28.1 C
Jakarta
Jumat, 22 November, 2024

Laba BRI (BBRI) Melesat, Tembus Rp29,7 Triliun pada Semester I 2024

JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) kembali menunjukkan kinerja gemilang dengan mencatatkan laba bersih konsolidasi yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp29,7 triliun pada semester pertama tahun 2024. Angka ini melampaui pencapaian periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp29,42 triliun.

Laba BRI (BBRI) Melesat, Tembus Rp29,7 Triliun pada Semester I 2024

Direktur Utama BRI, Sunarso, dalam konferensi pers virtual hari ini (25/7) mengungkapkan, “Kinerja positif ini merupakan hasil dari strategi pertumbuhan yang berkelanjutan dan fokus pada segmen UMKM yang terus menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.”

Faktor Pendorong Pertumbuhan

Beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan laba BRI pada semester I 2024 antara lain:

  • Pertumbuhan Kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK): BRI berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit dan DPK yang solid, didukung oleh strategi ekspansi yang selektif dan fokus pada segmen UMKM.
  • Peningkatan Efisiensi Operasional: BRI terus melakukan efisiensi operasional melalui digitalisasi dan otomatisasi proses bisnis, sehingga mampu menekan biaya operasional dan meningkatkan profitabilitas.
  • Kualitas Aset yang Terjaga: BRI menjaga kualitas aset dengan baik, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) yang terkendali dan pembentukan pencadangan yang memadai.

BRI optimistis dapat mempertahankan kinerja positif pada semester II 2024, didukung oleh prospek ekonomi Indonesia yang terus membaik dan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan. BRI juga akan terus fokus pada pengembangan layanan digital dan peningkatan inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia.

Kinerja Keuangan Lainnya

Selain laba bersih, BRI juga mencatatkan kinerja keuangan yang solid pada semester I 2024, antara lain:

  • Total aset konsolidasi mencapai Rp1.977,37 triliun, tumbuh 0,62% dari periode sebelumnya.
  • Rasio kecukupan modal (CAR) terjaga pada level yang sehat, yaitu 24,98%.
  • Rasio kredit bermasalah (NPL) gross tercatat sebesar 3,21%, sedangkan NPL net sebesar 0,86%.

Kinerja positif BRI tidak hanya memberikan manfaat bagi pemegang saham, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. BRI sebagai bank terbesar di Indonesia memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama melalui penyaluran kredit kepada sektor UMKM.

Dengan kinerja yang terus meningkat, BRI diharapkan dapat terus memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia di masa depan.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU