duniafintech.com – Anda barangkali masih ingat mata uang virtual Bitcoin yang menimbulkan beragam polemik di berbagai negara.
Kini mata uang virtual Bitcoin memiliki saingan, yakni mata uang virtual bernama Ethereum yang nilainya melonjak drastis mencapai 1.000 persen hanya dalam waktu tiga bulan.
Berbagai perusahaan besar di bidang keuangan dan teknologi seperti JPMorgan Chase, Microsoft, dan IBM pun turut menyoroti keberadaan Ethereum. Mereka menyebut Ethereum sebagai Bitcoin 2.0.
Sama seperti Bitcoin, sistem Ethereum dibangun oleh Blockchain yang merekam semua transaksi. Sistem ini menjanjikan sistem tukar uang dan aset lebih cepat dan murah ketimbang rantai sistem konvensional.
Namun, kelebihan Ethereum dibanding Bitcoin adalah Ethereum tidak hanya berfungsi sebagai mata uang virtual. Perangkat lunak Ethereum juga menciptakan cara untuk membuat pasar online dan transaksi yang dapat diprogram yang dikenal dengan nama smart contracts.
Sistem ini cukup rumit namun hanya dengan satu aplikasi ini seorang pedagang atau petani dapat langsung menjual barang mereka kepada konsumen dan menerima pembayaran secara langsung pula.
Beragam sistem semacam ini sudah dibangun di Ethereum, yang memungkinkan cara baru untuk mengatur dan membayar tagihan listrik, taruhan olahraga, hingga investasi skema Ponzi.
Kantor pusat Ethereum berlokasi di Brooklyn, New York, Amerika Serikat dan memiliki setidaknya 50 orang pengembang.
Versi publik pertama Ethereum baru saja dirilis. Akan tetapi, banyak pihak memandang sistem Ethereum ini akan menimbulkan berbagai masalah teknis dan hukum seperti Bitcoin.
Namun, kemampuan sistem Ethereum begitu mempesona bagi beberapa eksekutif korporasi di AS. Tahun lalu, IBM menyatakan tengah menguji coba Ethereum sebagai cara memgendalikan objek di dunia nyata dalam internet.
Microsoft pun melakukan serangkaian proyek untuk memudahkan penggunaan Ethereum dalam cloud Azure.
Ethereum adalah platform umum di mana Anda dapat menyelesaikan masalah di banyak industri dengan solusi yang elegan. Ini adalah solusi paling elegan yang kami lihat sejauh ini,” ujar Marley Gray, direktur pengembangan bisnis dan strategi di Microsoft.
Source : Kompas