DuniaFintech.com – Industri jasa keuangan berbasis teknologi (fintech) dunia kembali menunjukkan gairahnya setelah sempat mandek di segi pendanaan. Dalam laporan yang dirilis CB Insights, setidaknya terdapat 67 fintech berstatus unicorn, dengan nilai keseluruhan mencapai USD 252,6 milyar.
Bertajuk ‘State of Fintech’ CB Insights menjelaskan bahwa startup fintech kembali mendapatkan tangan dingin dari para pemodal untuk mengembangkan bisnisnya. Dari 67 fintech berstatus unicorn, sebanyak 33 startup berasal dari Amerika Serikat dengan layanan yang terhubung ke berbagai industri digital lainnya, seperti ritel, mode, kesehatan hingga perbankan.
CB Insights juga menyebut, terdapat peningkatan pendanaan terhadap startup fintech sebanyak 17% dengan total mencapai USD 9,3 milyar hingga kuartal kedua 2020. Tercatat kesepakatan pendanaan di sektor fintech pada April 2020 mencapai 127 startup dan bertambah mencapai 141 pada Juni.
Yang paling terbaru, hadir dari Klarna, startup fintech berlokasi di Swedia ini memiliki segmen di dunia mode dan fesyen yang telah memiliki valuasi sebanyak USD 5,5 milyar. Klarna berhasil menggaet 1 juta pengguna di Amerika Serikat hanya dalam satu bulan.
Jumlah tersebut membuat Klarna mengoleksi 9 juta pengguna di seluruh dunia. Klarna sendir mengklaim momentum ini juga didukung mitra ternama, seperti Vans, Sephora, NorthFace dan beberapa merk mode ternama lainnya.
Baca juga:
- Fintech Pinjaman Mulai Merambah di E-commerce! Siapa Saja Mereka?
- Tingkat Pendidikan dengan Kepedulian Jaminan Kesehatan, Apakah Saling Berhubungan
- Benarkah Pinjam di Fintech Ilegal Tak Perlu Bayar Cicilan? Ini Jawabannya
Daftar Nama Fintech Unicorn dan Proses IPO
Sementara beberapa startup fintech telah mencapai fase unicorn, beberapa lainnya telah memasuki tahap penawaran umum perdana saham (IPO). Pada kuartal kedua 2020, Lemonade, startup fintech asuransi juga berhasil melakukan IPO di bursa saham Amerika Serikat.
Masuknya Lemonade sebagai insurtech di bursa saham Amerika Serikat juga menghasilkan kejutan. Di hari pertamanya melantai, nilai saham meroket sebanyak 144% hingga mencapai intraday tertinggi USD 70,80 dan berakhir naik 139% di level USD 69,41 pada hari Kamis, menyusul harga IPO sebesar USD 29 per saham pada Rabu malam.
Di klaster lain, terdapat Shif4Payment sebagai fintech dengan game Point of Sales (PoS) juga berhasil mendapatkan IPO. Nilai laba bersih dalam setiap lembar sahamnya (EPS) mencapai USD 23. Nilai tersebut berjarak cukup signifikan dari perkiraan nilai lembaran saham berkisar USD 19-21.
DuniaFintech/Fauzan
