JAKARTA, duniafintech.com – Investasi aset digital seperti Bitcoin menjadi instrumen investasi yang paling digandrungi masyarakat saat ini. Kepopuleran beragam jenis mata uang kripto terus menanjak dan membuat banyak orang menjadikannya sebagai investasi.
Mata uang kripto dianggap sebagai uang masa depan dan saat ini banyak orang yang mulai mempelajari uang kripto.
Dilansir dari laman resmi Bank Indonesia, Mata Uang Kripto atau Cryptocurrency adalah aset digital yang dirancang untuk bekerja sebagai media pertukaran yang menggunakan kriptografi yang kuat untuk mengamankan transaksi keuangan, mengontrol penciptaan unit tambahan, dan memverifikasi transfer aset.
Dikutip dari Investopedia, karena mata uang kripto didukung sistem kriptografi, membuatnya hampir tidak mungkin untuk dipalsukan atau dibelanjakan ganda. Sehingga memungkinkan pembayaran online yang aman tanpa menggunakan perantara pihak ketiga.
Mata uang kripto yang paling terkenal adalah Bitcoin, selain itu masih ada ribuan mata uang kripto, di antaranya Ethereum, Litecoin, Ripple, Stellar, Dogecoin, Cardano, Eos, Tron.
Banyak dari mata uang kripto merupakan jaringan yang terdesentralisasi menggunakan teknologi blockchain. Blockchain pada dasarnya adalah sekumpulan blok yang terhubung atau buku besar yang “ditegakkan” oleh jaringan komputer yang berbeda. Ini memungkinkan mata uang kripto terdistribusi terbuka dengan mencatat transaksi dalam kode.
Baca juga: Aset Kripto, Investasi Masa Depan yang Punya Potensi Besar di Indonesia
Tidak semua situs e-niaga mengizinkan pembelian menggunakan cryptocurrency. Faktanya, cryptocurrency, bahkan yang populer seperti Bitcoin, hampir tidak digunakan untuk transaksi ritel. Namun, nilai mata uang kripto yang meroket membuatnya populer sebagai instrumen perdagangan. Sampai batas tertentu, mereka juga digunakan untuk transfer lintas batas.
Dilansir dari Forbes, berbeda dengan mata uang resmi milik negara, tidak ada otoritas pusat yang mengelola dan memelihara nilai mata uang kripto. Semuanya didistribusikan secara luas di antara pengguna mata uang kripto melalui internet.
Harga Bitcoin Naik-turunย
Berdasarkan data dariย Coinmarketcap, Senin pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih melemah 0,84 persen dalam 24 jam terakhir dan 1,84 persen dalam sepekan. Setelah sebelumnya sempat naik.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 39.495,00 per koin atau setara Rp 571,4 juta (asumsi kurs Rp 14.470 per dolar AS).
Ethereum (ETH) juga masih melemah sejak kemarin. Selama 24 jam terakhir, ETH merosot 0,77 persen dan 3,34 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.940,68 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) yang pagi ini masih melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 1,57 persen dan 3,20 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 406,37 per koin.
Baca juga: Harga Bitcoin Bergerak Ragu-ragu, Antara Naik dan Turun
Kemudian Cardano (ADA) juga masih berada di zona merah hari ini. Dalam satu hari terakhir ADA melemah 1,53 persen dan 5,95 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,8855 per koin.
Adapun Solana (SOL) masih melemah sejak kemarin. Sepanjang satu hari terakhir SOL ambles 2,22 persen dan 2,95 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 100,01 per koin.
XRP juga masih bertahan di zona merah. Dalam satu hari terakhir, XRP turun 1,91 persen dan 8,93 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,6993 per koin.
Terra (LUNA) masih tetap menguat di tengah kripto lain yang melemah. Terra naik 0,08 persen dalam 24 jam terakhir dan 13,30 persen dalam sepekan. Saat ini Terra dihargai USD 91,08 per koin.
Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat sebesar 0,01 dan 0,03 persen. Dengan begitu, keduanya kini dibanderol dengan harga USD 1,00.
Baca juga: Tips Sisihkan Uang untuk Investasi Bitcoin, Siap-siap Panen Cuan
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada