30.1 C
Jakarta
Sabtu, 16 November, 2024

Mengenal ENS Coin, Proyek Kripto Pisahan dari Ethereum Foundation

JAKARTA, duniafintech.com – Ethereum Name Service atau ENS Coin adalah sistem penamaan terdistribusi, terbuka, dan dapat diperluas berdasarkan blockchain Ethereum. 

ENS Coin mengubah alamat Ethereum yang dapat dibaca manusia seperti john.eth menjadi kode alfanumerik yang dapat dibaca mesin yang dapat ketahui dari dompet seperti Metamask.

Dilansir dari Coinmarketcap, tujuan dari ENS adalah untuk membuat web berbasis Ethereum lebih mudah diakses dan dipahami oleh manusia mirip dengan bagaimana Layanan Nama Domain Internet (DNS) membuat internet lebih mudah diakses.

Seperti DNS, ENS juga menggunakan sistem nama hierarki yang dipisahkan titik yang disebut domain dengan pemilik domain yang sepenuhnya mengendalikan subdomain mereka.

Baca juga: Naik atau Turun, The Fed Bakal Picu ‘Gempa’ Harga Aset Kripto 

ENS coin diluncurkan dengan airdrop retroaktif yang sangat sukses pada November 2021 yang memberi penghargaan kepada pengguna yang telah mendaftarkan alamat sebelum proyek meluncurkan token. 

Pendiri Ethereum Name Service (ENS)

Dikutip dari Liputan6.com, ENS pada awalnya adalah bagian dari ethereum Foundation, tetapi dipisahkan sebagai organisasi terpisah pada 2018. 

Baca juga: Sepuluh Tahun ke Depan, Satu Miliar Penduduk Bumi Diprediksi Bakal Gunakan Mata Uang Kripto

Pengembang Utamanya adalah Nick Johnson, seorang insinyur perangkat lunak dari Selandia Baru yang sebelumnya bekerja di Google dan Ethereum Foundation. 

Keunikan ENS

Layanan Nama Ethereum memiliki proposisi nilai yang unik karena menjadi layanan pertama yang mentransfer Layanan Nama Domain ke Web3 yang terdesentralisasi.

Baca juga: Hasil Survei, Ini Token Kripto yang Paling Banyak Dibeli Investor Indonesia

ENS Coin bukanlah sebuah perusahaan tetapi sebuah proyek open-source yang menyebut dirinya “sebuah utilitas publik terbuka milik perusahaan.” 

Pada dasarnya, ini bertujuan untuk menjadi bagian dari infrastruktur yang vital bagi Web3 seperti halnya DNS untuk internet. Selain itu, ENS tidak memiliki satu titik kegagalan berkat teknologi blockchain dan, secara desain, lebih tahan sensor dan aman.

Baca juga: Update! Inilah Daftar Bank Terbaik di Indonesia 2022

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

 

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU