JAKARTA, duniafintech.com โ Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi, membongkar penyebab minyak goreng langka di pasaran dalam beberapa waktu terakhir. Adapun sumber permasalahannya, kata Lutfi, adalah bahwa semestinya kelangkaan minyak goreng ini tidak terjadi sebab stoknya hasil dari penerapan kebijakan Domestic Market Obligation/DMO sudah lebih dari 391 juta liter hingga Rabu (9/3/2022) lalu.
Akan tetapi, dalam kenyataannya, minyak goreng di pasar masih sulit diperoleh. Penyebabnya kemudian diungkap oleh Lutfi.
โJadi, ada dua dia bisa menggagalkan, adalah bocor untuk industri dengan harga tidak sesuai dengan pemerintah, kedua ini ada penyelundupan, dan ini akan saya tindak keduanya menurut hukum,โ ucapnya, dikutip dari Detik.com, Jumat (11/3/2022).
Disampaikannya, ada yang menimbun minyak goreng, lalu diekspor ke luar negeri hingga dijual ke industri.
โJadi, ada yang menimbun, dijual ke industri, atau ada yang menyelundup ke luar negeri. Ini melawan hukum,โ sebutnya.
ย Ia menambahkan, pihaknya bakal menindak tegas penjual minyak goreng yang menjual di atas harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
“Saya akan melibatkan aparat penegak hukum untuk memastikan HET itu masih berlaku di riitel modern ataupun pasar tradisional,โ tuturnya.
Kalangan pengusaha kemudian merespons pernyataan Menteri Lutfi tersebut. Menurut Ketua Umum Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Bernard Riedo, pihaknya menyalurkan sesuai kewajiban, sedangkan yang perlu diawasi adalah di distributor.
โKalau buat industri kan menyalurkan sesuai dengan kewajiban, semua sudah sesuai. Kalau di bawah (distribusi) itu, harus dikontrol,โ ucapnya.
Namun, ia sendiri belum dapat memberikan keterangan lebih jauh. Diakuinya, dirinya tengah mempelajari apa yang disampaikan Lutfi soal penyelundupan dan penimbunan, sehingga minyak goreng langka.
Langka di pasaran
Dalam Pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2022 pada Kamis (10/3/2022), Menteri Lutfi juga mengakui adanya masalah terkait kelangkaan minyak goreng di pasaran.ย
Kendati demikian, ia pun mengungkap bahwa Indonesia setidaknya berhasil mengumpulkan sekitar 570.000 ton minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO).
โSetelah 24 hari adanya Domestic Market Obligation (DMO) untuk minyak sawit mentah, kami sudah mendapatkan setidaknya 570.000 ton, yang sudah mestinya dibagikan kepada rakyat Indonesia,โ jelasnya.
โKalau rakyat Indonesia sebanyak 270 juta, kasarnya, sampai hari ini dalam 24 hari, satu orang sudah dapat 2 liter daripada minyak goreng. Tetapi di market barangnya tidak ada.โ
Ia pun menerangkan, kelangkaan minyak goreng itu terjadi akibat permasalahan distribusi. Namun, ia sendiri tidak membeberkan secara detail terkait masalah yang ditemukan.
โKetika kami harus turun ke bawah melihat sistem distribusi kami, karena hilangnya ini masalahnya di sistem distribusi-distribusi. Ini bukan pekerjaan yang mudah,โ katanya.
Adapun saat ini, harga CPO di luar negeri dan dalam negeri telah terpisah. Kata Lutfi lagi, harga CPO Internasional telah menyentuh angka hampir Rp23.000 per liter, sementara di dalam negeri hampir Rp16.000 per liter.
โTetapi harga minyak goreng sudah menunjukkan grafik yang menurun,โ tandasnya.
Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama
Admin: Panji A Syuhada