30.5 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Mengenal Apa Itu Bitcoin: Pengertian, Harga hingga Cara Kerjanya

JAKARTA, duniafintech.com – Bitcoin adalah salah satu istilah yang barangkali sudah tidak asing lagi. Banyak kalangan sudah mulai menjadikan bitcoin sebagai salah satu aset digitalnya untuk investasi. Lantas apa itu bitcoin? Yuk mengenal Bitcoin lebih dalam. 

Bitcoin adalah cryptocurrency atau mata uang kripto pertama sekaligus menjadi yang paling populer. Harganya yang terus naik dari tahun ke tahun menjadikan bitcoin sebagai aset digital yang banyak diburu oleh banyak orang.

Pengertian bitcoin

Mengenal apa itu bitcoin, dikutip dari laman Investopedia, bitcoin adalah mata uang digital terdesentralisasi yang dibuat pada Januari 2009. Penemuan bitcoin adalah mengikuti gagasan yang ditetapkan dalam kertas putih oleh Satoshi Nakamoto (nama alias).

Bitcoin menawarkan janji biaya transaksi yang lebih rendah daripada mekanisme pembayaran online tradisional. Tidak seperti mata uang yang dikeluarkan bank sentral, bitcoin adalah dioperasikan oleh otoritas yang terdesentralisasi.

Baca juga: Harga Bitcoin Cs 12 Mei 2022 Masih Redup, Simak Ulasannya Berikut Ini

Bitcoin dikenal sebagai jenis cryptocurrency karena menggunakan kriptografi untuk menjaganya tetap aman. Tidak ada bitcoin fisik, hanya saldo yang disimpan di buku besar publik yang dapat diakses oleh setiap orang secara transparan (meskipun setiap catatan dienkripsi).

Dengan kata lain, bitcoin adalah mata uang digital yang dibuat dan disimpan secara digital. Karena bentuknya digital, bitcoin tidak memiliki wujud fisik layaknya mata uang resmi Negara. Tidak ada otoritas yang mengatur yang mengendalikannya.

Meskipun tidak menjadi alat pembayaran yang sah di sebagian besar dunia, Bitcoin sangat populer dan telah memicu peluncuran ratusan mata uang kripto lainnya, yang secara kolektif disebut sebagai altcoin. Bitcoin biasa disingkat BTC saat diperdagangkan.

Namun demikian, ada beberapa layanan yang menerima bitcoin sebagai alat pembayaran, salah satunya PayPal. Bitcoin bahkan bisa digunakan untuk membeli mobil buatan Tesla Inc.

Baca juga: Berapa Penghasilan YouTuber? Simak di Sini Cara Menghitungnya

Bitcoin adalah aset berharga karena orang-orang bersedia menukarnya dengan barang atau jasa nyata, dan bahkan rela menukarnya dengan uang tunai.

Nilai kapitalisasi dan harga bitcoin

Saat ini, bitcoin adalah mata uang kripto dengan kapitalisasi atau valuasi pasar terbesar di dunia. Per Desember 2021, total valuasi pasar bitcoin adalah mencapai 913,1 miliar dolar dollar AS atau sekitar Rp 13.103 triliun (kurs Rp 14.350).

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis (12/5/2022) aset kripto dengan kapitalisasi terbesar, yakni Bitcoin (BTC) terjun 6,3 persen di level 28.616 dollar AS per keping. Harga Bitcoin saat ini berada di level Rp 414 juta (kurs Rp 14.554 per dollar AS).

Baca juga: Sepuluh Tahun ke Depan, Satu Miliar Penduduk Bumi Diprediksi Bakal Gunakan Mata Uang Kripto

Miliarder pemilik Tesla Inc, Elon Musk, melalui akun Twitter-nya, menyatakan dukungannya terhadap mata uang baru tersebut.

Musk mengatakan, pihaknya sedikit terlambat menyadari potensi bitcoin, dan menyebut bahwa seharusnya dia sudah membeli mata uang itu delapan tahun sebelumnya.

Keunikan bitcoin

Keuntungan paling unik bitcoin berasal dari fakta bahwa bahwa bitcoin adalah mata uang kripto pertama yang muncul di pasar.

Bitcoin adalah mata uang kripto yang berhasil menciptakan komunitas global dan melahirkan industri baru dari jutaan penggemar. Mereka kemudian membuat, berinvestasi, memperdagangkan, serta menggunakan Bitcoin dan mata uang kripto lainnya dalam kehidupan sehari-hari.

Kemunculan mata uang kripto pertama ini telah menciptakan dasar konseptual dan teknologi yang lantas menginspirasi pengembangan ribuan proyek yang bersaing.

Berkat sifat kepeloporannya, bitcoin adalah tetap memuncaki pasar yang aktif ini bahkan setelah lebih dari satu dekade eksistensinya.

Cara kerja bitcoin

Dikutip dari Kompas.com, pada dasarnya setiap ‘keping’ bitcoin adalah file komputer yang disimpan dalam aplikasi ‘dompet digital’ di smartphone atau komputer.

Para pemilik bitcoin adalah bertransaksi dengan cara mengirimkan (satu atau sebagian) uang digital tersebut melalui dompet digital. Lalu, setiap transaksi bitcoin dicatat dalam daftar publik yang disebut blockchain.

Hal ini memungkinkan pelacakan riwayat bitcoin, sehingga mencegah seseorang membelanjakan koin yang tidak mereka miliki, membuat salinan (copy) bitcoin, atau membatalkan transaksi.

Adapun tiga cara utama yang bisa dilakukan seseorang untuk mendapatkan bitcoin adalah sebagai berikut:

  • Membeli bitcoin menggunakan uang ‘nyata’
  • Menjual barang dan menerima pembayaran dengan Bitcoin
  • Menambang bitcoin dengan menggunakan komputer

Menambang bitcoin

Istilah ‘menambang’ erat kaitannya dengan cara seseorang mendapatkan bitcoin. Pada dasarnya, kegiatan ini hanyalah gambaran sederhana dari proses komputer untuk mendapatkan bitcoin, yang diibaratkan seperti menambang emas.

Agar sistem bitcoin berfungsi, orang-orang dapat memerintahkan komputer mereka untuk memproses transaksi bagi semua orang. Komputer diatur sedemikian rupa, agar dapat melakukan proses perhitungan yang sangat rumit. Dari situ, pemilik komputer mendapat imbalan berupa bitcoin.

Karena proses perhitungan tersebut sangat rumit, maka dibutuhkan komputer yang kuat untuk mendapatkan bitcoin. Hal inilah yang kemudian disebut sebagai ‘menambang’.

Akan tetapi, sistem bitcoin adalah telah diatur sedemikian rupa. Sehingga proses perhitungan yang diperlukan untuk mendapatkan bitcoin menjadi semakin sulit seiring berjalannya waktu.

Hal ini dilakukan untuk mencegah terlalu banyak bitcoin yang dihasilkan, dan akhirnya beredar.

Jika seseorang mulai menambang sekarang, mungkin butuh bertahun-tahun sebelum akhirnya mendapatkan satu keping bitcoin. Di sisi lain, dibutuhkan banyak uang untuk membayar listrik dan merakit komputer yang cukup kuat agar bisa digunakan untuk menambang bitcoin.

 

 

 

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU