31.2 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Panduan Investasi Reksadana Terbaik untuk Pemula yang Minim Risiko

JAKARTA, duniafintech.com – Investasi reksadana adalah salah satu pilihan investasi yang menarik minat masyarakat belakang ini untuk merencanakan keuangan mereka untuk kedepannya. Di samping reksadana, juga ada jenis investasi lainnya, baik itu berupa investasi saham, emas, oil, maupun investasi forex.

Saat ini, juga sudah banyak media ataupun platform yang membahas tentang investasi sehingga masyarakat umum pun menjadi tertarik untuk menjalankannya. Cara investasi di sejumlah instrumen keuangan ini juga bisa dilakukan dengan sangat mudah asalkan Anda mengetahui panduannya.

Reksadana sendiri menjadi investasi yang kini sangat populer di kalangan pemula yang ingin berinvestasi. Penyebabnya adalah modalnya yang relatif sedikit dan risiko yang kecil. Karena itu, mengenai cara atau panduan berinvestasinya, akan dijelaskan di bawah ini.

Pada dasarnya, reksadana adalah kumpulan dana yang dikelola untuk melakukan investasi, seperti membeli saham, obligasi, atau instrumen keuangan lainnya. Dalam praktiknya, reksadana menjadi bentuk investasi yang tergolong mudah untuk dilakukan.

Jika Anda hanya punya sedikit modal, reksadana dapat menjadi pilihan yang tepat untuk memulai investasi. Di samping, menanamkan modal melalui reksa dana dapat dilakukan baik secara individu maupun institusi. Di samping itu, Anda pun tidak perlu takut untuk berinvestasi sebab nantinya akan ada manajer investasi yang bakal membantu Anda dalam berinvestasi.

Panduan Investasi Reksadana Terbaik untuk Pemula

Anda tentu tetap perlu tahu cara investasi di jenis instrumen yang satu ini dan hal apa saja yang akan dilakukan untuk melakukan investasinya meski nantinya Anda bakal dibantu oleh manajer investasi. Panduannya dapat dilihat dari tata cara seperti berikut ini.

  1. Tentukan tujuan

Mengingat ada banyak jenis reksadana, hal yang pertama kali harus Anda lakukan adalah menentukan tujuan. Kemudian, agar tidak menghambat investasi nantinya, Anda pun mesti menentukan tujuan apa yang memotivasi Anda untuk melakukan investasi ini.

Di samping itu, tentukan pula besaran dana yang akan Anda pakai untuk melakukan investasi ini. Lalu, tentukanlah apakah investasi ini untuk jangka panjang ataupun pendek. Jika sudah ditentukan, seluruhnya akan menjadi lebih terarah dengan baik dan teratur dalam menentukan fokus Anda sendiri ke depannya.

  1. Ketahui profil risiko

Sebagaimana diketahui, tentunya setiap instrumen investasi tetap bakal memiliki resiko saat Anda menjalankannya, dengan risiko yang pastinya juga berbeda-beda.

Reksadana pun punya resiko investasi yang harus Anda perhatikan, seperti berikut ini:

  • Risiko penurunan nilai: disebabkan oleh perubahan harga aset di dalamnya.
  • Risiko likuiditas: muncul saat manajer investasi terlambat menyediakan dana untuk membayar pencairan yang dilakukan oleh investor.
  • Risiko wanprestasi atau gagal bayar: terjadi apabila rekan usaha manajer investasi gagal memenuhi kewajibannya.
  • Risiko ekonomi dan politik: biasa muncul baik dari dalam maupun luar negeri, misalnya ada perubahan peraturan yang bisa mempengaruhi kinerja reksadana.
  1. Pilih reksadana yang sesuai

Adapun hal yang tepat sebelum melakukan investasi adalah dengan menentukan tujuan dengan memilih reksadana yang sesuai. Tujuan ini berupa apakah investasi itu berjangka pendek atau panjang dan untuk tujuan apa investasi itu, misalnya membeli rumah, biaya pendidikan, liburan, atau lainnya.

Jika Anda sudah menentukan tujuannya, barulah Anda dapat memilih reksadana yang sesuai juga dengan tujuan tadi. Sebagai contoh, untuk biaya pendidikan dalam jangka waktu 5 tahun yang tergolong investasi jangka panjang atau investasi jangka pendek, seperti membeli sesuatu dalam setahun.

  1. Baca dan riset

Kalau Anda memang yakin sudah memilih reksadana yang sesuai dengan tujuan dan juga karakteristik Anda, inilah waktunya untuk membaca dan riset mengenai reksadana yang sudah dipilih tadi.

Terkait hal ini, Anda dapat melakukan riset lewat media apa pun yang menurut Anda terpercaya. Riset juga harus mencakup beberapa unsur, misalnya Anda bisa mengecek legalitas tentang perusahaan reksadana—sudah resmi terdaftar dalam OJK atau tidak serta perusahaan itu pernah melakukan penipuan atau tidak.

Dalam menentukan efektivitasnya, Anda pun dapat memastikannya pada website resmi OJK sebelum Anda melakukan investasi pada sebuah perusahaan reksadana. Di samping itu, Anda pun mesti menelusuri rekam jejak serta portofolio dari perusahaan.

  1. Rutin investasi

Jika Anda investasi dengan modal yang besar dan dalam jangka waktu yang panjang, profit atau keuntungan yang akan Anda peroleh pun bisa besar juga nantinya. Meski demikian, tidak semua orang dapat memiliki modal yang besar ketika mereka memulai investasi.

Oleh sebab itu, Anda dapat berinvestasi dengan modal yang sedikit dan dilaksanakan secara rutin. Investasi yang rutin ini dapat menjadi alternatif lain bagi Anda tanpa harus memikirkan kondisi pasar yang naik turun.

Pasalnya, dengan jangka yang panjang, investasi ini dapat mendatangkan keuntungan bagi Anda yang menggunakan modal kecil. Untuk reksa dana berbentuk saham, biasanya akan memiliki risiko yang tinggi sehingga investasi ini hanya untuk investor yang agresif ataupun sudah ahli dalam melakukan investasi dengan jangka waktu yang panjang.

Investasi Reksadana Online—Aplikasi untuk Pemula

Penanaman modal pada reksadana juga mempunyai banyak pilihan aplikasi reksadana online. Adapun bagi para pemula, aplikasi ini bakal menjadi pilihan yang tepat saat hendak mulai berinvestasi. Setiap aplikasi di bawah ini juga sudah mengantongi surat izin OJK.

  1. Bareksa

Merupakan marketplace finansial dan investigasi terintegrasi di Indonesia. Keuntungannya, antara lain, menyediakan beragam jenis produk reksadana dari beberapa manajer investasi. Aplikasi ini pun tidak akan membebankan biaya transaksi bagi penggunanya, bisa membeli beberapa produk reksadana dalam satu akun, dan juga fitur dan alat investasi yang mendukung.

  1. Bibit

Aplikasi Bibit juga bisa membantu Anda saat ingin berinvestasi. Keunggulannya, antara lain, aplikasi ini menggunakan teknologi Robo Advisor yang membantu seleksi reksadana yang berkualitas, gratis biaya komisi, dapat mencairkan kapan saja, dan juga bisa dimulai dari angka Rp100.000.  Aplikasi yang satu ini juga memiliki sistem keamanan yang berlapis dalam menjaga dana dan datanya.

  1. Raiz

Raiz diketahui menawarkan tiga fitur, yakni Lump Sump (investasi seketika), Recurring (cicilan investasi), dan juga Round Up (selisih pembelanjaan yang akan dibulatkan ke kelipatan Rp5.000).

Keuntungannya, antara lain, Anda dapat berinvestasi dalam skala mikro dengan mengajukan investasi dengan modal awal mulai dari Rp10.000, pilihan portofolio investasi dengan uang yang terkumpul di akun Anda bakal diinvestasikan, Anda pun bisa menariknya kapan saja, serta tidak ada biaya transaksi.

  1. TanamDuit

Adapun aplikasi TanamDuit ini menawarkan modal investasi awal mulai dari Rp10.000. Prosesnya pun cepat dan dapat dicairkan kapan pun. Risiko untuk rugi pun minim sebab cara kerja manajer investasi yang menyebar uang Anda di banyak tempat.

Penawaran lainnya mulai dari bunga 0—2% per tahun bergantung dari kebijakan bank dan pajak 20% atas imbal hasil yang Anda peroleh. Ditambah lagi, Anda juga dapat menarik dana kapan pun Anda mau.

  1. Tokopedia

Aplikasi terpercaya lainnya dalam hal investasi ini adalah Tokopedia. Aplikasi ini menawarkan pencairan yang instan dalam hitungan menit tanpa biaya admin ketika Anda ingin dana dicairkan.

Proses pendaftarannya juga mudah, yakni hanya 5 menit. Di samping itu, ada juga keuntungan hingga 6,00% per tahunnya dengan modal mulai dari Rp10.000 tanpa dikenakan pajak, serta jual beli yang dapat dilakukan kapan saja dengan dana hasil penjualan yang dapat langsung digunakan untuk transaksi selanjutnya.

Jenis-jenis Reksadana

  1. Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang adalah salah satu pilihan yang tepat buat Anda yang memang masih pemula dan takut dengan risiko besar dalam berinvestasi. Jika Anda ingin memulai investasi reksadana maka reksadana yang satu ini merupakan jenis reksadana yang instrumen investasinya ditujukan pada efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun.

Untuk diketahui, pasar uang ini berupa deposito berjangka, sertifikat deposito, sertifikat Bank Indonesia, obligasi perusahaan komersial, dan sebagainya. Adapun investasi pasar uang dilakukan dengan instrumen yang gampang dicairkan.

Meski demikian, kian kecil risiko, semakin kecil pula keuntungan yang diperoleh. Karena itu, diperlukan investasi secara rutin untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar lagi. Cara investasinya adalah sebagai berikut:

  • Memilih platform yang menyediakan reksadana.
  • Membuat rekening reksadana. Anda nantinya akan diminta untuk mengisi data diri dan formulir serta fotokopi KTP saat melakukan pendaftaran.
  • Melakukan deposit dana. Besaran depositnya juga berbeda-beda, ada yang dimulai dari Rp10.000 hingga Rp100.000.
  • Memilih produk reksadana pasar uang. Setelah memilih produk reksadana pasar uang, nantinya uang Anda akan dikelola oleh manajer investasi agar lebih praktis dan aman.
  1. Reksadana Pendapatan Tetap

Jika Anda punya investasi jangka menengah, reksadana ini dapat menjadi pilihan terbaik sebab reksadana ini bakal memiliki peluang yang memberikan keuntungan secara tetap.  Reksadana ini disebut sebagai pendapatan tetap sebab surat utang atau oligasi ini membeli imbal hasil pasti secara rutin setiap minimal sebulan atau tiga bulan sekali. Cara investasinya adalah sebagai berikut:

  • Pilihlah platform yang menyediakan reksadana.
  • Buatlah rekening reksadana sesuai data diri. Ikuti pula syarat dan ketentuan, termasuk data diri dan informasi yang harus diisi.
  • Melakukan deposit dana. Nantinya, pada reksadana pendapatan tetap  ini akan dikenai pajak PPh sebesar 20%.
  • Terakhir, Anda harus memilih produk reksadana pendapatan tetap. Reksadana jenis ini akan terdiri dari 80% obligasi dan selebihnya saham atau pasar uang.
  1. Reksadana Campuran

Portfolio investasi yang ada di jenis ini berupa saham, obligasi (surat utang), dan pasar uang (deposito) dengan alokasi masing-masing yang tidak boleh melebihi 79%. Reksadana ini pun punya resiko, seperti nilai pasar yang berubah bergantung dari pasar saham dan tidak adanya jaminan pemerintah.

Keuntungannya, antara lain, reksadana ini punya imbal hasil yang lebih besar ketimbang reksadana pendapatan tetap, investasi yang telah terdiversifikasi, serta investasinya relatif aman.

Cara investasinya hampir serupa dengan reksadana jenis lainnya. Perbedaannya ada pada saat pemilihan produk reksadana. Bagi yang ingin investasi ini, yang dapat dipilih pada saat pemilihan produk adalah jenis reksadana campuran.

Reksadana jenis ini juga memiliki resiko lebih tinggi ketimbang pasar uang ataupun pendapatan tetap. Meski demikian, risikonya yang lebih rendah daripada jenis reksadana saham.

  1. Reksadana Saham

Merupakan jenis reksadana yang dananya akan dialokasikan ke saham. Adapun investor yang membeli reksadana saham diketahui tidak dapat menikmati dividen seperti yang dirasakan oleh pemegang saham.

Karena itu, reksadana ini punya risiko yang lebih rendah ketimbang saham sehingga dilakukan oleh mereka yang punya pengalaman investasi reksadana. Meski demikian, return atau pengembalian yang ditawarkan reksadana ini lebih tinggi ketimbang reksadana jenis lainnya. Cara investasinya adalah sebagai berikut:

  • Investor membuka rekening di perusahaan penyedia reksadana.
  • Investor memilih jenis reksadana yang akan digunakan untuk investasi.
  • Investor membayar deposit ke manajer investasi sesuai jumlah yang telah ditentukan.
  • Manajer investasi kemudian akan mengelola dana milik investor ke sektor efek yang sesuai dengan instrumen reksadana.
  1. Reksadana Syariah

Adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum dan dikelola manajer investasi dengan ketentuan dan prinsip syariah islam, di antaranya portofolio penempatan dana di instrumen keuangan syariah seperti saham syariah dan sukuk.

Ada 7 jenisnya yang sesuai syariah, yakni reksadana syariah pasar uang, reksadana syariah pendapatan tetap, reksadana syariah saham, reksadana syariah campuran, dan reksadana syariah terproteksi. Di samping itu, juga ada reksadana yang berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK). Cara investasinya adalah sebagai berikut:

  • Menyiapkan dokumen untuk membuka rekening. Seperti data diri KTP/SIM/NPWP.
  • Selanjutnya kalian bisa memilih manajer investasi/ APERD.
  • Memilih Perusahaan dengan reksadana syariah resmi yang sudah terdaftar pada OJK.
  • Melakukan kesepakatan dengan manajer investasi tentang pembayaran deposit yang akan dilakukan.
  1. Reksadana Terstruktur

Sering pula disebut sebagai structured fund, reksa dana terstruktur terbagi menjadi tiga jenis, antara lain, reksadana indeks, reksa dana penjaminan, dan reksadana terproteksi. Jenis-jenis itu adalah pengembangan dar produk reksadana yang konvensional.

Reksadana ini bisa berinvestasi pada produk-produk pasar modal, pasar uang, real asset, sampai proyek infrastruktur.

Untuk Anda yang ingin melakukan investasi ini, cara investasinya bisa dilakukan seperti cara investasi lainnya di atas. Namun, perbedaannya pada saat memilih perusahaan yang menyediakan produk reksadana terstruktur ini.

Keuntungan Investasi Reksadana

  • Diversifikasi aset: seorang investor bisa membeli saham di sektor keuangan, lalu membeli beberapa saham lain di sektor agrikultur dalam waktu yang sama.
  • Kemudahan untuk membeli saham. Dengan modal yang kecil, Anda pun sudah bisa membeli saham pada reksadana.
  • Likuiditas atau kemampuan untuk masuk ataupun keluar tanpa kesulitan. Para investor pun bisa menjual reksadana mereka dengan cepat tanpa harus memikirkan perbedaan harga jual dan nilai pasar yang berlaku.
  • Biaya yang terjangkau dengan memanfaatkan kekuatan kolektif untuk menurunkan biaya dengan profit yang maksimal.
  • Kemudahan proses dan juga keahlian profesional dalam mengelola reksadana.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU