JAKARTA, duniafintech.com – Bank Raya diimbau untuk berkolaborasi dengan perusahaan finansial berbasis teknologi atau financial technology (fintech). Menurut Kementerian BUMN, hal itu akan membuat anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk itu diharapkan bisa menjadi bank digital yang andal bagi wilayah pedesaan.
Menurut Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, perusahaan fintech yang belum punya akses ke perdesaan bakal terbantu dengan adanya kolaborasi dimaksud. Di samping itu, perusahaan fintech itu pun bisa memperoleh manfaat dari kemitraannya dengan Bank Raya untuk mengakses jaringan masif bank BRI, termasuk lewat jaringan BRILink dan agen-agen BRI yang kini berjumlah 500 ribu dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
“Bank Raya akan berkolaborasi dengan fintech, dimana beberapa fintech tersebut juga diinvestasi oleh BRI ventures. Bank Raya akan menjadi mitra distribusi bagi fintech yang belum memiliki layanan di wilayah terpencil,” ucapnya, seperti dikutip dari Katadata.co.id, Kamis (10/2/2022).
Baca Juga:
- Tergerus Digitalisasi, Kantor Cabang Bank Diperkirakan Hilang 7 Tahun Lagi
- 5 Aplikasi Bank Digital Terbaik 2021
Adapun Bank Raya sendiri adalah transformasi dari PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk atau BRI Agro. Diketahui, nama baru ini telah disepakati dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada September 2021.
Disampaikan Direktur Utama BRI Agro, Kaspar Situmorang, dalam paparan publik pada akhir September lalu, perubahan nama menjadi Bank Raya ini terjadi lantaran BRI Agro ingin mengubah wajah atau image perusahaan.
Dalam pandangannya, nama BRI Agro dianggap sangat lekat dengan agrikultur dan perkebunan sawit. Dengan demikian, melalui perubahan nama menjadi Bank Raya, perusahaan diharapkan dapat sepenuhnya berorientasi menjadi bank digital.
“Arah transformasi tersebut akan menyasar segmentasi pasar yang baru, yaitu untuk memberikan layanan terhadap sektor gig economy (sektor pekerja informal),” jelasnya.
Ia pun menyebut bahwa perkembangan yang sedang terjadi ke arah digital pekerja informal bakal menjadi pilar penting yang memperkuat dan memajukan perekonomian bangsa. Sejatinya, transformasi digital BRI Agro telah dimulai sejak tahun 2019 silam, yakni dengan meluncurkan produk digital bernama Pinang.
Produk digital yang satu ini diketahui bisa menyalurkan kredit secara digital. Adapun dalam proses transformasinya, BRI Agro menjalankan bisnis model yang baru dan membenahi bisnis yang telah ada sebelumnya.
“Harapan kami, perubahan ini dapat memaksimalkan penciptaan nilai yang kami berikan kepada pemangku kepentingan kami, memperoleh nasabah yang lebih luas lagi, dan memberikan manfaat ekonomi kepada mitra bisnis dan pekerja,” paparnya.
Penulis: Kontributor / Boy Riza Utama
Editor: Anju Mahendra