34.6 C
Jakarta
Rabu, 2 Oktober, 2024

Metaplanet Tambah Stok Bitcoin Setelah Investasi ¥1 Miliar

Tokyo, Jepang 2 Oktober 2024 – Perusahaan investasi Jepang, Metaplanet, kembali menunjukkan komitmennya terhadap Bitcoin dengan menambah kepemilikan aset kripto tersebut setelah investasi sebesar ¥1 miliar (sekitar US$6,9 juta). Pembelian ini dilakukan di tengah gejolak ekonomi global dan pelemahan yen Jepang.

Metaplanet mengumumkan telah mengakuisisi 107,913 Bitcoin dengan harga rata-rata ¥9,26 juta (sekitar US$64.160) per BTC. Dengan tambahan ini, total kepemilikan Bitcoin mencapai 506,745 BTC, dibeli dengan harga rata-rata ¥9,37 juta (sekitar US$64.900) per BTC. Secara total, telah menginvestasikan sekitar ¥4,75 miliar (sekitar US$32,88 juta) untuk mengakumulasi Bitcoin.

Metaplanet Tambah Stok Bitcoin Setelah Investasi ¥1 Miliar

Meskipun harga beli Bitcoin lebih tinggi dari harga pasar saat ini, perusahaan tetap yakin dengan strategi investasinya dalam menghadapi tekanan ekonomi. Metaplanet melihat Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi, terutama dengan melemahnya yen Jepang.

“Kami percaya Bitcoin adalah aset yang berharga dan akan terus menjadi bagian penting dari strategi investasi kami,” ujar perwakilan Metaplanet.

Langkah ini sejalan dengan tren perusahaan-perusahaan di seluruh dunia yang mengadopsi Bitcoin sebagai aset cadangan. MicroStrategy, perusahaan perangkat lunak asal Amerika Serikat, adalah salah satu contoh perusahaan yang secara agresif mengakumulasi Bitcoin.

Sebelumnya telah menerbitkan surat utang senilai ¥1 miliar untuk mendanai pembelian Bitcoin. Perusahaan juga berencana untuk mengumpulkan ¥10 miliar (sekitar US$69,13 juta) untuk ekspansi bisnis, dengan sebagian besar dana akan dialokasikan untuk investasi Bitcoin.

Meskipun pasar kripto mengalami volatilitas, Metaplanet tetap optimis dengan prospek jangka panjang Bitcoin. Langkah perusahaan ini menunjukkan keyakinan yang semakin meningkat terhadap aset kripto sebagai instrumen investasi dan lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU