25.2 C
Jakarta
Minggu, 3 November, 2024

Keuntungan Investasi SBN dan Tips Menghindari Risiko Investasi

JAKARTA, duniafintech.com – Apabila ingin berinvestasi, kamu bisa mengawalinya dengan investasi di Surat Berharga Negara (SBN). Lalu apa keuntungan investasi SBN dan apa yang dimaksud dengan SBN?

SBN adalah surat berharga yang diterbitkan pemerintah untuk membiayai anggaran negara dan bisa menjadi instrumen investasi bagi pemegangnya (investor) karena dapat memberikan imbal hasil atau keuntungan.

Pemerintah mengeluarkan produk Obligasi Negara Ritel (ORI) seri 021. Selain rendah risikonya, investasi di ORI021 sangat mudah dilakukan dan pastinya menguntungkan di tengah pandemi seperti sekarang ini. Dengan investasi ORI021, kamu turut membantu Indonesia dalam program pemulihan ekonomi dan pembangunan nasional dan bersama-sama menjaga masa depan Indonesia pasca-pandemi Covid-19.

Lalu apa saja keuntungan yang didapat serta tips agar terhindar dari adanya risiko investasi?

Bentuk dan Karakteristik Obligasi

  • Obligasi Negara tanpa warkat; dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan hanya antar investor domestik/lokal yang mengacu pada digit ketiga kode Nomor Tunggal Identitas Pemodal (Single Investor Identification/SID)
  • Holding Period: Satu periode pembayaran kupon dan dapat dipindahbukukan mulai tanggal 15 April 2022
  • Pembayaran Kupon: Tanggal 15 setiap bulan
  • Pembayaran Kupon Pertama Kali: 15 April 2022

Keuntungan Investasi SBN di ORI021

Bagi kamu yang baru saja ingin melakukan investasi ORI021 dengan modal pemesanan Rp1 juta, kira-kira berapa keuntungan investasi SBN yang didapat? Berikut adalah simulasinya.

  • Pesan ORI021 Rp1 juta = 1 unit
  • Kupon per bulan yang didapat = Rp4.083
  • Pajak 10% = Rp408
  • Kupon Bersih Per Bulan= Rp3.675

Jadi, kamu mendapatkan kupon bersih setiap bulannya Rp3.675

Tips Hindari Risiko Investasi ORI

Setiap instrumen investasi pastinya memiliki risiko kerugian, sama halnya dengan ORI. Meski begitu, kamu bisa meminimalisir risiko tersebut dengan tips berikut, antara lain:

  • Risiko Pasar

Investasi ORI tetap memiliki risiko kerugian akibat adanya penurunan harga di pasar sekunder. Sejumlah kerugian ini bisa saja muncul ketika investor melakukan penjualan ORI di pasar sekunder sebelum masa jatuh tempo tiba.

Tipsnya: jangan menjual ORI tersebut hingga masa jatuh temponya tiba. Jika kamu ingin menjualnya, jualah pada saat harga jualnya lebih tinggi dari harga beli sehingga penjualan tersebut menguntungkan.

  • Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas ini bisa terjadi apabila kamu sebagai investor tidak bisa menjual atau mencairkan ORI dalam waktu cepat dengan harga yang diinginkan. Maka dari itu, jika kamu membutuhkan dana cepat, mencairkan ORI bukan solusi yang tepat.

Tipsnya: kamu bisa menjaminkan ORI jika membutuhkan dana cepat dan ingin mengajukan pinjaman ke bank umum atau lembaga keuangan lainnya. Namun, kamu perlu cari informasi lebih lengkap ke lembaga keuangan yang dituju karena masing-masing memiliki kebijakan yang berbeda.

  • Risiko Gagal Bayar

Risiko gagal bayar ini adalah investor tidak memperoleh pembayaran dana atau keuntungan yang dijanjikan oleh penerbit investasi pada saat produk investasi tersebut jatuh tempo kupon dan pokok.

Tipsnya: kamu tidak perlu khawatir karena ORI bukan instrumen investasi gagal bayar. Berdasarkan Undang-Undang SUN (Surat Utang Negara), negara menjamin pembayaran kupon dan pokoknya sampai dengan jatuh tempo.

 

 

 

 

Penulis: Kontributor / M. Raihan Muarif

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU