30.3 C
Jakarta
Senin, 18 November, 2024

Mengenal Staking, Cara Mendapat Passive Income di Crypto!

Saat ini, kamu juga bisa lho mendapat passive income lewat aset crypto. Mendapatkan pendapatan pasif dari aset crypto dikenal sebagai staking.

Pasti kita semua sudah mengetahui arti dari passive income. Kurang lebih, penghasilan yang kamu dapatkan dengan terlibat secara pasif, seperti  pendapatan dari properti sewaan, kemitraan, atau investasi aset seperti aset crypto.

Apa Itu Staking

Staking merupakan proses berpartisipasi aktif dalam validasi transaksi (mirip dengan penambangan) pada blockchain dengan mekanisme Proof of Stake (PoS).

Dalam blockchain, siapa pun dengan saldo minimum untuk melakukan pertaruhan mata uang kripto tertentu akan bisa ikut serta untuk memvalidasi transaksi di blockchain dan mendapatkan imbalan dari proses tersebut.

Baca Juga : Prediksi Bitcoin Sepekan: Setelah Koreksi, Bitcoin ke Level Tertinggi

Baca Juga : Apa Itu NFT? Cara Baru Seniman dan Developer Dapat Uang Kripto

Aset yang kamu punya berada di dalam sistem yang memungkinkan proses staking dengan rentang waktu tertentu. Kemudian, selama proses penyimpanan itu, kamu akan mendapatkan penghasilan dalam jangka waktu tertentu.

Proses staking juga dapat disebut dengan pertaruhan yang akan memberikan kamu imbalan, sebabnya secara tak langsung, kamu telah mempertaruhkan aset yang kamu titipkan di dalam sistem tersebut. Aset tersebut akan memiliki peran untuk membantu ketahanan jaringan.

Staking juga memiliki kesamaan dengan deposito, yaitu dengan menyetor sejumlah uang dan membiarkan bank mengelola aset yang kamu tanam di sana. Dalam staking, aset atau mata uang crypto yang terkunci akan berkontribusi menyelaraskan semua keinginan pemangku kepentingan.

Jadi, apabila ada cukup banyak entitas yang memiliki aset kripto yang stake pada suatu jaringan, maka semua yang terlibat punya kepentingan untuk menjaga jaringan tetap berjalan dan berkembang. Namun, apabila entitas yang stake tidak banyak, maka proses ini bisa jadi kerugian karena jaringan akan sulit berkembang.

Untuk itu, ada baiknya, kamu memilih token atau koin yang punya reputasi dan jaringan yang baik.

Cara Staking Aset Crypto

Pada umumnyam staking lebih murah daripada melakukan mining atau menambang. Sebab, jika staking tidak berhasil, kamu bisa menjual kembali koin yang kamu miliki, atau bahkan bisa menunggu harganya naik.

Nah, jika kamu tertarik untuk melakukan staking coin crypto, maka kamu harus tahu hal-hal sebagai berikut ini.

Beberapa platfrom staking adalah Ethereum, Uniswap, Chainlink, Compound Finance, Sushiswap dan lain-lain. Semua bisa kamu coba.

Pilih Aset Crypto yang Tepat

Dalam staking, ada banyak koin PoS yang tersedia di pasara altcoin. Kamu harus bisa memutuskan koin mana yang punya peluang bagus untuk dipertaruhkan. Beberapa aset crypto yang bisa kamu pilih, misalkan seperti TKO, Cosmos, PIVX, Ether, atau Dash.

Tentukan Perangkat Kerasnya

Sebagian besar skema staking membutuhkan validator atau staker untuk terhubung ke jaringan. Untuk itu, kamu membutuhkan perangkat yang punya akses internet yang stabil atau tanpa gangguan. Kamu juga memerlukan perangkat alias computer yang dapat berjalan atau beroperasi sepanjang waktu.

Di samping itu, kamu juga bisa menggunakan VPS atau server pribadi virtual. Sebab, dengan menjalankannya di cloud, maka akan menambah banyak kenyamanan bagi staker sebab hal itu dapat meminimalisir kerumitan perawatan.

Tentukan Persyaratan Minimum

Beberapa jenis aset coin mempunyai jumlah minimum untuk dipertaruhkan. Misalkan koin dash yang membutuhkan 1000 DASH. Kemudian ada koin ether yang membutuhkan 32 ETH. Memang terlalu besar atau terlalu mahal, mengingat ETH sudah mencapai Rp50 juta. Tetapi, tidak semua koin memiliki syarat jumlah minimum, seperti koin NEO, PART, dan PIVX.

Download Wallet yang Sesuai

Dalam proses staking , wallet sangat penting sebab di sinilah kamu akan menyimpan dana yang digunakan untuk staking. Kamu perlu membuka situs web koin yang ingin kamu pasang. Kemudian, download wallet yang telah disediakan di sana. Jika kamu bingung mencari wallet yang tepat, kamu juga bisa mengikuti rekomendasi wallet yang sesuai.

Mulailah  Staking

Apabila wallet yang kamu pilih telah diatur, kamu dapat langsung memulai proses taruhannya. Namun perlu dipastikan kamu telah terhubung ke internet setiap saat, kecuali jika kamu menggunakan VPN. Setelah itu, kamu hanya perlu sesekali memeriksa simpul  atau nodes untuk memastikan semuanya berjalan dengan lancar.

Penulis : Kontributor

Editor : Gemal A.N. Panggabean

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU