25.6 C
Jakarta
Senin, 18 November, 2024

Jenis-jenis Aset yang Wajib Diketahui dan 4 Cara Mengelolanya

Jenis-jenis aset apa saja? Istilah “aset” sering kali dikaitkan dengan kepemilikan harta berwujud seperti tanah, rumah, dan lain sebagainya. Namun, tahukah Anda sebenarnya apa yang dimaksud dengan aset? Dan apakah Anda mengetahui jenis-jenis aset serta bagaimana cara mengelolanya? 

Hal ini menjadi lebih penting, terutama jika Anda memiliki bisnis, karena memahami secara jelas mengenai aset dan pengelolaannya sangatlah krusial.

Untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai pengertian aset, jenis-jenis aset, serta aspek lain yang terkait dengan aset, mari kita simak penjelasan berikut ini, seperti dikutip dari Qoala.

Apa Itu Aset?

Sebelum mengetahui apa saja jenis-jenis aset, penting untuk mengetahui apa itu aset. Dalam konteks bisnis, setiap harta yang dimiliki dapat dianggap sebagai aset. Menjaga aset, yang menjadi kekayaan bagi bisnis, merupakan langkah penting untuk memastikan kesuksesan dan keberlanjutan bisnis tanpa mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang aset dan cara pengelolaannya sangat diperlukan untuk memastikan kelancaran operasional bisnis. Aset juga perlu dimasukkan ke dalam pembuatan COA atau Chart of Account.

Baca juga: 7 Tujuan Manajemen Aset dan Contohnya yang Wajib Diketahui

Jenis-jenis Aset

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aset dapat diartikan sebagai kekayaan berupa uang atau benda lain yang bersifat nyata. Beberapa ahli mengartikan aset dengan sudut pandang yang berbeda. 

Hidayat menjelaskan aset sebagai barang yang secara hukum dapat dibedakan menjadi benda bergerak dan benda tidak bergerak, serta bersifat berwujud dan tidak berwujud. Sementara itu, Munawir menyebut aset sebagai sumber daya yang memiliki nilai ekonomi dan berfungsi sebagai penunjang dalam perusahaan. Dalam konteks peraturan perundang-undangan, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 membagi aset menjadi dua kategori, yaitu aset lancar dan aset tidak lancar.

Ada tiga prinsip dasar yang mendasari sebuah aset, yaitu:

  • Kepemilikan atau Ownership: Aset dikategorikan berdasarkan kepemilikan harta oleh seseorang, namun dapat dikonversikan menjadi uang atau benda lain yang bertujuan untuk mengembangkan bisnis.
  • Nilai Ekonomi atau Economic Value: Aset adalah benda yang memiliki nilai setara dengan sejumlah uang tertentu.
  • Sumber Daya atau Resource: Aset merupakan sumber daya yang dimiliki perusahaan dan memberikan manfaat untuk menghasilkan pendapatan di masa depan.

Apa yang Dimaksud dengan Aset Pribadi?

Sebelum masuk ke pembahasan jenis-jenis aset, penting untuk mengetahui apa itu aset pribadi. Adapun aset pribadi merujuk pada hal-hal yang memiliki nilai, baik saat ini maupun di masa depan, dan dimiliki oleh individu atau rumah tangga. Aset pribadi digunakan sebagai indikator kekayaan seseorang. Dalam menghitung kekayaan bersih, Anda dapat mengurangkan hutang atau kewajiban dari total aset pribadi yang dimiliki.

Aset pribadi juga menjadi pertimbangan saat mengajukan pinjaman ke bank, karena menjadi dasar penilaian kekayaan oleh lembaga keuangan. Jika total aset lebih besar dari kewajiban, maka kekayaan bersih Anda dianggap positif.

Beberapa jenis-jenis aset dan contohnya meliputi:

  • Cash dan Akun Bank: Uang tunai atau dana di rekening bank dengan kegunaan yang berbeda.
  • Aset Fisik: Properti atau benda berwujud seperti rumah dan mobil, yang memiliki nilai tinggi saat ini maupun di masa depan.
  • Aset Tidak Berwujud: Saham, obligasi, dan investasi lainnya sebagai bentuk aset untuk masa depan.
  • Aset Digital: Semua yang memiliki nilai dan berbentuk digital, seperti media sosial dan cryptocurrency.
  • Kepemilikan Bisnis: Bisnis yang dimiliki oleh individu sebagai aset pribadi.
  • Polis Asuransi: Misalnya, asuransi jiwa untuk menjamin kesejahteraan di masa depan.
  • Peralatan Rumah Tangga: Barang-barang dalam rumah, termasuk pakaian, perabotan, dan barang elektronik.

Selain itu, penting bagi individu untuk memahami dan mencatat aset pribadi untuk perencanaan keuangan. Dengan pendataan ini, seseorang dapat mengetahui secara pasti apa yang dimiliki dan bagaimana aset tersebut dapat memberikan manfaat di masa depan. Tujuan utama dari pendataan aset pribadi adalah untuk menilai kekayaan bersih yang dimiliki.

Apa yang Dimaksud dengan Aset Perusahaan?

Aset perusahaan merujuk pada sumber daya atau kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan dapat memberikan manfaat di masa depan. Karakteristik aset perusahaan membedakannya dari aset lainnya, dengan beberapa ciri khas, antara lain:

  • Bisa Diukur: Aset perusahaan dapat diukur atau dinilai secara kuantitatif.
  • Memiliki Nilai Tukar atau Bersifat Ekonomis: Aset perusahaan memiliki nilai ekonomis yang dapat diukur dan digunakan untuk kegiatan ekonomi perusahaan.
  • Memberikan Manfaat Ekonomis: Aset perusahaan dirancang untuk memberikan manfaat ekonomis melalui penggunaan dan eksploitasinya.
  • Bisa Memiliki Wujud atau tidak Berwujud: Aset perusahaan dapat berwujud, seperti tanah dan bangunan, atau tidak berwujud, seperti hak paten atau merek dagang.

Beberapa jenis-jenis aset perusahaan dibedakan berdasarkan penggunaan, bentuk fisik, dan konvertibilitas. Pengelolaan aset diperlukan untuk mengklasifikasikan aset perusahaan, yang penting untuk pengambilan keputusan di masa depan. Klasifikasi aset mempengaruhi kegiatan operasional dan kondisi perusahaan jangka panjang, serta dapat digunakan sebagai syarat untuk menarik investor, menghitung risiko, dan mendukung pengambilan keputusan.

Jenis-jenis Aset

Jenis-jenis aset dapat dikategorikan berdasarkan beberapa pembagian. Berikut adalah jenis-jenis aset yang perlu diketahui:

1. Jenis-jenis Aset Berdasar Fisik

Berikut ini adalah jenis-jenis aset berdasarkan fisiknya, yaitu:

Aset Berwujud: Merupakan benda yang dapat dirasakan dan dilihat secara langsung.

Contohnya: tanah, rumah, emas, mesin, kantor.

Aset Tidak Berwujud: Aset yang tidak dapat dirasakan dan tidak terlihat secara langsung.

Contohnya: hak paten, hak kekayaan intelektual, goodwill, merek dagang, hak cipta.

2. Jenis-jenis Aset Berdasar Konvertibilitas

Berikut ini adalah jenis-jenis aset berdasarkan konvertibilitasnya, yaitu:

Aset Lancar:

Aset yang dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai. Aset ini memiliki perputaran manfaat yang cepat, sifatnya lancar, dan dapat habis dengan mudah. Setelah habis, aset ini dapat digantikan dengan aset lain.

Contohnya: kas, piutang, usaha, perlengkapan, persediaan.

Aset tidak Lancar: 

Aset dengan siklus dan periode manfaat lebih dari 1 tahun. Aset ini dapat dibagi lagi menjadi:

Aset Tetap: Aset yang memiliki bentuk fisik dan digunakan untuk kegiatan produksi perusahaan.

Contohnya: bangunan, mesin, tanah, gedung.

Aset Tidak Berwujud: Aset yang tidak terlihat secara fisik namun memiliki nilai serta manfaat bagi perusahaan.

Contohnya: Hak Paten, Hak Guna Bangunan, Hak Sewa.

Investasi Jangka Panjang: Aset yang digunakan untuk pertumbuhan kekayaan.

Contohnya: investasi di perusahaan lain.

3. Jenis-jenis Aset Berdasar Penggunaan

Berikut ini adalah jenis-jenis aset berdasarkan penggunaannya, yaitu:

Aset Operasional: Aset yang diperlukan dalam kegiatan operasional perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dari berbagai kegiatan bisnis.

Contohnya: persediaan, uang tunai, bangunan.

Aset Non-Operasional: Aset yang tidak digunakan dalam kegiatan bisnis sehari-hari, tetapi masih memiliki manfaat untuk menghasilkan pendapatan.

Contohnya: tanah, investasi jangka panjang, surat berharga.

Cara Mengklasifikasi Aset

Untuk bisnis skala menengah hingga besar, pemahaman terhadap klasifikasi aset menjadi hal yang sangat vital. Perusahaan perlu melakukan pemisahan antara aset yang bersifat fisik dan yang bersifat non-fisik. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi potensi risiko yang mungkin timbul.

Berdasarkan klasifikasinya, aset dapat dikelompokkan ke dalam enam kategori utama:

  • Saham (Shares): Termasuk dalam kategori ini adalah saham atau ekuitas, yang merupakan bentuk kepemilikan saham perusahaan. Keuntungan dapat diperoleh dari kenaikan nilai saham yang dimiliki.
  • Obligasi (Bonds): Merupakan investasi dengan pendapatan tetap yang memiliki tingkat risiko lebih rendah daripada saham.
  • Properti: Melibatkan kepemilikan atas tanah, rumah, bangunan, dan lain sebagainya.
  • Komoditas (Commodities): Produk yang dimiliki oleh perusahaan dan memiliki nilai jual.
  • Uang Tunai (Cash): Merupakan uang tunai yang dapat diakses dengan mudah sesuai kebutuhan.
  • Kontrak Berjangka (Futures): Melibatkan investasi berjangka dan produk turunan lainnya.

Cara Mengelola Aset yang Tepat

Mengelola aset merupakan hal yang penting untuk memastikan kelangsungan dan keberlanjutan bisnis atau perusahaan tanpa mengalami kerugian. Beberapa langkah penting dalam cara mengelola aset untuk menjalankan bisnis secara efektif meliputi:

1. Melakukan monitoring nilai aset

Perlu melakukan pemantauan secara berkala terhadap nilai semua aset yang dimiliki perusahaan, termasuk peralatan kantor seperti alat tulis, komputer, dan laptop. Evaluasi nilai aset secara teratur akan memberikan gambaran yang akurat tentang nilai aset saat ini.

Baca juga: Rekomendasi 8 ETF Aset Kripto Terbaik 2024 yang Wajib Diketahui Investor

Jenis-jenis Aset

2. Buat jadwal arus kas masuk dan kas keluar

Membuat jadwal arus kas masuk dan keluar merupakan langkah krusial. Dengan merencanakan secara detail kapan uang masuk dan keluar, perusahaan dapat mengelola keuangan dengan lebih efektif. Hal ini membantu dalam menangani situasi keuangan yang mungkin timbul, sehingga perusahaan lebih siap dalam menghadapi potensi krisis keuangan.

3. Hitung Pendapatan Aset

Melakukan perhitungan terhadap pendapatan yang dihasilkan dari aset membantu kamu menilai apakah dana yang dihasilkan mencukupi untuk melunasi pinjaman atau pembayaran lainnya. Jika terdapat ketidakseimbangan antara pendapatan aset dan kewajiban, langkah-langkah seperti peningkatan produktivitas atau penjualan aset yang tidak produktif dapat diambil untuk mengembalikan keseimbangan.

4. Optimalkan Investasi

Ketika bisnis mencapai profit atau keuntungan, penting untuk mengoptimalkan investasi. Sebagian dari keuntungan dapat dialokasikan ke dalam investasi seperti saham atau reksa dana. Namun, perlu diingat bahwa tingkat risiko sejalan dengan tingkat pengembalian keuntungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi risiko dan keuntungan sebelum membuat keputusan investasi.

Dalam menghadapi kondisi bisnis yang tidak terduga atau mengalami penurunan, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu bisnis atau perusahaan bertahan:

  1. Meminjamkan Inventaris Kantor kepada Karyawan

Dalam situasi bisnis yang tidak terduga atau mengalami penurunan, mempertimbangkan untuk meminjamkan inventaris kantor kepada karyawan dapat menjadi langkah yang membantu. Beberapa karyawan mungkin memiliki peralatan kerja sendiri di rumah, namun untuk yang tidak memilikinya, peminjaman inventaris kantor seperti laptop untuk work-from-home (WFH) dapat menjadi solusi. Jika keuangan memungkinkan, menyediakan peralatan tambahan seperti printer atau dukungan kuota internet juga dapat dipertimbangkan.

  1. Memanfaatkan Fasilitas Pembiayaan

Dalam situasi di mana bisnis atau perusahaan harus menyediakan peralatan kerja bagi karyawan yang bekerja dari rumah (wfh), terutama jika anggaran terbatas, dapat dipertimbangkan untuk memanfaatkan fasilitas pembiayaan atau pinjaman karyawan. Salah satu opsi adalah mempertimbangkan pinjaman dari lembaga pembiayaan multi pelanggan atau teknologi finansial (fintech).

  1. Menyewa Peralatan

Jika bisnis atau perusahaan memerlukan peralatan kerja untuk karyawan dalam waktu singkat, opsi menyewa peralatan dapat menjadi solusi yang efektif. Proses ini dapat membantu dalam menyediakan perangkat kerja dengan biaya yang lebih terjangkau. Pilihan ini memungkinkan untuk mencari vendor atau pihak ketiga yang menyediakan peralatan dengan harga yang bersaing, membantu mengurangi beban anggaran bisnis atau perusahaan.

  1. Memanfaatkan Fitur Inventaris Aset secara Digital

Dengan kemajuan teknologi, pengelolaan inventaris atau aset bisnis menjadi lebih efisien melalui solusi digital. Aplikasi online yang berfokus pada fitur inventaris aset dapat membantu memonitor dan mengelola aset dengan lebih mudah. Pilihlah aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis atau perusahaan, sehingga proses monitoring menjadi lebih efektif dan efisien.

Jenis-jenis Aset

Demikianlah ulasan terkait jenis-jenis aset yang penting untuk diketahui. Semoga informasi di atas bermanfaat.

Baca juga: Ada KrediFazz hingga AdaKami, Ini Daftar Aset Pinjol Bernilai Jumbo

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU