30.1 C
Jakarta
Jumat, 22 November, 2024

Mengenal Jenis-Jenis Fintech di Indonesia, Apa Saja?

Saat ini kebutuhan finansial dimudahkan oleh perkembangan teknologi yang semakin canggih. Kehadiran perusahaan fintech di Indonesia membantu aktivitas masyarakat menjadi serba mudah. Namun, tahukah kamu jenis-jenis fintech yang berkembang di Indonesia?

Seiring dengan kebutuhan masyarakat, sejumlah perusahaan fintech berlomba memberi layanan terbaiknya. Praktis dan efisien menjadi pilar utama bagi fintech dalam mengembangkan teknologinya.

Adanya fintech membuat transaksi tidak perlu lagi bertatap muka. Artinya kamu bisa melakukan semua transaksi keuangan kapanpun dan di manapun. Tidak hanya itu, fintech juga membantu kamu untuk lebih melek digital lho.

Pengertian Fintech

Fintech merupakan kependekan dari financial technology. Pada dasarnya fintech menggabungkan suatu teknologi dengan dengan sistem keuangan. Fintech bisa juga di artikan sebagai solusi keuangan yang lebih modern.

Di Indonesia, fintech sudah diatur oleh berbagai regulasi yang berkaitan. Jadi untuk menggunakan layanan fintech sudah pasti aman. Sejalan dengan perkembangannya, fintech di Indonesia sudah banyak macamnya, mulai dari pinjaman online, transfer dana, hingga transaksi pembayaran.

Saat ini, fintech telah mengubah gaya hidup masyarakat khususnya para milenial. Tidak hanya menguntungkan bagi perusahaannya, fintech juga terbukti meningkatkan taraf hidup serta daya beli masyarakat.

Para pengusaha UMKM di pelosok Indonesia, mulai merasakan dampak positif dari hadirnya fintech. Pengajuan modal usaha yang mudah serta layanan transaksi pembayaran yang cepat membuat fintech banyak digandrungi. Tentu saja hal ini merupakan berkah dari canggihnya teknologi.

Baca Juga: Butuh Dana Tambahan? Coba Aplikasi Penghasil Uang ini Yuk!

Jenis-Jenis Fintech

Setelah kamu mengenal pengertian fintech dan manfaatnya, mari kita cari tahu apa saja jenis-jenis fintech yang berkembang di Indonesia.

1. P2P Lending

Seperti yang sudah disampaikan pada artikel sebelumnya, P2P Lending (Peer to Peer Lending) merupakan platform yang menyediakan layanan pinjam meminjam secara online. Banyak nya kebutuhan finansial dari dana mendesak hingga permodalan, membuat platform ini banyak dicari.

Pertumbuhan perusahaan P2P lending di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Namun data di OJK hingga Februari 2021, perusahaan P2P Lending legal hanya 148 perusahaan. Hingga kini OJK telah menutup puluhan hingga ratusan perusahaan P2P Lending illegal. Jadi jika kamu berminat menggunakan fintech ini tetap waspada ya.

Tidak hanya sebagai layanan pinjam meminjam saja, platform fintech P2P lending juga bisa digunakan sebagai platform investasi. Oleh karena itu, kamu bisa mendanai orang yang ingin meminjam dana platform ini.

2. Payment Gateway

Bertumbuhnya platform ecommerce di Indonesia, memicu semakin banyak pula perusahaan payment gateway. Perusahaan ini berfungsi sebagai jembatan penghubung antara pelanggan dengan perusahaan ecommerce.

Adanya payment gateway, kamu sudah tidak perlu repot pergi ke ATM atau setoran melalui teller Bank. Hanya dengan mengisi nominal uang saja, proses transaksi pembayaran melalui virtual langsung bisa dilakukan.

Fintech ini juga sudah dilandasi payung hukum dari Bank Indonesia, jadi semua transaksi yang dilakukan tentunya aman. Dari sisi teknologi, payment gateway dilengkapi dengan 3 sistem pelacakan guna melindungi terhadap pencurian data.

Sistem pelacakan tersebut diantaranya, Address Verification System (AVS), Card Security Code (CV2), serta  3D Secure Password. Semua sistem ini digunakan untuk meminimalisir tingkat kecurangan yang dilakukan oleh hecker.

3. Crowdfunding

Fintech Crowdfunding hampir sama dengan P2P lending. Namun Crowdfunding memposisikan investor sebagai pemilik usaha sedangkan P2P lending, investor hanya mendanai saja. Crowdfunding merupakan startup yang menyediakan layanan urun dana untuk sebuah usaha atau kegiatan secara online.

Platform Crowdfunding mempertemukan orang yang membutuhkan modal usaha dengan pemilik modal. Nantinya usaha atau bisnis yang dimiliki, didaftarkan ke sebuah platform Crowdfunding agar para investor menanamkan dananya pada usaha yang kamu miliki.

4. Insurtech

Platform Insutech merupakan kependekan dari Insurance Technology atau Teknologi Asuransi. Perkembangan asuransi di Indonesia cukup berkembang pesat. Salah satu bukti nyata dari perkembangan insurtech adalah banyaknya platform ecommerce yang memperjualbelikan produk asuransi.

Adanya fintech ini memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses layanan asuransi. Mulai dari distribusi produk, evaluasi data nasabah, hingga pembelian polis yang hanya menggunakan gadget saja. Teknologi ini mendukung edukasi masyarakat terhadap pentingnya melindungi diri dengan finansial.

5. Manajemen Aset

Salah satu kegiatan yang masih sulit di lakukan adalah mengelola keuangan. Dengan perkembangan teknologi, fintech menghadirkan aplikasi yang dapat mengelola finansialmu. Aplikasi ini memudahkan melacak kemana saja uang kamu pergi.

Bagi kamu yang sulit untuk mengelola uang pribadi, tidak ada salahnya untuk menggunakan aplikasi ini. Tidak hanya untuk perseorangan, mengelola uang dengan skala bisnis yang besar pun bisa dengan aplikasi manajemen aset.

6. Remitansi

Fintech remitansi menyediakan layanan pengiriman uang antar negara. Remitansi bertujuan untuk membantu masyarakat uang tidak mempunyai rekening Bank dalam negeri maupun luar negeri untuk melakukan transfer.

Sudah banyak aplikasi remitansi yang berkembang dan populer di masyarakat. Adanya fintech ini membantu para TKI, TKW, atau siapa yang keluarganya berada di luar negeri untuk melakukan pengiriman uang dengan mudah dan murah.

7. Investasi

Melakukan investasi saat ini sudah tidak sulit lagi. Banyak aplikasi investasi yang menyediakan layanan secara online. Banyak produk yang bisa kamu pilih untuk melakukan investasi. Mulai dari reksadana online, hingga investasi Bitcoin.

Jadi sudah tidak ada alasan lagi untuk menunda-nunda investasimu. Lakukan sekarang juga agar kamu mencapai merdeka finansial di usia muda.

Baca Juga: Indodax Dukung Langkah Pemerintah Buat Rupiah Digital

Dukung Inklusi Keuangan Indonesia

Berkembangnya fintech di Indonesia tidak hanya memudahkan transaksi bagi masyarakat. Fintech juga turut mendorong inklusi keuangan di Tanah Air. Sebanyak 85 persen masyarakat Indonesia yang berada di pelosok daerah sudah merasakan kemudahan fintech.

Saat ini, yang masih menjadi kendala di Indonesia ini adalah literasi keuangan yang rendah, infrastruktur dasar, serta jaringan yang terbatas. Untuk itu mari kita sama-sama bantu tingkatkan inklusi keuangan agar dapat mencapai pemerataan finansial.

Itulah sejumlah pengertian dan jenis-jenis fintech yang berkembang di Indonesia. Terus baca artikel menarik lainnya di DuniaFintech. 

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU