24.8 C
Jakarta
Selasa, 24 Desember, 2024

25 Istilah dalam Investasi Saham, Yuk Intip di Sini

Istilah dalam investasi saham sangatlah beragam dalam kehidupan sehari-hari tentunya seringkali didapati seseorang berbincang tentang saham. Mungkin dalam perbincangan tersebut seringkali didapati penggunaan bahasa gaul dalam investasi saham, tetapi asing bagi orang awam. 

Sebutlah kata-kata tersebut seperti kata “cuan”, “saham gocap”, atau “serok bawah” sering terdengar di dalam komunitas atau forum investasi. Mungkin bagi investor pemula dalam hal ini perlu untuk memahami istilah-istilah tersebut.

Berikut ini adalah beberapa istilah dalam investasi yang mungkin seringkali diperbincangkan di berbagai komunitas dan forum investasi.

Istilah dalam Investasi Saham

Sekarang ini mungkin hanya ada 25 istilah mengenai investasi saham, adapun istilah tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Bearish

Bearish merupakan istilah yang diadaptasi dari bahasa inggris dan tercipta dari perbandingan antara penurunan harga saham seperti cara beruang menyerang lawannya. Adapun maksud dari istilah bearish adalah kecenderungan indeks atau harga saham menurun.

  1. Breakout

Breakout merupakan istilah dari analisis teknikal, dan memiliki maksud sebagai pergerakan indeks atau saham ketika melewati tingkat support atau resistance tertentu pada grafik.

  1. Bullish

Bullish merupakan istilah dari terciptanya perbandingan antara kenaikan harga saham seperti banteng menyeruduk lawannya. Maksud dari bullish adalah kecenderungan indeks atau harga saham bergerak naik secara signifikan.

  1. Average Down

Average down merupakan strategi investasi sebagaimana para investor membeli lagi suatu saham ketika harganya sedang menurun dengan target untuk mengurangi harga rata-rata saham tersebut dalam portofolio. Sebagai contoh, investor telah memiliki 100 lot saham PWON pada harga per lembar rata-rata di harga Rp420. Namun, harga tersebut di kemudian hari ternyata mengalami penurunan sampai pada harga Rp380 per lembar. Sedangkan investor memilih untuk menggunakan strategi average down dengan membeli kembali sebanyak 100 lot saham PWON pada harga Rp380, dengan begitu investor memiliki 200 lot saham PWON dengan harga rata-rata Rp400 per lembar.

  1. Bandar

Bandar adalah pihak yang memiliki modal besar dan mampu menggerakkan harga saham pada bursa efek. Istilah bandar ini tidak mengarah pada suatu institusi atau lembaga tertentu sehingga dapat digunakan untuk merujuk pihak mana saja termasuk juga perusahaan sekuritas, manajemen investasi, emiten, dan lain sebagainya.

  1. Boncos

Boncos adalah sebuah tindakan investor pada saham miliknya dan dari saham tersebut timbul kerugian untuk investornya. Istilah boncos ini lebih lazim disebut sebagai cut loss di kalangan investor mancanegara.

  1. Saham Lapis Satu

Saham lapis satu adalah istilah dalam investasi saham unggulan terbitan perusahaan besar dengan pendapatan stabil dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar. Istilah saham lapis satu ini sering disebut dengan saham blue chip, beberapa saham blue chip pada Bursa Efek Indonesia (BEI) antara lain Unilever Indonesia (UNVR), Bank BCA (BBCA), Bank Mandiri (BMRI), dan HM Sampoerna (HMSP).

  1. Growth Investing

Growth investing merupakan strategi investasi dan berfokus pada apresiasi nilai di masa depan. Bagi investor yang mengikuti strategi ini akan memilih untuk berinvestasi pada saham perusahaan yang menampilkan prospek pertumbuhan di atas rata-rata industri, meskipun harga sahamnya tergolong tinggi atau mahal. Strategi growth ini sering dibandingkan dengan value investing.

  1. Cuan

Pada umumnya istilah cuan menurut orang awam memiliki artian sebagai untung. Tapi, istilah cuan dalam bahasa gaul investasi saham bermakna menjual saham di atas harga beli atau profit-taking (taking profit). Nah, cuan ini merupakan kebalikan dari kata boncos tadi.

  1. Gorengan

Istilah gorengan merupakan saham-saham pada saat mengalami kenaikan volume perdagangan harian secara tidak wajar atau meningkatnya harga saham tanpa basis fundamental perusahaan yang kuat. Saham gorengan dari saham-saham ini seringkali dituding sebagai hasil permainan bandar dalam istilah bahasa gaulnya.

  1. Hold

Hold merupakan istilah tindakan investor dalam mempertahankan saham miliknya (tidak menjual maupun membeli saham yang sama). Hal ini bisa dilakukan saat market sedang rebahan atau sedang reli.

  1. Market Rebahan

Market rebahan adalah pergerakan indeks atau harga saham sedang sideways atau ranging, yakni cenderung naik-turun dalam rentang terbatas. Biasanya situasi ini terjadi karena volume perdagangan bursa cenderung minim, sebab itu investor bisa jadi segan untuk menjual atau membeli saham yang disebabkan karena situasi pasar tertentu. Misalnya, situasi pasar menjelang pengumuman penting mengenai bursa oleh pemerintah.

  1. Market Reli

Market reli merupakan pergerakan indeks atau harga saham cenderung melaju terus ke satu arah, baik naik maupun turun. Situasi ini disebabkan oleh kenaikan volume perdagangan di bursa efek.

  1. Hajar Kanan

Hajar kanan adalah tindakan investor memasang order beli saham dengan harga tertinggi pada kolom offer. Munculnya istilah ini dikarenakan kolom offer terdapat di sisi kanan pada tampilan platform trading saham.

  1. Hajar Kiri

Hajar kiri merupakan tindakan dari investor pada saat melakukan penjualan pada saham miliknya dengan harga terendah pada kolom bid. Lahirnya istilah ini karena kolom bid berada pada bagian kiri platform trading saham.

  1. Nabung Saham

Nabung saham adalah strategi investasi dengan mencicil pembelian suatu saham secara rutin setiap periode tertentu tanpa mempedulikan harga saham saat itu. Sebagai contoh, investor menyisihkan uang Rp100 ribu setiap hari Senin untuk membeli saham PWON tanpa memikirkan situasi harga saham PWON sedang naik ataupun turun dan membelinya dengan jumlah lot maksimum saham PWON yang dapat diperoleh dengan budget Rp100 ribu. Nah, karena itu nabung saham ini sangat cocok bagi investor pemula sebab tidak memerlukan teknik analisis teknikal maupun fundamental.

  1. Saham Lapis Dua

Saham lapis dua adalah sebutan dari saham mid-cap atau second-liner, artinya saham-saham tersebut memiliki likuiditas tinggi, namun performa dan kapitalisasi pasar mereka tidak sebagus saham lapis satu atau saham blue chip.

  1. Resistance

Resistance adalah keberhasilan tingkat tinggi pada harga saham dan berhasil dicapai oleh indeks atau harga saham dalam kurun waktu tertentu. Setelah mencapai indeks atau harga saham di tingkat resistance, biasanya akan terjadi transaksi jual-beli sehingga harga tersebut kembali menurun (bounce). Jika, harga tersebut bergerak naik hingga mencapai tingkat di atas resistance, maka hal tersebut disebut dengan breakout.

  1. Nyangkut

Nyangkut adalah situasi ketika investor terlanjur mengoleksi suatu saham pada tingkat harga lebih tinggi dari sekarang. Sebagai contoh, sekarang ini harga saham PWON senilai Rp380, sedangkan Anda memiliki saham PWON pada portofolio dengan rata-rata harga per lembarnya senilai Rp420. Oleh sebab itu, untuk menyikapi situasi ini adalah dengan cara melakukan pilihan berupa hold, average down, atau cut loss.

  1. Saham Lapis Tiga

Saham lapis tiga adalah saham-saham yang memiliki performa buruk atau tidak likuid. Harganya relatif lebih murah, akan tetapi jarang sekali ada minat bagi investor untuk membelinya. Contoh dari saham ini, yaitu PP Properti (PPRO) dan Smartfren (FREN).

  1. Saham Gocap

Saham gocap adalah istilah saham saat harganya telah jatuh sampai batas nilai perdagangan terendah dan telah ditentukan oleh pasar modal Indonesia, yakni senilai Rp50 per lembar. 

  1. Serok Bawah

Serok bawah merupakan istilah dari tindakan investor membeli saham yang harganya dianggap sudah mencapai dasar (tingkat terendah).

  1. Value Investing

Value investing adalah strategi investasi dalam hal membeli saham dengan harga murah berdasarkan analisis fundamental. Saham murah ini berbeda dengan saham gocap, karena penilaian tersebut diberikan berdasarkan matriks tertentu, seperti price-to-earnings (PER) dan price-to-book value (PBV).

  1. Wait and See

Wait and see adalah sikap investor menunggu perkembangan pasar tertentu, sehingga tidak melakukan tindakan apapun terkait saham miliknya ataupun saham yang belum dimiliki. 

  1. Support

Support adalah tingkat harga saham terendah yang berhasil dicapai oleh indeks atau harga saham dalam kurun waktu tertentu. Setelah pencapaian tersebut, biasanya akan terjadi aksi jual-beli sehingga harga tersebut berbalik naik (bounce). Namun, jika harga tersebut tetap menurun, maka disebut sebagai breakout.

Kesimpulan

Mengetahui istilah-istilah dalam investasi saham, tentunya saat ini sudah siap untuk bersosialisasi tentang investasi saham. Melakukan aksi diskusi maupun berbagi wawasan dengan investor lain merupakan salah satu cara untuk belajar saham yang efektif bagi banyak orang.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU