30.5 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Lindungi Keamanan Finansial secara Daring, Gunakan 5 Tips Ini

Cara melindungi keamanan finansial secara daring ini bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari serangan trojan mobile banking. Yuk, simak!

Pada kuartal atau triwulan ke-2 (Q2) 2021, jumlah serangan trojan mobile banking berbahaya yang terdeteksi dan diblokir oleh perusahaan keamanan siber global Kaspersky di wilayah Asia Tenggara meningkat hingga 60 persen.

Saat ini, untuk mencuri dana langsung dari rekening mobile banking, para pelaku kejahatan siber menggunakan program berbahaya berupa trojan mobile banking atau bankir.

Biasanya, program ini akan tampak seperti aplikasi keuangan resmi. Namun, si penyerang akan dengan mudah mendapatkan akses ke informasi pribadi saat korban memasukkan kredensial untuk melakukan akses menuju rekening bank mereka.

Diketahui, sebanyak 708 insiden di enam negara di Asia Tenggara berhasil digagalkan oleh Kaspersky sejak awal 2021. Angka ini separuh dari dari total trojan mobile banking yang diblokir pada tahun lalu atau mencapai 1.408.

Pada semester pertama tahun 2021, Indonesia dan Vietnam menjadi dua negara dengan total insiden terbanyak. Akan tetapi, keduanya tidak termasuk dalam 10 besar negara yang terkena dampak ancaman tersebut jika dihitung secara global. Adapun pada Juni 2021 lalu, Vietnam bertengger di posisi 27, sementara Indonesia ada di peringkat ke-31.

Sementara itu, Rusia, Jepang, Turki, Jerman, dan Prancis berada di lima besar negara dengan jumlah deteksi trojan mobile banking terbanyak pada Q2 2021. Di Asia Tenggara sendiri, jumlah serangan trojan mobile banking di terpantau masih rendah. Meski begitu, pada periode April hingga Juni lalu, terjadi lebih banyak serangan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Menurut catatan Kaspersky, jumlahnya berbanding antara 367 dengan 230 untuk wilayah Asia Tenggara. Itu berarti, para pengguna harus mulai menggunakan sistem pembayaran seluler dan cashless menjadi lebih umum akibat pandemi yang terjadi belakangan ini.

“Sejak awal krisis kesehatan ini, survei kami menunjukkan bahwa mayoritas pengguna internet di wilayah ini telah mengalihkan aktivitas keuangan mereka secara online, seperti berbelanja (64 persen) dan perbankan (47 persen),” kata Yeo Siang Tiong selaku General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.

“Making Sense of Our Place in the Digital Reputation Economy”, sebuah laporan lain dari Kaspersky, mengungkap bahwa dari 861 responden dari Asia Tenggara, mayoritasnya (76 persen) tidak ingin lagi menyimpan data terkait keuangan di internet. Adapun kalangan Baby Boomers (85 persen) memiliki sentimen tertinggi dalam laporan ini, lalu Gen X (81 persen) dan Milenial (75 persen).

“Kabar baiknya adalah masyarakat di wilayah ini masih memiliki kesadaran yang cukup baik tentang risiko keamanan dari melakukan transaksi perbankan dan pembayaran melalui ponsel/ perangkat pribadi. Namun, sayangnya, masih terdapat kesenjangan antara pengetahuan dan tindakan yang dilakukan,” tuturnya.

Baca Juga:

Jenis Utang Sehat yang Layak Dilakukan dalam Finansial, Simak di Sini

Strategi Efektif Mengelola Finansial Bisnis Bagi Pemula, Ini Caranya

Cara Melindungi Keamanan Finansial

Anda bisa menerapkan cara melindungai keamanan finansial secara daring yang diberikan oleh Kaspersky. Berikut tipsnya.

  1. Miliki kartu kredit sementara

Upaya untuk berbelanja online yang aman saat ini mulai terganggu karena para pelaku kejahatan siber sudah mengembangkan teknik dan malware yang canggih.  Karena itu, untuk mengatasinya dapat menggunakan kartu kredit sementara saat berbelanja online.

Meski terkesan aman, tetap waspada dengan menghindari penggunaan jenis kartu kredit tersebut saat membeli barang/jasa yang membutuhkan pembaruan otomatis atau pembayaran rutin. Dalam hal ini, menggunakan kartu kredit dengan limit kredit rendah juga bisa menjadi salah satu cara melindungi keamanan finansial Anda.

  1. Mendedikasikan komputer untuk perbankan dan belanja online

Transaksi perbankan dan belanja online juga dapat dilakukan jika pengguna memiliki lebih dari satu komputer. Komputer pun akan lebih “bersih” karena terhindar dari penggunaan dalam rangka penjelajahan internet lainnya, mengunduh file, memeriksa e-mail, jejaring sosial, dan aktivitas online lain. Selain itu, komputer juga akan lebih bebas dari virus dan infeksi lain.

Pengguna pun bisa memasang Google Chrome dengan HTTPS di komputer demi proteksi tambahan saat berbelanja online yang aman.

  1. Gunakan alamat e-mail khusus

Cara melindungi keamanan finansial berikutnya adalah gunakan alamat e-mail khusus. Untuk transaksi yang aman saat belanja online, buatlah alamat e-mail khusus. Tujuannya untuk membatasi jumlah pesan spam yang diterima. Di samping itu, cara ini juga secara signifikan akan mengurangi risiko terpapar e-mail berbahaya yang disamarkan sebagai promosi penjualan atau notifikasi lain.

  1. Gunakan VPN

Menginstal solusi VPN atau jaringan pribadi virtual terlebih dahulu akan sangat membantu saat harus menggunakan Wi-Fi publik untuk berbelanja online. Adapun semua data yang ditransfer antara komputer atau perangkat seluler akan dienkripsi oleh VPN ini. Selain itu, server VPN juga bisa mencegah peretas membajak serta memantau data sensitif yang dimasukkan.

  1. Kelola dan lindungi kata sandi online

Demi keamanan saat berbelanja online, gunakanlah kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun online. Meski terkesan sulit untuk mengingat banyaknya kata sandi yang berlainan, tetapi hal itu akan membantu untuk mendapatkan rasa aman saat berbelanja online.

 

Penulis: Kontributor
Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU