28.2 C
Jakarta
Minggu, 22 Desember, 2024

Fintech Pinjaman Indodana Dukung Pelaku Usaha Produktif

duniafintech.com – Indodana, penyelenggara fintech pinjaman menyatakan kesiapannya mendukung para pelaku UKM produktif. Berkat pemanfaatan internet, perkembangan bisnis di era revolusi Industri 4.0 semakin pesat dan cepat. Hal ini juga ternyata berlaku dalam hal pengumpulan modal yang tentu saja semakin terbantu dengan tersedianya akses pinjaman dengan syarat mudah secara online.

Mengutip hasil riset Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) tercatat jumlah pelaku UMKM di Tanah Air total mencapai 59,2 Juta per Desember 2017. Angka ini juga turut meningkat pesat di tahun 2019 karena semakin mudahnya mendapatkan akses modal.

Indodana Mengembangkan Pinjaman Produktif

Perkembangan UMKM ini mendapat dukungan dari fintech peer to peer lending Indodana. Selaku fintech pinjaman online yang terdaftar dan diawasi OJK dan AFPI, Indodana mendukung dari sisi kemudahan pelaku UMKM mendapatkan modal usaha. 

Pelaku UMKM bisa mendapatkan pinjaman modal online hingga Rp8 juta, cukup dengan syarat KTP, foto selfie, dan akun internet banking saja. Pinjaman online dari Indodana yang digunakan untuk modal usaha tergolong sebagai utang produktif dan hal ini baik guna mendukung usaha pelaku UMKM.

Modal kerap menjadi kendala bagi pelaku UMKM yang masih merintis. Apalagi pinjam di bank juga banyak syarat yang harus dipenuhi tidak semudah pinjam melalui fintech P2P. Data Global Findex Database 2018 mengungkapkan hanya 9,7% dari masyarakat Indonesia berhasil mendapatkan pinjaman dari perbankan konvensional. 

Disinilah fintech P2P lending memfasilitasi pemberian pinjaman bagi masyarakat yang tak tersentuh dan/atau tak bisa mendapat pinjaman dari perbankan (unbanked people) melalui pemanfaatan teknologi.

Baca Juga:

Pinjaman untuk Modal Cepat dan Keperluan Mendadak

“Sangat terbantu sih ya. Pinjam di Indodana itu prosesnya cepat, kurang lebih 1 setengah hari sudah cair. Sejauh ini sih tidak ada kendala dalam proses peminjaman. Untuk proses penagihannya juga ramah, 1 minggu sebelum jatuh tempo sudah diingatkan” ujar William.

William adalah salah seorang nasabah Indodana yang memiliki usaha cuci mobil di daerah Kemanggisan. Alasan William mengajukan pinjaman di Indodana adalah untuk menambah modal dan menutupi keperluan mendadak usahanya. Dia merasa sangat terbantu karena layanan pinjaman yang diberikan prosesnya cepat dan tidak mengalami kendala saat proses pengajuan.

Lewat Indodana, masyarakat yang membutuhkan dana cepat bisa langsung mendapatkannya kurang dari 2 hari apabila proses dan persyaratan yang diminta sudah terpenuhi. Dana pinjaman yang diberikan juga akan langsung ditransfer ke rekening nasabah apabila sudah disetujui. Hal ini tentu saja sangat membantu untuk orang-orang seperti William yang ingin mendapatkan tambahan modal dengan cepat.

Selain Modal, Diperlukan Riset Pasar dan Kreatifitas

Walaupun tergolong produktif, Indodana juga berbagi tips untuk para pelaku UMKM agar usaha mereka bisa lebih maju. Agar bisnis semakin berkembang, perlu dilakukan riset pasar secara berkala. Riset ini bisa dilakukan dengan cara offline atau online melalui internet.

Intinya, Anda bisa mengetahui dengan tepat siapa target pembeli yang tepat untuk produk Anda, apa yang sedang dibutuhkan pasar atau yang tengah tren di pasar, berapa banyak kompetitor yang bermain di bisnis yang sama dengan Anda.

Selanjutnya adalah tingkatkan kreativitas dan berani berinovasi. Untuk kedua hal ini, bila Anda terkendala dengan modal untuk mengembangkan produk Anda, tak perlu ragu untuk ajukan pinjaman di P2P lending. Pinjaman di fintech seperti Indodana telah terdaftar dan diawasi OJK, sehingga aman dan Anda bisa mendapatkan pinjaman dengan cicilan terjangkau.

Fintech P2P Berperan Positif dalam Pembiayaan UKM

Selain itu, fintech P2P lending berperan positif dalam membantu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mengatasi gap pembiayaan UMKM. Data OJK mencatat estimasi gap pembiayaan UMKM saat ini sebesar Rp 1000 triliun per tahun. Hingga saat ini, Indodana telah memberikan pinjaman senilai Rp 780 miliar lebih kepada lebih dari 193  ribu nasabah di seluruh Indonesia.

Ketika modal sudah didapatkan, pelaku UMKM diharapkan memiliki kemampuan mengelola uang dengan baik, agar cicilan lancar dan bisnisnya terus berkembang. Semua itu diperlukan rencana  bisnis yang matang.

(DuniaFintech/KarinHidayat)

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU