28 C
Jakarta
Kamis, 26 Desember, 2024

KONTRAKTOR PERTAHANAN AS LOCKHEED MARTIN MENGADOPSI TEKNOLOGI BLOCKCHAIN

Kantor pertahanan terbesar di dunia telah mengumumkan rencananya untuk mengintegrasikan teknologi Blockchain ke sejumlah proses dan operasional pengembangan pokok perusahaan. Kantor pertahanan tersebut adalah Lockheed Martin, yang mengklaim telah menjadi kontraktor pertahanan AS pertama yang menggabungkan teknologi Blockchain ke dalam proses pengembangannya karena menjanjikan peningkatan efisiensi dalam pengoperasiannya dengan pemerintah federal AS.

Kantor pertahanan raksasa yang berbasis di Maryland ini bertujuan untuk menggabungkan teknologi Blockchain ke dalam proses “sistem engineering, manajemen pasokan, dan upaya pengembangan perangkat lunak” yang mengarah pada penerapan teknologi yang lebih kuat. Lockheed Martin mungkin lebih dikenal sebagai pengembang pesawat terbang, seperti pesawat tempur F-16, helicopter Black Hawk, dan Blackbird. Dengan pendapatan lebih dari $45 Miliar (angka pada tahun 2015), perusahaan ini juga melakukan pengembangan dalam segala hal mulai dari robotika, rudal, hingga satelit.

Lockheed Martin telah mengontrak Guardtime, kolektif kriptografer, pengembang, dan peneliti keamanan yang berbasis di Virginia, dimana mengklaim untuk menjadi perusahaan Blockchain dengan pendapatan terbesar di dunia. Kontrak penting lainnya yaitu melihat pengembangan teknologi Blockchain yang bertugas untuk mengamankan pembangkit listrik tenaga air, dan instalasi infrastruktur penting lainnya di United Kingdom.

Kedua perusahaan tersebut pertama kali mulai menguji aplikasi Blockchain pada tahun 2015. Tujuannya adalah guna mengatasi rintangan integritas data di sistem militer dirgantara dan industri yang pada dasarnya bergantung pada rantai pasokan perangkat lunak, interkonektivitas, dan platform penyimpanan. Lockheed Martin pada akhirnya mendorong penerapan teknologi Blockchain ke arah pengembangan perangkat lunak yang efisien dan aman serta memanajemen risiko dalam proses rantai pasokan.

Vice President dari Aeronautics Engineering and Technology, Loockheed Martin, Ron Bessire, menyatakan bahwa:

Pendekatan keamanan cyber baru ini akan meningkatkan integritas data, mempercepat penemuan dan mitigasi masalah, dan mengurangi volume pengujian regresi, yang berakibat pada berkurangnya risiko penjadwalan.”

Guardtime memainkan peran yang semakin penting dalam penerapan teknologi Blockchain di sektor pertahanan, terutama di Amerika Serikat. Tahun lalu, agen pertahanan AS, DARPA memberikan kontrak senilai $1,8 juta kepada Guardtime Federal menuju sistem pemantauan integritas yang dikembangkan oleh perusahaan Blockchain.

Depatemen Keamanan Dalam Negeri telah melakukan upaya publik untuk meneliti dan mengeksplorasi teknologi Blockchain sejak tahun 2015. Pada pertengahan tahun 2016, departemen tersebut memperoleh $199,000 dalam sebuah penggalangan dana untuk startup Blockchain Factom Inc. Awal tahun ini, DHS menggarisbawahi teknologi Blockchain sebagai lompatan inovatif maju yang memiliki banyak kegunaan dan aplikasi di berbagai sektor ekonomi.

Source: cryptocoinsnews.com

Written by: Sintha Rosse

1 KOMENTAR

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU