duniafintech.com – Dua topik yang sedang hangat diperbincangkan saat ini, yaitu mengenai startup dan Meikarta. Startup merupakan usaha rintisan berbasis digital yang terdiri dari berbagai bidang, misalnya e-commerce, fintech dan mobile. Perkembangan startup bisa didorong dengan adanya program seperti inkubasi, accelerator, dan lain – lain.
Oleh sebabnya dengan mengikuti program tersebut, startup bisa mendapatkan bimbingan dari pakarnya, pelatihan, dan terutama adalah pendanaan dari investor. Dengan adanya suntikan dana startup bisa mengembangkan bisnisnya, menambah jumlah karyawan dan sebagainya.
Sedangkan Meikarta, merupakan sebuah kota terpadu yang dikembangkan oleh Lippo Group yang berskala internasional, dengan lokasi berada di Cikarang, Jawa Barat. Startup dan Meikarta akan saling terkait dikarenakan disediakannya lahan untuk inkubasi startup di kota yang berada di luar Jakarta itu.
Dilansir dari laman Kompas.com, Lippo Group memanfaatkan peluang tersebut untuk membangun kota baru di Cikarang yang diproyeksikan sebagai Silicon Valley di Indonesia, tempat berkumpulnya perusahaan startup.
Silicon Valley berada di daerah selatan Amerika Serikat, yaitu California. Di sana terdapat Bay Area, yang disebut sebagai Silicon Valley. Lokasi yang berada di San Francisco, California itu menjadi wadah banyak perusahaan teknologi. Terinspirasi dari hal itulah Lippo mendirikan Silicon Valley untuk Indonesia di Meikarta.
Dilansir dari laman Kompas.com, dengan berbagai infrastruktur penunjang, Lippo membangun kota baru yang dinamai Meikarta lengkap dengan Industrial Research Center. Pusat penelitian dan pengembangan itu dapat melayani berbagai keperluan pengembangan bisnis.
Rencananya di Meikarta akan memberikan banyak manfaat bagi para startup, seperti :
- Ditanamkannya jaringan fiber optik sebagai bagian dari pendukung perusahaan teknologi dunia, Smart City.
- Pusat keuangan akan dikembangkan di Meikarta, sekaligus berdampak baik untuk pendanaan para startup, sehingga memungkinkan Venture Capital untuk menginvestasikan dananya.
Dengan disediakannya wadah untuk para startup, harapannya agar startup bisa berkreasi melalui bisnisnya dan memiliki nilai jual tinggi. Potensi untuk Gerakan Nasional 1000 startup dan di tahun 2020 Indonesia menjadi pusat ekonomi digital di kawasan ASEAN memungkinkan untuk di raih.
Source :
- tempo.co
- kompas.com
Written by : Fenni Wardhiati