26.2 C
Jakarta
Senin, 25 November, 2024

Inklusi Keuangan Tembus 76,19% Seiring dengan Meningkatnya Indeks Literasi

duniafintech.com – Dalam tiga tahun terakhir terdapat peningkatan mengenai Inklusi keuangan dan indeks literasi keuangan di masyarakat yang cukup pesat. Menurut survei Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) ketiga yang dilakukan Otoritas Jasa Keauangan Indonesia pada tahun 2019, Inklusi keuangan tembus 76,19% seiring dengan meningkatnya pemahaman keuangan (literasi) masyarakat yang mencapai 38,03%.

Hasil survei inklusi keuangan tahun 2019 tentu mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil survei OJK 2016 yaitu indeks literasi keuangan 29,7% dan indeks inklusi keuangan 67,8%. Dengan demikian dalam tiga tahun terakhir, literasi keuangan masyarakat mengalami peningkatan sekitar 8,33% serta peningkatan akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan (inklusi keuangan) sebesar 8,39%.

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara mengatakan “peningkatan tersebut dengan inklusi keuangan tembus 76,19% merupakan hasil kerja keras bersama antara Pemerintah, OJK, Kementerian/lembaga terkait, Industri Jasa Keuangan dan berbagai pihak lain, yang terus berusaha secara berkesinambungan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat.”

Tirta menambahkan dengan sinergi dan kerja keras tersebut target indeks inklusi keuangan yang dicanangkan pemerintah melalui Perpres Nomor 82 tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) sebesar 75% pada tahun 2019 telah tercapai.

Baca Juga :

Inklusi keuangan tembus 76,19% dengan berdasarkan strata wilayah, untuk perkotaan indeks literasi keuangan mencapai 41,41% dan inklusi keuangan masyarakat perkotaan sebesar 83,60%, sementara indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat perdesaan adalah 34,53% dan 68,49%.

Survei OJK 2019 ini dilakukan oleh 12.773 responden di 34 provinsi dan 67 kota dan kabupaten, dengan mempertimbangkan gender dan strata wilayah perkotaan dan perdesaan. Survei ini juga menggunakan metode, parameter dan indikator yang sama pada 2016. Indeks literasi keuangan terdiri dari parameter pengetahuan, keterampilan, keyakinan, sikap dan perilaku, sementara indeks inklusi keuangan menggunakan parameter penggunaan.

Hasil survei menunjukkan bahwa berdasarkan gender indeks literasi dan inklusi keuangan laki-laki sebesar 39,94% dan 77,24%, relatif lebih tinggi dibanding perempuan sebesar 36,13% dan 75,15%.

“OJK akan menggunakan hasil survei literasi keuangan 2019 ini untuk penyempurnaan strategi pengembangan literasi keuangan nasional yang lebih efektif dan tepat sasaran,” ujar Tirta.

-Vidia Hapsari-

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU