duniafintech.comย –ย Korea Investment Partners (KIP), perusahaan modal ventura terbesar di Korea Selatan, berinvestasi dalam startup blockchain pertamanya.
Baca juga :ย Verizon Resmi Rilis Jaringan 5G Pertama Dunia!
Dilaporkan pada hari Selasa kemarin, KIP menginvestasikan sejumlah uang yang dirahasiakan ke Temco, sebuah startup berbasis blockchain yang bertujuan untuk merevolusi sistem manajemen rantai pasokan untuk usaha kecil menengah (UKM) menggunakan teknologi blockchain.
Baca juga :ย DuniaFintech akan Hadir di Indocomtech 2018!
Secara khusus, dilansir dari situs web Temco, vendor dapat melacak pergerakan produk dari distribusi ke konsumsi akhir pada blockchain, dan kemudian membagikan datanya juga.
“Temco lebih dari siap untuk mengganggu proses rantai pasokan kontemporer,” ungkap Jong Hyun Kim selaku anggota dewan investasi Fintech KIP. Tidak hanya itu dalam siaran pers resmi, ia juga menambahkan:
“Tidak hanya Temco melebihi solusi bisnis yang ada, tetapi juga merupakan contoh utama dari potensi teknologi blockchain.”
KIP secara luas dianggap untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan besar senilai miliaran dolar Korea seperti mesin pencari web terbesar di negara itu, Naver, dan Kakao, operator dari aplikasi pesan seluler yang dominan di negara itu, Kakao Talk.
Berita itu secara lebih lanjut menandakan bahwa pencairan beberapa perlawanan terhadap industri blockchain yang masih baru lahir, setelah regulator keuangan domestik di Korea Selatan menetapkan pembatasan ketat untuk penjualan dan operasi cryptocurrency lainnya sekitar setahun yang lalu. Sejak itu, ada dukungan baru yang diperbarui untuk kebijakan ramah terhadap teknologi blockchain ini.
Misalnya, pada awal Agustus lalu, gubernur provinsi Jeju, Won Hee-ryong, mengusulkan akan segera mengizinkan Kepulauan Jeju Korea Selatan menjadi “zona bebas” untuk startup kripto yang ingin melakukan penawaran koin awal atauย initial coin offerings (ICOs).
Ditambah bulan lalu, pemerintah Korea Selatan dilaporkan menginvestasikan lebih dari $ 880 juta pada 2019 untuk meningkatkan inovasi teknologi di negara itu, dengan sebagian dari dana itu masuk ke pengembangan teknologi blockchain untuk “keamanan manajemen data dan meningkatkan sharing economy.”
Baca juga :ย Reuter Menyelenggarakan Panel Ahli Keuangan Islam
Written by : Dinda Luvita
Picture : Pixabay.com