28.4 C
Jakarta
Selasa, 24 Desember, 2024

Mau Cari Cuan Lewat Investasi Dinar? Begini Caranya

JAKARTA, duniafintech.com – Pernah mendengar investasi dinar? Dinar atau yang juga disebut sebagai koin emas semakin banyak diminati oleh mereka yang tertarik untuk berinvestasi. Investasi pada koin yang satu ini juga disebut sebagai bentuk alternatif penyimpanan masa depan yang dapat menambah penghasilan.

Koin dinar sendiri memang diperbolehkan di Indonesia, tetapi tidak dapat dipakai sebagai alat tukar atau melakukan transaksi sebagaimana layaknya menggunakan uang. Namun, koin ini bisa dijadikan koleksi atau bahkan untuk investasi.

Jika dilihat dari segi risiko, dinar masih dianggap sebagai perhiasan sehingga penjual dinar bakal dikenakan PPN atau Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10%. Pajak ini pun ditetapkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia. Hal itulah yang membuat harga dinar menjadi lebih mahal.

Cara Investasi Dinar

Sebagaimana investasi emas batangan, pada investasi koin ini juga terbilang menjanjikan karena nilainya sama dengan kurs emas. Berikut adalah beberapa cara investasi emas dinar dirham agar mendapatkan potensi cuan serta minim risiko.

Baca juga: Reksadana BNI: Jenis, Cara Membeli, hingga Keuntungan

  1. Tentukan Tujuan Investasi

Menentukan tujuan adalah hal utama dalam memulai investasi sehingga kamu akan tahu strategi apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Kamu bisa menentukan apakah investasi jangka panjang lebih baik dibandingkan investasi jangka pendek atau sebaliknya. Lalu, apa tujuan berinvestasi?

Meski pada dasarnya orang-orang ingin mendapatkan penghasilan, tetapi mereka yang berinvestasi biasanya memiliki tujuan masing-masing, misalnya ingin memiliki tabungan pensiun, membangung rumah, biaya sekolah anak, atau dan masih banyak lagi. Dengan begitu, para investor akan semakin konsisten dalam berinvestasi.

  1. Ketahui Aturan Hukum

Investasi tidak bisa dilakukan begitu saja karena semua harus dilakukan sesuai aturan yang berlaku agar kegiatan investasi yang dilakukan tidak menyalahi aturan hukum yang berlaku. BI atau Bank Indonesia melarang penggunaan dinar dan dirham sebagai alat pembayaran di tanah air meskipun keduanya bisa dijadikan investasi.

Baca juga: Update! Inilah Daftar Bank Terbaik di Indonesia 2022

Mata uang rupiah adalah satu-satunya alat pembayaran yang sah di NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia dan setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran di Indonesia wajib menggunakan rupiah (Pasal 23 B UUD 1945 jo. Pasal 1 angka 1 dan angka 2, Pasal 2 ayat (1) serta Pasal 21 ayat (1) UU Mata Uang).

  1. Gunakan Uang yang Tidak Terpakai

Untuk bisa berinvestasi kamu tentu membutuhkan modal. Namun akan lebih bijak jika membeli dinar menggunakan uang di luar uang yang kamu persiapkan untuk berbagai kebutuhan hidup. Apabila hendak memulai investasi, buatlah alokasi khusus investasi di luar dana yang biasa kamu persiapkan.

  1. Beli Dinar dari Perusahaan Terpercaya

Seperti membeli apapun pada umumnya, terutama instrumen investasi, pastikan untuk memilih dinar hanya dari perusahaan terpercaya seperti PT Antam atau lainnya. Perusahaan-perusahaan tersebut menyertakan sertifikat pada dinar yang diproduksi guna menjamin keaslian produk yang mereka keluarkan.

  1. Mulailah dengan Nilai Kecil

Sebagai investor pemula, jangan sampai tergiur dengan hasil besar yang orang lain dapatkan. Dengan kata lain, mulai investasi koin ini dengan nilai yang kecil dan bisa kamu tambah apabila sudah merasakan keuntungan dari investasi yang sebelumnya dijalankan.

  1. Bergabung dengan Komunitas Investor Dinar

Memang ada banyak cara untuk mendapatkan informasi serta meningkatkan potensi mendapatkan cuan dari investasi koin ini. Tetapi, jika kamu bingung dari mana harus memulainya, bergabunglah dengan komunitas investasinya. Ini akan sangat membantu karena selain menambah wawasan, kamu juga bisa memantau fluktuasi harga.

Jenis-jenis Koin Investasi Dinar dan Dirham ANTAM

Apabila kamu tertarik dengan investasi mata uang asing dinar dan dirham, apakah kamu sudah tahu apa saja jenis keduanya? Dua jenis dinar yang diproduksi oleh Antam adalah Au atau Aurum dan FG atau fine gold. Ada juga koin dirham yang terbuat dari perak yang tidak kalah penting untuk diketahui bagi kamu yang hendak memilih investasi koin dinar dan dirham.

  1. Koin 1 Dinar Au 91,7%

Jenis koin dinar pertama adalah Au atau (Aurum). Lalu, 1 dinar berapa gram emas? I dinar AU setara dengan 4,25 gram emas dengan kandungan emas sekitar 91,9% atau 22 karat. Desain dari koin ini adalah gambar Masjidil Haram di bagian depan dan tulisan dua kalimat Syahadat di bagian belakang. Dinar Au hadir dengan lima jenis koin yaitu 1/4, 1/2,1,2, dan 4 dinar Au dengan diameter berbeda-beda.

  1. Koin 1 Dinar FG 99,99%

Jika 1 dinar Au dibuat dengan kadar 91,7%, dinar FG atau fine gold dibuat dengan kandungan emas 99,99% (24 karat). Desain dinar jenis ini sangat sederhana yaitu logo khas logam mulia serta tulisan fine gold. Dinar fine gold (FG) hadr dengan 4 pilihan jenis, yaitu 1/,1/2,1, dan 2 dinar. Sama seperti dinar Au, dinar FG juga memiliki diameter yang berbeda.

  1. Koin 1 Dirham Ag 99,95%

Selain koin dinar, ada juga koin dirham Ag (Argentum) yang terbuat dari perak dengan kadar sebesar 99,95%. Koin perak ini diproduksi hanya dalam dua jenis yaitu 1 dan 5 dirham Ag yang masing-masing koin memiliki diameter berbeda. Untuk desain dari koin ini adalah gambar Masjid Al-Aqsa di bagian depan dan kalimat Syahadat di bagian belakang.

Meski keduanya bisa kamu jadikan investasi, namun baik dinar maupun dirham memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dengan mengetahui bahwa dinar dan dirham bisa dibeli di tempat yang aman dan terjamin seperti Antam, Anda tidak akan lagi bertanya beli koin emas di mana, bukan?

Kelebihan Dinar sebagai Alat Investasi

  • Dinar memiliki desain untuk yang cocok untuk digunakan sebagai koleksi.
  • Memiliki nilai standar yang tiap kepingnya setara dengan emas 22 karat dan berat 4,25 gram.
  • Mudah didapatkan karena banyak dijual oleh perusahaan terpercaya seperti PT Antam dan berbagai bank yang ada di Indonesia.
  • Tidak ada potongan nilai jual ketika kamu menjual dinar.
  • Harga jual tergolong tinggi.
  • Selisih buyback tidak jauh berbeda dengan emas batangan.
  • Bisa diperjual belikan secara global karena masih banyak negara yang menggunakannya dinar sebagai alat tukar seperti Bahrain, Irak, Kuwait, dan masih banyak lagi.

Kekurangan Dinar sebagai Medium Investasi

  • Butuh waktu yang tidak sebentar untuk mendapatkan keuntungan.
  • PPN 10% karena dinar masuk dalam golongan perhiasan.
  • Risiko hilang akibat pencurian atau lainnya.
  • Tidak aman untuk dibawa ke tempat-tempat ramai.

Tips Investasi dengan Dinar

  1. Pilih dinar sebagai investasi jangka panjang
  2. Pilih dinar yang dijual dengan sertifikat
  3. Jangan Cemaskan Fluktuasi Harga Dinar

Demikianlah ulasan mengenai investasi dinar yang perlu diketahui. Yuk, investasi mulai sekarang juga!

 

 

 

Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama

Admin: Panji A Syuhada

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU