29.7 C
Jakarta
Kamis, 2 Mei, 2024

Masa PPKM Dicabut Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,03 Persen

JAKARTA, duniafintech.com – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan masa PPKM dicabut dongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai sebesar 5,03 persen secara year on year (yoy). Hal itu membuktikan bahwa ekonomi Indonesia masih tergolong stabil. 

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia masa PPKM dicabut tersebut didukung dengan adanya pertumbuhan lapangan usaha, mulai dari industri pengolahan, perdagangan dan pertambangan di kuartal I tahun 2023. Sedangkan untuk sektor pertanian dan konstruksi masih relatif rendah. 

Baca juga: OJK Optimistis ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi

Selain itu, dia mengatakan berdasarkan data dari Bank Indonesia untuk usaha dengan pertumbuhan tertinggi yaitu di sektor transportasi dan pergudangan, akomodasi dan makan minum serta jasa lainnya. 

Menurutnya pertumbuhan tiga sektor tersebut dikarenakan adanya didukung oleh peningkatan mobilitas masyarakat, peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dan even nasional dan internasional. 

Selain itu, Edy menilai pertumbuhan ekonomi juga didukung dengan adanya kebijakan pemerintah yang memutuskan berakhirnya PPKM di bulan Desember 2022. Sehingga meningkatkan mobilitas penduduk menjadi baik. 

“Jumlah penumpang di semua moda transportasi mengalami peningkatan. Angkutan rel naik 69,37 persen, laut 13,30 persen, angkutan udara 58,18 persen,” kata Edy. 

Sebelumnya, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan tetap kuat pada kisaran 4,5 persen sampai 5,3 persen di tahun 2023.

Baca juga: Kebijakan Satu Peta Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Atasi Ketimpangan Daerah

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengungkapkan perkiraan pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh peningkatan permintaan domestik, baik konsumsi rumah tangga tangga maupun investasi. Perkiraan tersebut sejalan dengan naiknya mobilitas masyarakat pasca penghapusan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), membaiknya prospek bisnis, meningkatnya aliran masuk Penanaman Modal Asing (PMA) serta berkelanjutan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN). 

Dia mengungkapkan hal itu juga mengacu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat. Terbukti, pada triwulan IV 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat tetap tinggi yakni 5,01% (yoy), di tengah pertumbuhan ekonomi global yang dalam tren melambat. 

“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan Indonesia secara keseluruhan tahun 2022 tercatat 5,31% (yoy), jauh meningkat dari capaian tahun sebelumnya sebesar 3,70% (yoy),” kata Erwin. 

Baca juga: Menuju Ekonomi Hijau, Indonesia akan Tutup Seluruh Pembangkit Batu Bara

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE