duniafintech.com – Harga Bitcoin mencapai Rp 61 juta. Sebagaimana data dari Bitcoin Indonesia (www.bitcoin.co.id). Pengguna Bitcoin meraup keuntungan dari memperdagangkan aset mata uang virtual ini.
Teknologi cerdas di balik popularitas Bitcoin, Blockchain, saat ini juga menjadi topik hangat dan sering dijadikan bahan diskusi di kalangan investor, pengusaha, dan pedagang saham. Bitcoin tidak dikendalikan oleh otoritas pusat seperti pemerintah, bank, atau lembaga keuangan lainnya. Hal ini memungkinkan terjadi karena teknologi Blockchain, teknologi yang mencatat transaksi cryptocurrency secara kronologis dalam buku besar digital publik.
Bitcoin baru berumur delapan setengah tahun, tapi Bitcoin merupakan kripto yang paling tua dan paling bernilai tinggi. Dalam waktu singkat, Bitcoin menarik banyak pendukung high-profile.
8 hal tentang Bitcoin
-
Kelahiran Bitcoin
Bitcoin muncul pada tahun 2009, yang berdasarkan sejarah diciptakan oleh Satoshi Nakamoto. Ia menerbitkan sebuah bukti konsep untuk Bitcoin. Buktinya kemudian dipublikasikan ke milis kripto pada tahun 2009. Nakamoto meninggalkan proyek tersebut pada tahun 2010 dan menghilang, namun pengembang lainnya berhasil menyelesaikan pekerjaan tersebut. Ulang tahun Bitcoin adalah 3 Januari, saat Nakamoto menambang 50 unit pertama mata uangnya.
-
Tak Diketahuinya Identitas Pencipta
Identitas sebenarnya dari pencipta Bitcoin belum pernah dikonfirmasi. Newsweek mengaku telah menemukan pencipta Bitcoin pada tahun 2014, mengidentifikasi penduduk Temple City, California, Dorian Satoshi Nakamoto. Tapi dia dengan keras menyangkalnya. Pada tahun 2015, seorang pengusaha Australia bernama Craig Wright mengatakan bahwa dia adalah pencipta Bitcoin, namun dia tidak dapat memperlihatkan bukti untuk mendukung klaimnya. Siapa pun Nakamoto, yang terpenting adalah manfaat mata uang digital ini di masa sekarang dan masa depan.
-
Harga Pizza yang sangat mahal
Transaksi pertama yang melibatkan Bitcoin dilaporkan pada 22 Mei 2010, ketika seorang programmer yang diidentifikasi sebagai Laszlo Hanyecz mengatakan bahwa dia “berhasil menukar 10.000 Bitcoin untuk pizza.” Pada 28 Agustus 2017, 10.000 bitcoin bernilai sekitar $ 43 juta.
-
Anda bisa membelanjakan Bitcoin
Hingga saat ini banyak orang menggunakan Bitcoin untuk membeli barang. Perusahaan besar yang menerima cryptocurrency , seperti Overstock.com, Expedia, Newegg, Dish, dll.
-
Miliader kembar dan remaja cerdas
Terdapat investor terkemuka di Bitcoin, yaitu Cameron dan Tyler Winklevoss (pria kembar berpendidikan Harvard yang menuntut Mark Zuckerberg mengklaim bahwa Facebook didasarkan pada gagasan yang mereka miliki). Mereka menginvestasikan $ 11 juta untuk Bitcoin pada tahun 2013, jumlah yang dikatakan sekitar 1 persen dari semua Bitcoin yang beredar saat itu. Investor lainnya adalah pengusaha Erik Finman, yang menginvestasikan $ 1.000 ke Bitcoin saat berusia 14 tahun dan sekarang menjadi jutawan.
-
Bitcoin di dunia selebriti
Banyak selebriti juga telah menyatakan antusiasmenya terhadap cryptocurrency. Dalam proyek dompet Bitcoin, aktor dan pendiri Goop Gwyneth Paltrow, Ashton Kutcher, Nas, dan Floyd Mayweather telah menginvestasikannya di startup Bitcoin.
-
Dukungan dari lembaga keuangan besar
Pada bulan Agustus 2017, Fidelity Investments, merangkul Bitcoin dan kripto lainnya. Perusahaan tersebut mengizinkan kliennya untuk menggunakan situs Fidelity guna melihat kepemilikan Bitcoin mereka yang dipegang melalui penyedia dompet koin, Coinbase.
“Ini adalah eksperimen dalam semangat mempelajari seperti apa aset kripto ini dan bagaimana pelanggan kami ingin berinteraksi dengan mereka,” kata Hadley Stern, wakil presiden senior dan managing director Fidelity Labs, kepada Reuters.
-
Hard Fork
Pada 1 Agustus 2017, Bitcoin mengalami apa yang disebut “garpu keras” sebagai akibat dari beberapa masalah, termasuk terbatasnya jumlah transaksi yang dapat diproses per detik. Intinya, kripto terpecah menjadi dua dengan peluncuran Bitcoin Cash. Rob Marvin dari PCMag menjelaskan:
Hard Fork berbicara mengenai keruntuhan ideologis mendasar mengenai apa yang lebih penting: melestarikan sifat terdesentralisasi dan kontrol independen terhadap jaringan Bitcoin, atau mempercepat kecepatan transaksi untuk membuat cryptocurrency lebih sesuai untuk e-commerce mainstream, dan pembayaran. Bitcoin Cash memungkinkan blok mata uang yang lebih besar dan lebih banyak transaksi per detik.”
Written by : Sintha Rosse