26.7 C
Jakarta
Jumat, 15 November, 2024

Keyakinan Konsumen AS Terhadap Ekonomi Anjlok Terdalam dalam 3 Tahun, Sinyal Resesi Mulai Terlihat?

AMERIKA SERIKAT, 25 September 2024 – Keyakinan konsumen AS terhadap ekonomi mengalami penurunan tak terduga pada bulan September, mencatat penurunan terbesar dalam tiga tahun terakhir. Penurunan ini dipicu oleh kekhawatiran mengenai pasar tenaga kerja dan prospek ekonomi secara keseluruhan.

Menurut laporan yang dirilis oleh The Conference Board kemarin, indeks sentimen konsumen turun sebesar 6,9 poin menjadi 98,7, penurunan terbesar sejak Agustus 2021. Angka ini juga lebih rendah dari semua perkiraan dalam survei yang dilakukan oleh Bloomberg terhadap para ekonom.

Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan mendatang turun menjadi 81,7, sementara penilaian mereka terhadap kondisi saat ini juga melemah, menjadi 124,3.

Penyebab Penurunan Keyakinan Konsumen AS Terhadap Ekonomi

Penurunan tersebut disebabkan oleh melemahnya pasar tenaga kerja dan tingginya biaya hidup, yang terus membebani kepercayaan konsumen. Indeks ini tetap berada jauh di bawah level pra-pandemi. Laporan ini memperkuat kekhawatiran terhadap pasar tenaga kerja, yang turut memengaruhi keputusan Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin minggu lalu.

“Penurunan komponen utama indeks ini kemungkinan mencerminkan kekhawatiran konsumen tentang pasar tenaga kerja, terutama terkait berkurangnya jam kerja, melambatnya kenaikan gaji, dan semakin sedikitnya lowongan pekerjaan—meskipun secara keseluruhan pasar tenaga kerja masih cukup stabil dengan tingkat pengangguran yang rendah dan upah yang tinggi,” jelas Dana Peterson, kepala ekonom di The Conference Board.

Persentase konsumen yang melaporkan ketersediaan lapangan pekerjaan menurun untuk ketujuh bulan berturut-turut, menjadi 30,9%, terendah sejak Maret 2021. Di sisi lain, proporsi yang menyatakan sulitnya mencari pekerjaan meningkat menjadi 18,3%, tertinggi sejak awal 2021.

Indikator Keyakinan Konsumen AS Terhadap Ekonomi

Kesenjangan antara kedua indikator ini—yang sering dipantau oleh ekonom untuk mengevaluasi kondisi pasar tenaga kerja—menyempit untuk bulan kedelapan berturut-turut, periode terpanjang sejak krisis keuangan global.

“Perlambatan di pasar tenaga kerja yang berdampak pada keputusan The Fed untuk menurunkan suku bunga juga mempengaruhi pandangan konsumen pada bulan September, dengan kepercayaan yang menurun tajam. Hal ini mendukung proyeksi kami bahwa tingkat pengangguran akan naik menjadi 4,5% sebelum akhir tahun,” kata Eliza Winger dari Bloomberg Economics.

Meskipun sebagian besar konsumen masih memandang kemungkinan resesi dalam satu tahun ke depan rendah, terdapat sedikit peningkatan dalam jumlah yang percaya bahwa ekonomi sudah mengalami penurunan, menurut Peterson. Penilaian konsumen terhadap kondisi keuangan mereka saat ini dan masa depan juga memburuk di bulan September.

Gubernur The Fed, Jerome Powell, pekan lalu menyatakan bahwa meskipun pasar tenaga kerja melemah, secara keseluruhan kondisi tetap “kuat” dan ekonomi secara umum “berada dalam kondisi baik.” Proyeksi yang dirilis bersama dengan keputusan suku bunga menunjukkan bahwa tingkat pengangguran diperkirakan akan naik dari 4,2% saat ini menjadi 4,4% pada kuartal keempat, dan tetap pada level tersebut hingga tahun 2025, dengan beberapa pejabat memperkirakan risiko peningkatan pengangguran lebih lanjut.

Sekitar sepertiga konsumen memperkirakan suku bunga akan turun dalam setahun mendatang, yang merupakan persentase tertinggi sejak April 2020, menurut The Conference Board. Pada bulan September, semakin banyak konsumen juga menyebut dampak suku bunga sebagai faktor yang memengaruhi pandangan mereka terhadap ekonomi.

Setelah laporan ini dirilis, indeks S&P 500 dan imbal hasil Treasury dua tahun mengalami penurunan.

Sebuah pertanyaan baru dalam survei menunjukkan bahwa meskipun kepercayaan menurun, konsumen masih berminat untuk bepergian dan makan di luar. Namun, rencana pembelian rumah, mobil, dan peralatan besar menunjukkan hasil yang bervariasi.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU