duniafintech.com – Seperti diketahui Kota Jakarta menjadi kota dengan pembangunan infrastruktur yang paling pesat dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia dimana hal ini bisa Anda lihat dari sudah banyaknya bangunan-bangunan perkantoran yang menjulang tinggi dan juga mall-mall mewah yang menjadi tempat hiburan favorit orang-orang Jakarta saat ini.
Hal tersebut menjadi pertanda baik bagi kemajuan sebuah kota di dunia dari aspek ekonomi. Bukan hanya itu saja Jakarta juga sudah mulai berbenah dari segi transportasi, pembayaran, dll seperti hadirnya layanan transportasi online dan juga penerapan pembayaran secara digital (e-money)
Yang mana seperti disadari kemajuan teknologi saat ini benar-benar membantu masyarakat Jakarta dalam melakukan aktivitas rutinitasnya setiap harinya.
Pesatnya Perkembangan Fintech di Jakarta
Khususnya dengan hadirnya layanan fintech saat ini di Jakarta dimana sangat bermanfaat bagi masyarakat yang belum pernah tersentuh layanan perbankan. Ini juga menjadi sebuah acuan mengapa perkembangan startup atau bisnis fintech di Jakarta kian hari kian dilirik saja oleh pihak investor baik dalam maupun luar negeri. Pada tahun 2017 aktivitas penggunaan fintech paling banyak didominasi oleh payment dan juga lending seperti penggunaan e-money pada ruas toll, transjakarta, dan juga tempat-tempat perbelanjaan di Jakarta.
Bahkan berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Digital Artha Media (DAM) pada tahun 2018 ini berkembangan dan tren fintech di Indonesia khususnya di kota-kota besar akan mengalami peningkatan dimana tren fintech pada 2018 akan terjadi sinergi antara layanan perbankan atau bank dengan teknlogi fintech (startup fintech).
Menurut Kamar Dagang Indonesia (KADING), investasi pada sektor fintech pada tahun 2018 diprediksi akan menembus angka Rp 105,6 triliun.
Pentingnya Penetrasi Fintech di Kota-kota Besar
Ada anggapan bahwa Kota Jakarta bisa menjadi kota fintech di tanah air pada masa depan nampaknya bukanlah isapan jempol belaka. Jika kita melihat tren investasi fintech di dunia saat ini, para investor cenderung akan mengalokasikan dananya bagi negara-negara berkembang khususnya negara-negara di kawasan asia seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, dll. Yang notabene merupakan negara-negara yang masih berkembang dan baru mulai melek akan teknologi berupa betapa pentingnya transaksi non tunai.
Oleh karena itu kemajuan teknologi fintech di sebuah negara bisa diukur dan dimulai dengan melakukan penetrasi pada segmen atau pasar di kota-kota besar terlebih dahulu seperti Jakarta, setelah itu baru tren tersebut nantinya bisa diikuti oleh daerah-daerah lainnya.
Dengan semakin berkembangnya iklim fintech khususnya di kota-kota besar Indonesia, bukan hal yang mustahil Kota Jakarta bisa mengejar ketertinggalan dari segi fintech dibandingkan kota-kota besar lainnya di dunia seperti Singapura yang menjadi salah satu kota yang sukses dalam mengadopsi teknologi fintech di negara mereka, bahkan negara Singapura berencana ingin membuat negara mereka diakui sebagai pusat fintech dunia.
Written by: Febrian Surya
