JAKARTA, duniafintech.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengharapkan seluruh masyarakat Indonesia dapat saling bekerjasama dalam mendorong kinerja perdagangan khususnya saat menghadapi tantangan global saat ini.
Menurut Mendag perbaikan kinerja perdagangan baik perdagangan dalam negeri maupun perdagangan luar negeri tentunya akan menopang kinerja perbankan, begitu juga sebaliknya.
“Untuk itu terus mendorong kinerja perdagangan Indonesia kata kuncinya adalah kerja sama. Tantangan bagi perekonomian semua negara di dunia dapat dihadapi dengan kerja sama antara seluruh pihak. Tanpa kolaborasi kita akan mengalami kendala. Kerja sama juga diperlukan dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju di tahun 2045,” kata Zulkifli.
Terkait kinerja perdagangan, Mendag Zulkifli mengatakan International Monetary Fund (IMF) telah merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yaitu pada 2022 diperkirakan hanya tumbuh 3,2 persen dan akan melambat menjadi 2,7 persen pada tahun 2023.
Baca juga: Mendag Pastikan Harga Bahan Pokok Terjaga Demi Stabilkan Inflasi
Target Mendag Pacu Kinerja Perdagangan
Inflasi global juga diperkirakan mencapai 8,8 persen akibat kenaikan harga energi dan komoditas pangan. Namun demikian, inflasi diperkirakan menurun dan mencapai 6,5 persen pada tahun 2023.
“Di tengah tantangan global, kita patut bersyukur karena ekonomi Indonesia tumbuh 5,44 persen YoY pada kuartal II tahun 2022. Neraca Perdagangan Indonesia juga surplus selama 29 bulan berturut-turut. Pada Januari-September 2022, surplus mencapai US$39,87 miliar,” kata Zulkifli.
Sedangkan untuk di dalam negeri, Zulkifli menilai untuk harga barang kebutuhan pokok terpantau stabil di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Untuk minyak goreng curah yang menjadi tugas khusus dari Presiden RI, saat ini harganya sudah di bawah harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp13.800 per liter. Selain itu, Minyakita juga tersedia di 34 provinsi termasuk usa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat,” kata Zulkifli.
Mendag Zulkifli menuturkan kinerja digitalisasi perdagangan dan keuangan juga menunjukkan peningkatan di bulan Agustus 2022. Nilai transaksi uang elektronik tumbuh 43,24 persen (YoY), volume transaksi QRIS tumbuh 184 persen serta nilai transaksi bank digital tumbuh 31,4 persen (YoY).
Baca juga: Harga Komoditas Pangan Dikendalikan Perorangan, Mendag akan Bongkar!
Dia mengungkapkan pihaknya fokus pada program dan kebijakan prioritas untuk penguatan pasar dalam negeri dan peningkatan ekspor nonmigas di tahun 2022. Dia menjelaskan untuk penguatan pasar dalam negeri, pihaknya memprioritaskan stabilisasi harga dan ketersediaan bahan pokok untuk mengendalikan inflasi.
Sedangkan untuk peningkatan ekspor non migas, Kementerian Perdagangan memprioritaskan penetrasi pasar ekspor non tradisional melalui promosi, misi dagang dan pembentukan kerja sama perdagangan melalui promosi, misi dagang dan pembentukan kerjasama perdagangan melalui skema Preferential Trade Agreement (PTA), Free Trade Agreement (FTA) maupun Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Misalnya, dia menambahkan Afrika dengan penduduk lebih dari 1 miliar dan PDB US$2,11 triliun, memiliki potensi perdagangan US$595,9 miliar. Timur Tengah dengan penduduk 485 juta dan PDB US$5,54 triliun dengan potensi perdagangan US$1 triliun. Sedangkan Asia Selatan dengan jumlah penduduk 1,84 miliar memiliki PDB US$4,07 triliun, dengan potensi perdagangan US$757,6 miliar.
“Ke depan, Kemendag juga akan membuka lebih banyak lagi kerja sama dengan institusi pendidikan dan perbankan yang dapat mendukung pelaksanaan strategi kebijakan perdagangan untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju di tahun 2045,” ujar Zulkifli.
Baca juga: UMKM Kuasai Pasar Ekspor dapat Akses dari Kemendag
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com