27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Mengenal Lebih Dekat 4 Jenis Reksadana, Apa Saja? Simak di Sini

Duniafintech.com – Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi yang banyak digemari oleh para investor, namun beberapa jenis reksadana yang ada kadang membuat mereka bingung sebenarnya apakah reksadana yang mereka gunakan tersebut paling menguntungkan, paling aman atau justru paling sedikit imbal hasilnya. Padahal investasi reksadana ini cukup banyak jenisnya, dan masing-masing jenisnya ini memiliki keunggulan yang menguntungkan untuk investasi Anda.

Umumnya, reksadana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi. Tapi, taukah Anda 4 jenis reksadana yang bisa dipilih sesuai kebutuhan? Yuk, cari tau.

Reksadana Saham

Jika Anda memiliki ketertarikan dalam dunia saham, jenis reksadana ini adalah pilihan paling tepat. Investasi jenis ini juga dapat mempermudah Anda yang masih ragu dengan investasi langsung melalui saham. Karena melalui investasi ini, Anda dapat masuk dalam dunia saham dengan risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan melakukan investasi saham secara langsung. Imbal hasil dalam reksadana saham juga cukup menjanjikan, karena reksadana saham ini dikenal dengan investasi yang dapat menghasilkan namun dengan risiko yang cukup rendah.

Reksadana Pendapatan Tetap

Sesuai namanya, reksadana pendapatan tetap punya tujuan untuk memberikan imbal hasil yang stabil. Pasalnya, mayoritas dana pada reksadana pendapatan tetap biasanya dialokasikan di obligasi milik pemerintah atau swasta. Kemudian, sisa dana yang ada akan dialihkan pada jenis instrumen lainnya seperti pasar uang.

Imbal hasil yang didapat dari reksadana ini tergantung di beberapa hal, termasuk suku bunga acuan Bank Indonesia. Penurunan BI Rate biasanya mendorong peningkatan harga obligasi yang secara tidak langsung menaikkan nilai reksadana pendapatan tetap. Biasanya, imbal hasil hasil yang akan didapat dari reksadana ini lebih kecil dibandingkan reksadana saham, yakni sekitar 5-10% per tahun. Walau begitu, tingkat risikonya juga jauh lebih kecil sehingga reksadana pendapatan tetap ini cocok buat Anda yang ingin menghindari risiko tinggi dari berinvestasi.

Baca Juga:

Reksadana Campuran

Reksadana campuran berfungsi untuk membagi dananya melalui beberapa sektor yakni saham, obligasi, dan sisanya di pasar uang. Reksadana campuran juga banyak dilirik oleh para investor karena dapat memberikan imbal hasil yang relatif tinggi. Namun, reksadana campuran memiliki risiko yang sedikit tinggi dibandingkan reksadana pendapatan tetap.

Untuk reksadana campuran ini sangat cocok bagi Anda yang ingin mendapatkan keuntungan dari pasar saham namun tidak ingin ketinggalan momentum yang ada dalam pasar obligasi. Menariknya lagi, dalam reksadana campuran, Anda bisa mengalihkan risiko yang ada saat pasar saham sedang menurun.

Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang akan mengalokasikan seluruh dana pada instrumen pasar uang atau hutang dalam jangka waktu singkat. Contohnya, investasi yang dilakukan dengan membeli SBI (Sertifikat Bank Indonesia), SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito, ataupun Obligasi berjangka waktu kurang dari satu tahun.

Kelebihan dari reksadana pasar uang adalah risikonya yang lebih rendah secara rata-rata dibandingkan jenis reksa dana lainnya. Sejalan dengan rendahnya risiko, profit yang bisa dihasilkan juga cenderung rendah, sekitar 6-8%. Walau begitu, jika dibandingkan dengan menyimpan uang dalam bentuk deposito, investasi reksadana pasar uang lebih menguntungkan karena tidak terkena potongan pajak.

Selain itu, dana yang tersimpan di pasar uang juga dapat diambil kapan saja. Hal ini tentu berbeda dengan deposito yang mengenakan denda sebesar 2% jika dana ditarik sebelum jatuh tempo.

Itulah beragam jenis reksadana yang dapat Anda pilih untuk berinvestasi. Untuk menentukan jenis reksana yang paling tepat, Anda bisa memulainya dengan memikirkan tujuan dalam berinvestasi. Apakah untuk persiapan dana di hari tua, persiapan biaya pendidikan anak, ataupun dana pernikahan. Selamat mencoba.

Penulis : Kontributor

Editor : Gemal A.N. Panggabean

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU