33.5 C
Jakarta
Selasa, 19 Maret, 2024

Jenis Chart Pattern yang Wajib Diketahui oleh Trader, Simak di Sini

JAKARTA, duniafintech.com – Jenis chart pattern penting dipahami jika tertarik dengan dunia trading dan/atau investasi saham atau forex.

Dengan mengetahui apa itu chart pattern dan jenisnya, hal itu akan membantu kamu dalam melakukan analisis teknikal. 

Di samping itu, dengan mempelajari apa itu chart pattern, kamu juga dapat memprediksi arah pergerakan harga secara lebih baik.

Nah, untuk mempelajari apa itu chart pattern serta jenisnya, simak yuk ulasannya di bawah ini, seperti dinukil dari Blog HSB.

Baca juga: Analisis Fundamental Saham: Pengertian hingga Tips Melakukannya

Apa Itu Chart Pattern?

Chart pattern adalah pola grafik naik turun harga yang terjadi berulang kali dan mengisyaratkan sinyal utama, seperti penerusan dan pembalikan trend.

Chart pattern sendiri sering digunakan sebagai dasar analisis teknikal dalam perdagangan atau trading saham, forex, dan instrumen lainnya.

Sebuah chart pattern diidentifikasi oleh garis yang menghubungkan titik-titik harga selama periode waktu tertentu, seperti harga penutupan, harga tertinggi, atau harga terendah. 

Dengan mempelajari pola-pola tersebut, seorang investor akan dapat memprediksi ke mana arah harga selanjutnya dengan jauh lebih baik.

Selain itu, chart pattern juga sangat berguna untuk analisis teknikal. 

Bagi investor jangka pendek (atau yang biasa disebut sebagai trader), membaca pergerakan harga akan sangat membantu dalam menentukan target profit dan cut loss. 

Jadi, agar tidak salah dalam membuat strategi, kamu harus memahami analisis teknikal dengan benar.

Jenis Chart Pattern

Berikut ini adalah tiga jenis chart pattern yang wajib dimengerti oleh semua investor, terutama investor jangka pendek atau trader:

Continuation Pattern (Pola Lanjutan)

Continuation pattern merupakan jenis pola chart yang akan menunjukkan pertanda dari penerusan harga aset pasar modal dari tren yang ada sebelumnya.

Bentuk dari pola chart pattern ini sangat bagus untuk mengidentifikasi adanya sinyal mengenai koreksi harga sementara. 

Dalam chart pattern ini, setelah pola selesai terbentuk, ada kemungkinan harga aset akan kembali seperti semula setelah terdapat adanya koreksi sementara.

Berikut ini adalah beberapa pola yang termasuk ke dalam continuation pattern:

  1. Flag Pattern

Bentuk dari pola ini menyerupai bendera, maka dari itu namanya adalah flag pattern. 

Pola ini berfungsi untuk mengetahui area harga breakout jika sampai menembus batas resistance atau area support.

  1. Pennant Pattern

Pennant pattern berpola seperti segitiga yang miring yang terbentuk setelah tren up cenderung miring ke bawah, sedangkan tren lower cenderung miring ke atas.

  1. Wedge Pattern

Pola yang satu ini mirip dengan pennant pattern, dimana struktur garis yang terbentuk juga hampir sama dengan kondisi pennant pattern.

  1. Rectangle Pattern

Pola ini bila digaris akan berbentuk seperti persegi panjang. 

Namun, dalam penerapannya, pola konsolidasi garis persegi panjang tidak selalu mendatar, bisa juga sedikit miring, seperti membentuk sudut.

Reversal Pattern (Pola Pembalikan)

Reversal pattern adalah pola yang muncul sebagai sinyal yang menunjukkan adanya pembalikan trend. 

Pada umumnya, jenis chart pattern dalam pola pembalikan ini akan muncul di bagian puncak (top) atau dasar (bottom) harga.

Jenis chart pattern yang satu ini mengidentifikasi bahwa tren harga sudah tidak mampu untuk menguat maupun menurun. Hal tersebut membuat ketika pola sudah terbentuk, maka harga akan berbalik membentuk tren baru.

Berikut ini adalah beberapa pola yang termasuk ke dalam reversal pattern:

  1. Double Top dan Double Bottom Pattern

Sinyal dari pola double top muncul ketika dua puncak (double top dari harga tertinggi) dari pola segitiga yang terbentuk dari sebuah tren berada pada level yang sama. 

Sementara itu, pola double bottom (dua lembah) merupakan kebalikan dari pola double top.

  1. Triple Bottom

Pola ini sebenarnya sama dengan double top dan double bottom, yang membedakan hanya jumlah pola segitiga yang terbentuk lebih dipercaya sebagai kekuatan konfirmasi pembalikan yang lebih akurat.

  1. Head and Shoulder Pattern

Head and Shoulder Pattern menjadi salah satu pola pembalikan arah.

Pola segitiga yang muncul setelah tren terbentuk menjadikan harga tertinggi pertama sebagai bahu satu (shoulder 1). 

Kemudian, harga tertinggi kedua membentuk kepala (head) karena melebihi harga tertinggi pertama (bahu satu).

Selanjutnya, harga tertinggi ketiga membentuk bahu kedua (shoulder 2).

Setelah itu, harga terendah yang terbentuk antara bahu dan kepala disebut sebagai leher (neckline).

Bilateral Chart Pattern

Jenis chart pattern yang satu ini lebih rumit untuk dibaca dibandingkan dengan jenis chart pattern yang lain.

Hal ini terjadi karena sinyal harga pada bilateral chart pattern dapat bergerak dua arah. 

Hal tersebut pula-lah yang membuat chart pattern ini disebut “bilateral”.

Untuk memainkan jenis chart pattern ini, kamu harus mempertimbangkan dua skenario, yaitu upside breakout dan downside breakout. 

Selain itu, kamu juga perlu menempatkan satu order di bagian atas formasi dan yang lainnya di bagian bawah formasi. 

Jika salah satu order mulai terancam maka kamu dapat membatalkan order yang lainnya.

Selain itu, kamu perlu berhati-hati terhadap false break jika kamu menetapkan entry order yang terlalu dekat dengan formasi atas atau bawah.

Kamu harus dapat memastikan bahwa kamu tidak melakukan kesalahan. 

Ada beberapa pattern dalam kelompok pola chart bilateral, yaitu sebagai berikut.

  1. Symmetrical pattern

Symmetrical pattern adalah suatu pola harga yang menunjukkan bahwa arah trend dan momentum harga memiliki kesamaan.

Pola ini memperlihatkan bahwa kenaikan dan penurunan harga memiliki keseimbangan yang sama sehingga membuat pergerakan harga tampak seimbang.

Dalam trading, symmetrical pattern dapat digunakan untuk membantu trader dalam menentukan entry dan exit point. 

Biasanya, pola ini akan membentuk suatu channel yang menunjukkan batas support dan resistance sehingga trader dapat memasuki posisi beli pada area support dan posisi jual pada area resistance.

  1. Ascending Triangle

Ascending Triangle adalah salah satu bentuk chart pattern dalam trading yang menunjukkan konsolidasi harga yang sedang terjadi.

Pola ini memperlihatkan bahwa harga sedang mencoba untuk memecahkan resistance yang ada dan melanjutkan tren kenaikan.

Dalam trading, Ascending Triangle sering dianggap sebagai sinyal beli karena menunjukkan bahwa harga sedang membangun momentum untuk bergerak ke atas. 

Break out dari pola ini biasanya mengikuti trend yang sedang terjadi dan memiliki potensi untuk membuat keuntungan bagi trader.

  1. Descending triangle

Descending Triangle adalah salah satu bentuk chart pattern dalam trading yang menunjukkan konsolidasi harga yang sedang terjadi.

Pola ini memperlihatkan bahwa harga sedang mencoba untuk memecahkan support yang ada dan melanjutkan tren penurunan.

Dalam trading, Descending Triangle sering dianggap sebagai sinyal jual karena menunjukkan bahwa harga sedang membangun momentum untuk bergerak ke bawah.

Baca juga: Analisis SWOT: Pengertian hingga Manfaatnya di Dunia Investasi

Manfaat Memahami Chart Pattern — Jenis Chart Pattern

Memahami pola grafik dalam trading bukan hanya penting, tetapi sangat krusial bagi para trader. 

Justru, dari pemahaman tentang berbagai pola inilah setiap trader bisa melakukan prediksi untuk mendapatkan keuntungan yang mereka inginkan. 

Kalau kamu belum mengetahuinya maka chart pattern akan banyak membantu dalam melakukan beberapa hal berikut. 

1. Memprediksi Arah Pergerakan Harga

Mengenali berbagai jenis chart pattern yang ada tentunya akan membantu para trader untuk memprediksi arah pergerakan harga.

Bukan hanya pergerakan harga pada masa ini, melainkan juga untuk masa mendatang. 

2. Menemukan Titik Masuk dan Keluar yang Potensial

Saat kamu sudah bisa memahami chart pattern maka akan mudah menentukan titik masuk dan keluar yang potensial.

Pasalnya, untuk masuk dan keluar dari pasar, tidak bisa dilakukan sembarangan. 

Beruntung jika kamu masih mendapatkan keuntungan, tetapi cara seperti ini bukan sistem kerja yang bisa terus-menerus dilakukan. 

3. Memperkuat Analisis Teknikal

Chart pattern hanyalah satu bagian dalam trading untuk memperkuat analisis yang dilakukan. 

Jika kamu sedang memprediksi tren harga maka chart pattern bisa digunakan untuk memperkuat analisis teknikal yang sedang digunakan. 

Jenis Chart Pattern

  1. Mengelola Risiko dengan Lebih Baik

Selain menemukan arah trend, chart pattern dapat digunakan untuk menentukan level stop loss yang paling tepat. 

Jadi, trader bisa sekaligus mengelola risiko trading dengan lebih baik.

  1. Mendapatkan Profit yang Lebih Baik

Ketika semua prediksi dan stop loss yang ditemukan akurat maka bukan tidak mungkin trader akan mendapatkan hasil yang menguntungkan.

Chart pattern dapat digunakan untuk menentukan level target profit yang potensial sehingga trader bisa mendapatkan keuntungan yang lebih baik.

  1. Mengidentifikasi Tren yang Berkembang

Semua pola-pola yang telah dijelaskan sebelumnya jelas bukan hanya untuk menambah wawasan semata. 

Pola tersebut bisa membantu trader untuk mengidentifikasi ke arah mana perkembangan tren di pasar.

  1. Memperkuat Analisis Fundamental

Bukan hanya analisis teknikal yang bisa terbantu, tetapi analisis fundamental juga bisa diperkuat.

Menggabungkan semua hasil analisis dengan berbagai pola yang ada akan memberikan hasil prediksi yang lebih akurat.

Cara Membaca Pola pada Chart Pattern — Jenis Chart Pattern

Secara umum, ada dua cara yang dapat digunakan untuk mengenali, membaca, dan analisa chart pattern, yaitu manual dan otomatis.

Cara manual dilakukan dengan mengamati grafik dan menggambar garis pada pergerakan harga yang membentuk sebuah pola penting. 

Objek analisisnya meliputi garis vertikal, garis horizontal, dan garis trend (trendline).

Sedangkan untuk cara otomatis, kamu dapat menggunakan jasa penyedia analisa chart pattern yang menyediakan jasa analisis teknikal saham. 

Setelah itu, kamu dapat menggunakan analisis teknikal saham tersebut untuk menerapkan strategi trading dengan lebih mudah.

Selanjutnya, pola dalam reversal pattern dapat digunakan sebagai sinyal pelengkap dan pola dalam continuation pattern dapat digunakan untuk melengkapi pengaturan atau rencana strategi trading kamu.

Untuk entry sebaiknya dilakukan setelah pola sudah terbentuk agar sinyal yang diperoleh dapat lebih valid. 

Selain itu, ada berbagai level penting pada chart pattern yang dapat dijadikan acuan sebagai titik stop loss dan take profit.

Sebagai tambahan informasi, bagi kamu yang ingin belajar tentang dunia aset digital, kamu bisa mempelajarinya di INDODAX Academy.

Baca juga: Cara Investasi Bitcoin, Simak Rekomendasi Platform-nya

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE