25.4 C
Jakarta
Senin, 16 Desember, 2024

Mengenal Kriptografi dalam Cryptocurrency

JAKARTA, duniafintech.com – Tak bisa dipungkiri jika belum banyak yang mengenal Kriptografi dalam Cryptocurrency. Kriptografi merupakan gabungan kata dari bahasa Yunani, yaitu kryptos dan graphein. Kryptos memiliki arti tersembunyi atau rahasia, sedangkan graphein berarti menulis. Jika Anda senang mengamati perkembangan teknologi dan bisnis online, maka mungkin pernah mendengar istilah bitcoin.

Bitcoin adalah salah satu jenis cryptocurrency atau mata uang digital yang menggunakan enkripsi untuk memverifikasi setiap pengiriman unit uang antar pengguna sehingga tak dapat dipalsukan.

Mengenal Kriptografi dalam Cryptocurrency

Apa itu Kriptografi?

Sebagai permulaan mengenal Kriptografi dalam Cryptocurrency, Kriptografi memiliki makna secara harfiah yang berarti menulis secara tersembunyi untuk menyampaikan pesan penting untuk dijaga kerahasiaannya. Secara tidak langsung berarti salah satu aspek penting untuk dikuasai ketika terjun di dunia cybersecurity. Ilmu ini di Indonesia disebut juga dengan sandi sastra. Sedangkan menurut Geeksforgeeks adalah sebuah metode yang digunakan untuk melindungi informasi dan saluran komunikasi melalui penggunaan kode dengan tujuan agar informasi tertentu hanya dapat dibaca serta diproses oleh mereka dengan kepemilikan akses khusus.

Ilmu ini dipelajari untuk melakukan berbagai upaya komunikasi antar individu atau kelompok dengan aman tanpa kehadiran pihak-pihak tak diinginkan. Salah satu tujuannya adalah menganalisis komunikasi yang sulit dipahami. Hal ini juga mengacu pada informasi dan teknik komunikasi yang berasal dari konsep matematika dan seperangkat perhitungan berbasis aturan dengan sebutan algoritma. 

Algoritma dan konsep perhitungan matematika ini nantinya digunakan untuk mengubah sebuah pesan dengan cara yang sulit diuraikan. Sebagai contoh, penandatanganan digital, verifikasi untuk melindungi privasi data, penjelajahan situs web di internet, dan komunikasi pribadi seperti transaksi kartu kredit dan email.

Baca juga: Cara Deposit di Indodax, Bisa Investasi Mulai dari Rp10 Ribu

mengenal kriptografi

Sejarah Kriptografi

Menurut sejarah, hal ini telah eksis sejak masa kejayaan Yunani atau kurang lebih sejak tahun 400 Sebelum Masehi dan sudah menjadi alat untuk membuat pesan tersembunyi di Yunani pada waktu itu disebut Scytale berbentuk batangan dengan kombinasi 18 huruf.

Pada masa Romawi, penggunaannya semakin intens karena pertimbangan stabilitas negara. Meskipun teknik yang digunakan tidak serumit di Yunani, namun untuk memahaminya dari masa Romawi terbilang cukup sulit. Berdasarkan aspek historisnya tersebut, baik klasik maupun modern mereka memiliki kesamaan prinsip yang besar dan tidak dapat disangsikan lagi, yaitu bertujuan sebagai keamanan.

Metode Kriptografi

Karena hal ini merupakan enkripsi informasi dan telah diklasifikasikan menjadi tiga jenis metode berbeda. Maka tugas seorang security engineer atau cyber security adalah menentukan metode apa yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Nah, berikut ini adalah beberapa metodenya, antara lain:

1. Public Key Cryptography

Metode atau cara ini merupakan konsep perlindungan data paling revolusioner dalam kurun waktu 300 hingga 400 tahun terakhir. Metode ini lebih dikenal dengan memanfaatkan dua kunci yang saling berkaitan, yaitu kunci public dan privat. Walaupun kunci publik dapat didistribusikan secara bebas, namun saat dipasangkan dengan kunci privat maka kode enkripsi dan data dalam kunci tetap menjadi rahasia.

Contoh penggunaan metode ini adalah sebagai berikut:

a. Digital Signature Algorithm (DSA).

b. Public Key Cryptography (PKC).

c. Elliptic Curva Techniques (Teknik Kurva Elips).

Selain itu, Public Key Cryptography dianggap lebih aman dan terjamin dibandingkan dengan Symmetric Key Cryptography, karena metode ini lebih sering digunakan sebagai RSA (Rivest Shamir Adleman). 

2. Symmetric Key Cryptography

Symmetric key cryptography sering disebut sebagai kunci rahasia, karena metode ini penerima dan pengirim informasinya hanya menggunakan kunci untuk mengenkripsi dan mendeskripsikan pesan. 

Beberapa jenis dari symmetric key cryptography adalah sebagai berikut:

a. Blokir sandi dan Blok

b. Data Encryption System (DES)

c. Rivest Code 2 (RC2)

d. International Data Encryption Algorithm (IDEA)

e. Blowfish (Penyandian).

f. Stream Cipher.

Selain itu, Symmetric Key Cryptography sering digunakan sebagai Advanced Encryption System (AES), karena pendekatan yang diterapkan melalui jenis ini sering dianggap lebih efisien dan lebih cepat dibandingkan metode lainnya.

3. Hash Function

Hash function adalah sistem kerja meringkas informasi dan mengirimkan penjelasannya setelah dirangkum. Metode ini sangat mengandalkan persamaan matematika, yaitu algoritma akan mengambil nilai numerik sebagai input dan menghasilkan pesan yang akan diringkas oleh hash. 

Metode ini tidak memerlukan kunci apapun karena fungsinya sudah disesuaikan untuk skenario pengiriman data satu arah. Ada berbagai macam putaran operasi hashing dan setiap putarannya menganggap input sebagai larik dari blok terbaru sehingga menghasilkan output sebagai aktivitas putaran terakhir.

Baca juga: Koin Metaverse di Indodax, Pilihan Investasi Menggiurkan!

Teknik dan Tujuan Cryptography

Pada zaman era digital saat ini adalah hal penting dan menjadi sebuah disiplin ilmu yang berkaitan erat dengan konsep kriptologi dan kriptanalisis. Konsep ini mencakup teknik seperti microdots, yaitu teknik menggabungkan kata dengan gambar dan cara lain yang serupa untuk menyembunyikan pesan dan informasi dalam storage pilihan atau transit. 

Namun, dalam dunia serba digital sekarang ini teknik cryptography sering dikaitkan dengan teknik scrambling, yaitu metode pengubahan teks biasa menjadi teks sandi. Kedua proses tersebut lebih dikenal dengan istilah enkripsi dan deskripsi. 

Adanya perubahan-perubahan mengenai prioritas teknik yang digunakan untuk melindungi data, maka istilah cryptography bergeser menjadi modern cryptography dengan tujuan dan menjadi pedoman untuk para kriptografer. Berikut ini adalah beberapa penjelasannya.

a. Confidentiality, yaitu perlindungan informasi sehingga tidak bisa diakses oleh siapa saja dan tidak memiliki wewenang atasnya.

b. Integrity merupakan penerimaan atau pengiriman data dan tidak bisa diubah tanpa sepengetahuan kedua belah pihak.

c. Non-repudiation adalah pihak pengirim atau penerima tidak akan bisa menyangkal tujuannya menciptakan atau mengubah data.

d. Authentication adalah pihak penerima dan pengirim dapat mengetahui identitas masing-masing serta sumber data yang sedang digunakan oleh mereka.

Prosedur dan protokol serta memenuhi kriteria di atas adalah sistem cryptography yang sering dianggap sebagai program saat hanya mengacu pada prosedur perhitungan matematika dan computer programming. Namun, kriptografer saat ini juga memasukkan pengaturan yang telah disesuaikan dengan perilaku manusia. Misalnya, memilih kata sandi susah ditebak, log off otomatis saat sistem tidak digunakan, dan larangan diskusi prosedur sensitif dengan pihak luar yang tidak memiliki wewenang.

Kesimpulan

Dengan demikian, kami menyimpulkan mengenal Kriptografi dalam Cryptocurrency, meskipun Anda bukan seorang ahli coding, namun aspek-aspek dari kriptografi adalah suatu hal yang dapat diterapkan untuk kepentingan pribadi. Menurut Kaspersky sebagai pengguna harus selalu mengenkripsikan pesan apapun mereka kirim, idealnya adalah seorang pemula dapat menggunakan bentuk enkripsi kunci publik. 

Cara mudahnya adalah dengan mencari solusi keamanan yang sudah menyertakan Cryptography Algorithm dengan tampilan antarmuka yang mudah digunakan sehingga dapat membantu memastikan kualitas fungsi enkripsi secara teratur dan mencegah kehilangan data.

Baca juga: Cara Trading Bitcoin di Indodax Simpel & Cocok untuk Pemula

 

 

Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU