26.7 C
Jakarta
Minggu, 12 Mei, 2024

Investasi Jangka Pendek itu Apa? ini Pengertian dan Contohnya

JAKARTA, duniafintech.com – Investasi jangka pendek adalah jenis investasi yang dilakukan untuk periode waktu yang relatif singkat, yaitu biasanya antara beberapa bulan hingga dua tahun. Tujuan dari berinvestasi jangka pendek adalah untuk memperoleh keuntungan yang cepat dan menghindari risiko berinvestasi jangka panjang. Investasi jangka pendek seringkali digunakan oleh investor yang ingin memperoleh penghasilan tambahan atau mempersiapkan dana untuk kebutuhan mendesak dalam waktu dekat.

Contoh dan Pengertian Investasi Jangka Pendek

Beberapa contoh berinvestasi jangka pendek yang umum dilakukan adalah:

  1. Deposito:
    Deposito adalah produk perbankan yang menawarkan bunga tetap dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Deposito biasanya memiliki jangka waktu antara 1-12 bulan dan memberikan bunga yang lebih tinggi daripada tabungan biasa.
  2. Obligasi:
    Obligasi adalah surat hutang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan. Obligasi umumnya memiliki jangka waktu kurang dari dua tahun dan memberikan bunga tetap. Obligasi juga dapat diperjualbelikan di pasar sekunder, sehingga investor dapat memperoleh keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual.
  3. Reksadana pasar uang:
    Reksadana pasar uang adalah produk investasi yang menginvestasikan dana pada instrumen pasar uang seperti deposito, surat berharga komersial, dan instrumen pasar uang lainnya. Reksadana pasar uang umumnya memiliki risiko yang rendah dan memberikan pengembalian yang stabil.
  4. Saham jangka pendek:
    Investor dapat membeli saham dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam jangka pendek. Investor dapat melakukan analisis fundamental dan teknikal untuk menentukan saham-saham yang potensial untuk diperdagangkan dalam jangka pendek.

Baca juga: OJK Terbitkan Peraturan Tingkatkan Kesehatan Keuangan Asuransi dan Reasuransi

Keuntungan dari berinvestasi jangka pendek adalah investor dapat memperoleh keuntungan dengan cepat, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan dana mendesak atau menjadi penghasilan tambahan. Selain itu, investasi jangka pendek memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan investasi jangka panjang.

Namun, berinvestasi jangka pendek juga memiliki beberapa risiko, seperti risiko likuiditas dan risiko pasar. Risiko likuiditas terjadi jika investor ingin menjual investasi sebelum jangka waktu investasi berakhir, sedangkan risiko pasar terjadi jika nilai investasi turun karena faktor pasar yang tidak terduga.

Baca juga: OJK Terbitkan Aturan Kelola Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi

Dalam kesimpulan, investasi jangka pendek adalah berinvestasi yang dilakukan untuk periode waktu yang relatif singkat, biasanya antara beberapa bulan hingga dua tahun. Beberapa contoh berinvestasi jangka pendek meliputi deposito, obligasi, reksadana pasar uang, dan saham jangka pendek. Investasi jangka pendek memiliki keuntungan dalam memperoleh keuntungan cepat dan memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan investasi jangka panjang, namun juga memiliki beberapa risiko yang perlu diperhatikan oleh investor.

Baca juga: Lakukan Pengawasan Industri Keuangan, OJK Gandeng Dukcapil

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU