26.5 C
Jakarta
Sabtu, 16 November, 2024

Kantor Cabang Ditutup, Ribuan Karyawan Bank Bakal Menganggur?

JAKARTA, duniafintech.com – Akselerasi digital telah membuat transaksi di kantor cabang bank sepi pengunjung. Hal itu pun telah memicu tutupnya sejumlah kantor cabang milik bank-bank di dalam negeri dan mendorong peningkatan transaksi secara digital.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat dalam tiga tahun terakhir, sejak 2017 hingga Agustus 2021, sedikitnya 2.593 kantor cabang telah ditutup. Kantor itu tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Menanggapi hal ini, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan fenomena penutupan kantor cabang bank ini terdorong oleh disrupsi digital yang tengah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir.

“Adanya perubahan dari perkembangan teknologi digital yang membuat timbulnya penyesuaian dari beragam aktivitas perekonomian,” katanya kepada Duniafintech.com, Senin (27/12).

Ciptakan Pengangguran Baru

Yusuf bilang, penutupan kantor cabang sejumlah bank ini akan berdampak luas pada pekerjanya. Pasalnya, dengan digitalisasi sejumlah aktivitas perbankan, membuat tenaga kerja untuk posisi tertentu tidak dibutuhkan lagi dan berpeluang menciptakan pengangguran baru.

“Banyak posisi pada tenaga kerja yang diproyeksikan bisa digantikan atau tidak diperlukan lagi. Jadi fenomena ini merupakan hal yang sulit dihindari apalagi di saat yang bersamaan pandemi terjadi,” ujarnya.

Dengan kata lain, penutupan sejumlah kantor cabang bank ini akan memicu kenaikan angka pengangguran nasional. Tercatat, berdasarkan data BPS angka pengangguran nasional saat ini mencapai 9,1 juta orang per Agustus 2021, atau turun sekitar 670.000 orang dari posisi Agustus 2020 yang mencapai 9,77 juta orang.

Namun, menurutnya kontribusi karyawan bank yang menganggur akibat penutupan kantor cabang bank ini tidak akan terlalu signifikan bagi tingkat pengangguran nasional. Pasalnya, serapan tenaga kerja perbankan juga masih minim.

“Kontribusi sektor keuangan dan perbankan terhadap total tenaga kerja di Indonesia juga relatif masih kecil, sehingga dinamika dari sektor ini saya kira belum akan secara signifikan mempengaruhi lonjakan pengangguran terutama di tahun depan,” ucapnya.

Dia pun bilang, tidak semua karyawan yang kantornya ditutup akan menganggur, bisa saja karyawan tersebut dialihfungsikan ke kantor cabang yang lain.

“Saya kira hal ini kemudian tidak secara serta merta akan mengerek angka pengangguran secara signifikan karena proses ini akan terjadi secara bertahap (tidak terjadi dalam kurun waktu 1 tahun),” tegasnya.

Terdesak Digitalisasi Sektor Keuangan

Lebih jauh Yusuf mengungkapkan, tutupnya sejumlah kantor cabang bank tidak dapat dihindarkan. Pandemi Covid-19 telah membuat akselerasi digital berjalan makin cepat dan mengubah kebiasaan orang dalam bertransaksi.

Sehingga, layanan keuangan yang selama ini berlangsung secara fisik, hari ini malih rupa ke digital. Lebih-lebih, teknologi finansial (fintech) yang tumbuh pesat telah mampu menjawab kebutuhan masyarakat, ditambah pula dengan tren bank digital.

“Fenomena ini saya kira berpeluang akan berlanjut, meskipun dampak dari pandemi akan berkurang secara bertahap tetapi fenomena digital bank dan juga misalnya gerakan Layanan Keuangan Tanpa Kantor untuk keuangan inklusif (Laku Pandai) oleh OJK menjadi dua faktor yang akan mendorong bank untuk melakukan efisiensi terkait kantor cabang,” terangnya.

Bahkan, lanjutnya, kinerja bank sudah tidak optimal sejak pandemi. Beberapa waktu lalu bank pun sempat kesulitan penyaluran kredit perbankan kepada nasabahnya karena terganggunya aktivitas akibat Covid-19.

“Bank tidak bisa menjalankan bisnisnya dengan lebih optimal seperti misalnya menyalurkan kredit yang merupakan salah satu sumber dari pemasukan bisnis perbankan. Hal ini dikonfirmasi dengan pertumbuhan kredit yang sempat menyentuh level pertumbuhan negatif,” ujarnya.

BCA Tutup Kantor Cabang yang Tidak Dibutuhkan

Di sisi lain, Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication Bank BCA Hera F. Haryn mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan transformasi digital sebagai upaya perseroan dalam memenuhi kebutuhan transaksi nasabah sesuai dengan tren digital saat ini.

Dia pun bilang bahwa pihaknya telah menutup atau merelokasi sejumlah kantor cabangnya, terutama di wilayah yang sudah dapat dilayani oleh kantor cabang terdekat lainnya.

“Pada beberapa area yang sudah dapat tercover jaringan cabang terdekat lainnya dilakukan relokasi atau penutupan,” katanya kepada Duniafintech.com, Senin (27/12).

Namun, dia menegaskan bahwa tidak semua kantor cabang akan ditutup. Bahkan, untuk area-area yang dinilai potensial perseroan malah akan menambah jaringan kantornya cabangnya, yang saat ini sudah berjumlah 1.200 kantor.

“Terkait penambahan atau relokasi atau penutupan kantor cabang, dapat kami sampaikan bahwa BCA masih membuka beberapa jaringan kantor di area yang potensial,” ucapnya.

Penulis: Nanda Aria

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU