26.4 C
Jakarta
Selasa, 24 Desember, 2024

Mengenal Apa Itu Cardano (ADA) dan Cara Kerjanya

Cardano (ADA) adalah mata uang kripto yang menawarkan keuntungan menarik, di samping pendahulunya yang sudah sangat populer, yakni Bitcoin.

Bukan hanya harganya yang masih relatif murah, Cardano pun menggunakan teknologi yang lebih menjamin keamanan serta kemudahan proses mining serta transaksi sehingga aset kripto yang satu ini juga kian digemari.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang apa itu Cardano (ADA), simak uraian di bawah ini.

Apa Itu Mata Uang Kripto Cardano (ADA)

Cardano adalah sebuah platform smart contract yang berfokus pada keamanan melalui kerangka desain yang berlapis, sebagaimana Ethereum. Pendekatan Cardano ini boleh disebut cukup unik sebab dibangun atas dasar filosofi ilmiah dan riset akademik.

Tim Cardano sendiri terdiri dari pihak pengguna akhir (end-user) dan juga regulator sehingga platform ini berusaha mencari titik tengah yang menyeimbangkan kebutuhan regulasi dengan prinsip privasi dan desentralisasi yang menjadi nilai utama dalam Blockchain.

Yang menariknya lagi, Cardano menggunakan Haskell, yaitu sebuah bahasa pemrograman yang memiliki toleransi salah sangat kecil. Namun, berbeda dengan proyek crypto lainnya, tujuan Cardano tidak untuk mengambil alih seluruh sistem finansial, tetapi untuk menggunakan teknologi Blockchain dalam membawa sistem perbankan ke tempat yang belum dapat diakses terutama di daerah yang masih berkembang.

Cardano pun dipandang sebagai aset yang luar biasa sebab platform ini membutuhkan perhatian lebih dalam pemeliharaannya. Diketahui, ada tiga organisasi yang bekerja dalam mengembangkan dan menjaga Cardano, yakni:

  • The Cardano Foundation
  • Input Output Hong Kong (IOHK)
  • Emurgo

Di sisi lain, karena menjadi platform yang fokus pada layanan smart contract, Cardano pun bersaing di pasar dengan para pemain lainnya, seperti EOS, Lisk, NEO, dan NEM.

Serba-serbi Apa Itu Cardano (ADA)

Dirilis pada tahun 2015 lalu, aset kripto atau cryptocurrency Cardano dikenal dengan simbol token ADA. Mata uang digital yang satu ini diciptakan oleh Charles Hoskinson, seorang pegiat bidang matematika yang juga entrepreneur.

Sebelumnya, Hoskinson sudah berpengalaman dalam dunia mata uang kripto, yakni saat ia bekerja sama dengan beberapa orang lainnya untuk menciptakan Ethereum (ETH). Investopedia melaporkan, Cardano adalah blockchain pertama di dunia yang bersifat peer-reviewed.

Adapun orang-orang yang bertanggung jawab dalam organisasi Cardano adalah para akademisi dan saintis yang aktif mengulas protokol blockchain ini sebelum dirilis.

Cardano sendiri tergolong ke dalam generasi ketiga cryptocurrency sehingga dianggap sebagai salah satu yang paling mutakhir saat ini. Dengan teknologi yang maju, token ini dipercaya bisa memberi solusi bagi banyak permasalahan yang dialami penambang Bitcoin dan Ethereum sebagai generasi pertama dan kedua mata uang kripto.

Di samping itu, Cardano pun dikenal sebagai cryptocurrency Proof of Stake (PoS), yaitu salah satu dari dua mekanisme regulasi proses transaksi mata uang kripto, yang merupakan pengembangan dari pendahulunya, Proof of Work.

Dengan mekanisme PoS, protokol ini memungkinkan penambangan berdasarkan jumlah koin yang ia miliki sehingga sistemnya lebih efisien. Dengan beberapa fakta dan statistik itu, Cardano pun semakin populer.

Proses Pengembangan Cardano

Usai mengembangkan Cardano selama dua tahun, Hoskinson kemudian merilis token ini pada tahun 2017. Cardano sendiri membawa sejumlah pembaharuan sehingga disebut-sebut sebagai mata uang kripto generasi ketiga. Akan tetapi, proses pengembangannya tidak sederhana sebab harus melewati lima fase. Hoskinson sendiri diketahui menamai tiap fase berdasarkan nama tokoh sejarah berdasarkan era, dengan penjelasan sebagai berikut.

  1. Byron, Era Pondasi Cardano Dibangun

Adapun era pertama ini ditandai dengan peluncuran Cardano pada tahun 2017 setelah blockchain generasi ketiganya dikembangkan selama 2 tahun. Pada masa itu, jual beli token dalam Cardano berlangsung dalam jaringan terfederasi yang dibangun atas konsensus Proof of Stake pertama dalam Cardano. Jaringan itu bernama Ouroboros, yaitu jantung dari Cardano.

Ouroboros ini diklaim aman sebab berdasarkan penelitian akademis dengan level keamanan yang terkonfirmasi secara matematis

  1. Shelley, Era Desentralisasi

Pad era ini, Cardano berfokus untuk menjadikannya terdesentralisasi dalam komunitas. Kian banyak node yang dijalankan oleh partisipan komunitas, semakin terdesentralisasi juga jaringan ini. Sebagai jaringan PoS, Cardano adalah jaringan yang dirancang untuk terdesentralisasi.

Partisipan menumpuk token ADA yang mereka punya untuk mengamankan jaringan. Praktik ini pada awalnya belum lazim sebab Bitcoin sebagai mata uang kripto pertama di dunia masih menganut algoritma konsensus blockchain Proof of Work. Pada akhir era Shelley, Cardano sudah 100 kali lipat lebih terdesentralisasi ketimbang jaringan blockchain lain.

Skema PoS yang menjadikan partisipan bisa ikut cuan dari jaringan terbukti efektif menarik pengguna baru. Akan tetapi, tantangan lain muncul: bagaimana mengamankan liquidity pools Cardano dari tangan-tangan jahil?

Namun, bagaimanapun, era Shelley membuat Cardano semakin matang, menguntungkan, dan bernilai bagi penggunanya.

  1. Goguen, Era Smart Contracts

Era yang satu ini berjalan paralel dengan era Shelley sebab partisipan dari berbagai latar belakang diajari bahasa pemrograman dengan tujuan agar mereka bisa membuat smart contracts menggunakan Plutus dan Marlowe. Kombinasi keduanya, yakni Plutus dan Marlowe, diharapkan mampu membantu pengguna membuat smart contract yang mudah diaplikasikan dan aman.

Ketika mereka melakukan staking token ADA dalam jaringan, smart contract akan membantu mereka mencapai kesepakatan yang menguntungkan.

  1. Basho, Era Melebarkan Jaringan

Era ini sedang berjalan saat pengembang Cardano memutuskan untuk membuat chain tambahan guna mendukung blockchain yang telah ada. Tujuan mereka adalah untuk membuat Cardano lebih terpercaya, fleksibel, dan berkinerja mumpuni. Chain tambahan pun diharapkan bisa meningkatkan kapasitas jaringan.

  1. Voltaire, Era Mandiri

Untuk diketahui, tujuan utama pengembangan Cardano adalah menjadikannya jaringan yang dapat memenuhi keberlangsungannya sendiri. Di era ini, Cardano bakal memperkenalkan skema voting dan sistem treasury sehingga partisipan akan memegang masa depan blockchain ini sendiri.

Bukan itu saja, partisipan pun dapat mengajukan proposal untuk pengembangan Cardano. Partisipan lain punya hak suara untuk mengeksekusi atau menolak proposal tersebut. Agar sistem ini mandiri, Cardano pun bakal menerapkan fee transaksi untuk membiayai aktivitas pembangunannya.

Ketika saat itu tiba, Cardano tidak akan lagi berada di bawah manajemen IOHK, tetapi sepenuhnya milik komunitas.

Cara Kerja Mata Uang Kripto Cardano

Setelah mengetahui apa itu Cardano (ADA), kini saatnya Anda mengetahui cara kerja token kripto yang satu ini.

Meski sesama platform Smart Contract, Cardano bekerja dengan cara yang cukup berbeda dengan Ethereum dari segi mekanisme konsensus yang digunakan dan juga kerangka desain teknisnya.

  1. Mekanisme Konsensus

Cardano diketahui menggunakan mekanisme konsensus Proof of Stake dengan memanfaatkan algoritma Ouroboros, yang bekerja sebagai berikut:

  • Slot leader bertugas untuk meverifikasi transaksi dan membuat blok
  • Siapapun yang memiliki koin Cardano, ADA, berhak menjadi slot leader. Tidak bergantung pada seberapa banyak yang dimiliki
  • Untuk menjadi slot leader, algoritma “Follow the Satoshi” akan memilih koin yang dimiliki oleh setiap orang
  • Jaringan melakukan proses ini secara otomatis, sehingga tidak ada pekerjaan tambahan yang perlu dilakukan
  • Bahasa pemrograman yang digunakan di sistem Cardano adalah Haskell dan Plutus.
  1. Arsitektur Cardano

Berdasarkan kerangka desain teknisnya, kerangka Cardano dibagi menjadi dua lapis. Lapisan itu memisahkan nilai dari buku besar dengan alasan mengapa nilai itu ditransfer dari satu akun ke yang lainnya. Pemisahan ini memberikan end-user lebih banyak kontrol akan privasi dan eksekusi smart contract yang dimiliki.

Adapun Cardano Settlement layer (CSL) menyimpan nilai buku besar, sementara Cardano Computation Layer (CCL) menyimpan alasan mengapa transaksi tersebut terjadi. Saat ini, Ethereum sebagai sesama platform smart contract hanya memiliki satu layer saja dan sedang bekerja dalam mengembangkan lapisan kedua ini.

Cardano sendiri menjadi salah satu platform yang memiliki jumlah suplai koin terbesar dalam industri dengan maksimum suplai sebanyak 45 miliar.

Cara Membeli dan Harga Cardano (ADA)

Demikianlah ulasan mengenai apa itu Cardano (ADA) yang perlu Anda ketahui. Jika Anda tertarik untuk memilikinya, Anda bisa mengecek harga Cardano dengan mengunjungi situs Indodax di alamat https://indodax.com/market/ADAIDR.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU