untuk barang modal yang impornya turun adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya (HS 85) turun 11,45 persen dan mesin atau peralatan mekanis dan bagiannya (HS 84) turun 6,65 persen.
Sementara bahan baku atau penolong yang turun adalah garam, belerang, batu dan semen (HS 25) turun 41,03 persen, pupun (HS 31) turun 38,64 persen, besi dan baja (HS 72) turun 25,57 persen, alumunium dan barang daripadanya (HS 76) turun 24,067 persen, bahan bakar mineral (HS 27) turun 20,84 persen serta plastik dan barang dari plastik (HS 39) turun 16,72 persen.
โPenurunan kinerja impor pada bulan September 2022 dipicu oleh menurunnya impor nonmigas sebesar 11,21 persen MoM dan penurunan impor migas turun 7,44 persen MoM,โ jelas Zulkifli.
Baca juga: Peringatan Keras dari Jokowi, APBN dan APBD Tak Boleh Beli Barang Impor!ย
Terkait Indonesia mengalami penurunan impor, Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan secara kumulatif total impor pada periode JanuariโSeptember 2022 mencapai USD 179,49 miliar, naik 28,93 persen dari JanuariโSeptember 2021 (YoY). Pertumbuhan impor tersebut didorong oleh naiknya impor nonmigas sebesar 21,68 persen dan melonjaknya impor migas sebesar 80,21 persen YoY.
Baca juga:ย Barang Impor Ilegal Senilai Rp11 Miliar Dimusnahkan Kemendag
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com